Part 5

59 42 22
                                    

Setelah beberapa minggu absen dari kantor, karna pergelangan kaki nya yang keseleo, akhirnya hari ini, wanita itu bisa menjalani pekerjaan nya kembali.

Saat ini hanna, wanita itu tengah berjalan dengan baju rapih-nya, tak lupa tas selempang yang tersemat di pundak wanita itu.

Saat wanita itu sudah sampai tepat di depan lifet, tiba-tiba, tangan mungil gadis itu tetpaut oleh tangan, besar yang entah milik siapa, dengan kaget, serta refleks wanita itu menepis keras tangan besar itu.

"Apa-apa-" Gertakan yang hanna, ucapkan, terhenti kala wanita itu mendongkak, melihat siapa yang berani memengang tangannya itu.

"Selamat pagi, Hanna," sapaan Guntur itu membuat Hanna kaget.

"Astagfirullah, kamu, kebisaan banget sih, bikin aku kaget tau nggak!" keluh hanna sabil mengelus dadanya.

Sementara guntur, laki-laki itu hanya cengengesan, tanpa merasa bersalah, tangan laki-laki naik megusap rambt wanita itu gemas.

Namun tak lama hanna menepis tangan guntur, bayangkan saja lift yang tadinya tertutup, tiba-tiba terbuka, dengan menampilkan tiga orang laki-laki di dalamnya.

"Pagi pak," sapa ketiga laki-laki itu dengan senyum khas mereka.

"Pagi," jawab guntur dengan senyum tipisnya.

"Bapak pacarnya Hanna, ya?" tanya salah seorang dari ke tiga lelaki itu.

Guntur mau membuka mulutnya, namun Hanna menginjak kakinya

"Ap-pa sih, ko nginjek," Guntur yang kesakitan kini terdiam.

"Enggak, kita temenan, kan?" Hanna memberi kode dengan mengedipkan matanya kepada Guntur.

Dengan sedikit ragu guntur menganggukan kepalanya pelan.

"yaudah pak saya duluan kalo gitu," pamit hanna karna tak ingin, ada yang mencurigainya

"Oke, see you nanti,"
Guntur tak merasa malu padahal disitu masih ada karyawannya.

"Cieee, janjian ya Pak," tanya lelaki itu.

"Enggak, saya mau pergi meeting keluar kota untuk perwakilan kantor nanti" jawab Guntur dengan jelas.

"Oh, keluar kota mana Pak?" tanya lelaki itu lagi.

"Mau tau aja, atau mau tau banget?" jawab Guntur sinis.

***

Kini guntur dengan hanna tengah berada di dalam ruang kerja mereka, keduanya tak ada yang membuka suara.

"ehkm, han kamu ikut saya, hari ini ada meeting di luar kota," seru guntur tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer di depan nya

"Tapi Pak, apa saya harus siapin dulu apa yang mau di bawa nanti?" Hanna bertanya sembari melihat berkas-berkas data kerjaanya.

"Gausah, sudah di persiapin dari kantor kok, kita tinggal berangkat, dan selama disana kita seharian jadi gaada yang perlu di persiapin," jelas Guntur yang sudah siap.

"Aku tunggu ya di Lobby, aku duluan ke bawah," Lanjut Guntur dan segera bergegas pergi.

Hanna mendungus kesal,  bahkan Guntur tidak menunggu jawaban dari nya terlebih dahulu, dengan terpaksa, wanita itu menyusul menghampiri Guntur yang sudah menunggu di lobby.

"Eh, udah dateng, ayok berangkat!"
Guntur segera mengajak Hanna pergi.

Dengan perasaan dongkol gadis itu duduk di sebelah guntur, sembari membaca dokumen yang ia bawa, karna tak sempat memahami isi dokumen itu, bayangkan saja ia saja baru masuk kerja, karena kakinya yang keseleo waktu itu.

With YouWhere stories live. Discover now