Chapter 3

17K 1.8K 178
                                    

Vote nya jangan lupa ^^

.

.

.

"Apa aku harus memasang rantai pada lehermu itu agar kau tidak kabur, sayang?"

Sesampainya dirumah Jerry, kini Daniel pun didudukkan Jerry disofa ruang tamu dengan dirinya yang berdiri dihadapan Daniel.

Daniel terdiam,

Dengan segala ketakutan yang menghampirinya.

Sialan memang.

Kenapa bajingan menjijikkan ini menjadi sangat menakutkan?

Padahal seingatnya dulu, dia dengan terang-terangan berani menghadapi bajingan menjijikkan itu bahkan pernah hampir saling menghajar lantaran memperebutkan Justin.

"Katakan, kenapa kau sekarang menjadi seorang pembangkang?"

Jerry memang tidak pernah marah sampai memukulnya, tapi tatapannya dan auranya itulah yang justru membuatnya benar-benar ketakutan.

Hingga membuat Daniel ingin mencabik-cabik wajah mesum menyebalkan yang sialnya sangat teramat tampan ifu.

Itu pun jika dia berani..

"Aku sedang berbicara denganmu, angkat wajahmu sekarang juga dan jelaskan tentang semua perbuatanmu. Kau tau jika aku sama sekali tidak menyukai seorang pembangkang, bukan?" tatapan datar dan dingin namun menusuk pun terus Jerry berikan kepada Daniel.

"A-aku.."

"Hmm?"

"Aku..aku..h-hanya--"

"Katakan dengan jelas, Daniel."

"T-tadi..aku..i-itu.."

Plakk

Hingga akhirnya tamparan kuat Jerry layangkan ke pipi berisi Daniel lantaran sang kekasih yang terus bergumam tidak jelas tanpa menatap dirinya.

"APA?!!"

"M-maafkan aku..hiks...t-tadi teman-temanku yang memaksaku untuk..--"

''Untuk membohongiku lalu pergi mengikuti pertandingan balap dan berakhir berpesta ria di club malam sembari ditemani jalang-jalang dipangkuanmu, begitu? Fuck!"

Daniel yang mendengar bentakan Jerry pun semakin bergetar ketakutan.

Mata yang biasanya selalu dia gunakan untuk menatap sinis orang-orang, kini malah menunjukkan tatapan takut dan risau,

Serta mulut yang biasanya sering dia gunakan untuk mengumpat dan memaki-maki orang, kini malah tertutup rapat bahkan setelah dia dibentak oleh Jerry sekali pun,

Lalu wajah indahnya yang kini menjadi menggemaskan lantaran sering diberi Jerry berbagai makanan manis hingga membuat pipinya berisi pun menunjukkan raut ketakutan yang luar biasa, sampai-sampai keringat dingin kian bercucuran dikeningnya.

Ah tapi inilah yang Jerry sukai dari Daniel.

Yakni rasa ketakutannya akan dirinya.

Jerry suka disaat Daniel bungkam lantaran ketakutan karena ulahnya,

Jerry suka saat mata indah itu menatap takut kepadanya,

Dan Jerry suka saat tubuh indah itu bergetar ketakutan karena dirinya juga,

Karena dengan itulah, dia menjadi bisa mengendalikan Daniel.

Ya, meskipun beberapa jam yang lalu kekasihnya itu telah menjadi seorang pembangkang yang berani membohonginya dan kabur darinya.

REVENGE OR LOVE, BABY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang