Part 7

605 85 14
                                    


Follow Instagram Ata : @awesome_cy01l




"HANIA!!" teriak Celine menggelegar sambil mengejar Hania yang berusaha kabur darinya.

Lima belas menit yang lalu, pelajaran telah usai. Tapi, kedua sahabat itu sama sekali belum memutuskan untuk pulang. Mereka malah bertengkar dan memperebutkan sesuatu yang membuat Celine tidak terima dan berakhir kejar-kejaran sampai ke luar gerbang.

"Balikin, Nia!" pekik Celine yang ngos-ngosan.

"Ngak mau!!" Hania terus berlari dan mencari tempat persembunyian.

"NIA BALIKIN SURATNYA!" teriak Celine.

Hania tidak peduli, dia tetap menjauh dari Celine. Ya, yang mereka perebutkan sekarang adalah sebuah surat milik Celine yang di dapatnya dari seorang pengusaha saat menemani Hania ke acara malam tadi. Celine menyembunyikan nya dari Hania, Hania yang penasaran pun merebut dan membawa nya pergi.

"Mobil siapa?" gumam Hania saat melihat sebuah mobil terparkir.

Tanpa pikir panjang, Hania masuk ke dalam mobil tersebut dan menutup pintunya dengan keras.

Brak...

"Untung Celine gak liat," gumam Hania.

"Ehem."

Deheman seseorang membuat Hania terkejut bukan main. "PAK SABIAN GANTENG!"

"Apa kamu bilang?" tanya orang tersebut dengan tatapan mengintimidasi yang tak lain adalah Sabian.

"Ehehehe. Pak Sabian, ternyata ini mobilnya?" Hania menggaruk tengkuk leher nya yang tidak gatal.

"Keluar dari mobil saya!" usir Sabian.

"E-eh, Pak. Hania nebeng pulang dong. Gak ada yang jemput soalnya!" ngeles Hania.

Sabian menghela nafas nya. Baru saja ingin pulang, ia sudah di ganggu oleh murid yang menyebalkan satu ini.

"Hmm..."

"Makasih, pak!" ujar Hania sambil tersenyum manis.

Setelah perjalanan yang hampir memakan waktu selama tiga puluh menit tersebut, akhirnya mereka sampai di rumah besar Hania. Hania turun dari mobil Sabian dan menutup pintu mobil tersebut.

"Makasih ya, Pak!" ucap Hania di balas anggukan oleh Sabian.

"Mau mampir dulu gak, Pak? Ketemu Ayah Hania." sambung Hania.

"Saya punya urusan, lain kali saja!!" jawab Sabian.

"Ih bentar aja deh, Pak. Ketemu Ayah Hania ya?" Hania berusaha meyakinkan Sabian.

"Kenapa saya harus ketemu ayah kamu?" tanya Sabian yang merasa aneh.

"Buat memastikan hubungan kita!" balas Hania diakhiri dengan gelak tawa yang menggelegar.

Sabian hanya menatap Hania dengan tatapan aneh nya lalu meninggalkan Hania tanpa pamitan.

"I-ih kok di tinggalin sih?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hello, Sir!Where stories live. Discover now