Chapter 4

19.2K 1.6K 102
                                    

Vote nya jangan lupa ^^

.

.

.

Daniel kini terlihat sangat memprihatinkan.

Dengan tangan terborgol yang dipenuhi bekas kemerahan lantaran ia yang terus mencoba memberontak,

Kaki putihnya yang terikat dan juga memerah karena perlawanan sia-sia yang terus dia lakukan dari tadi,

Dan tubuhnya yang putih bak porselen kini dipenuhi dengan rona merah kebiruan bekas cambukan dan hiasapan-hisapan kuat.

Dirinya pun juga bergetar hebat karena getaran benda asing yang ada didalam lubangnya.

Entah apa yang telah dimasukan orang gila itu kedalam sana.

Yang jelas, rasanya sangat menyakitkan hingga membuatnya tersiksa.

Tapi juga disatu sisi terasa sangat nikmat...

Hingga kenikmatan bercampur ketersiksaan itu nyaris membuatnya gila.

"Sepertinya ini tidak bisa disebut hukuman karena kau sendiri menimatinya, benar begitu?"

Daniel tidak menjawab.

Bahkan menoleh ke arah Jerry yang ada diatasnya saja tidak dia lakukan.

Bukan karena takut, tapi justru dirinya benar-benar muak dengan tingkah gila dari Jerry yang sangat menyiksanya.

Plakk

"Akhhh.... s-sakit.."

"Kau tahu sendiri jika aku tidak suka diabaikan, bukan? Dan berani sekali kau mengabaikanku, atau kau memang ingin dihukum hingga menangis memohon ampun, sayang??

Daniel yang semula diam, kini mulai melototkan matanya yang penuh air mata dengan horor sembari menggelengkan kepalanya panik.

"T-tidak tidak! A-aku tidak mau..."

"Sayang sekali jawabanmu terlambat, babe."

"Hiks... lepaskan aku!! Kau bajingan brengsek sialan yang sangat memuakkan!!! Aku membencimu!! Aku sangat membencimu!!"

Namun seolah-olah tuli, kini Jerry malah bangkit dari atas Daniel dan berpindah menempatkan dirinya diantara selangkangan Daniel yang memang sudah terbuka dari tadi.

Mengambil Remote control yang ada disampingnya,

Lalu menambah ritme kecepatan benda tadi yang ada didalam tubuh Daniel dengan kecepatan full.

Hingga membuat tubuh Daniel semakin bergetar hebat.

Desahan dan erangan pun juga semakin jelas keluar dari bibir Daniel.

Bahkan pemuda manis itu menggigit bibirnya hingga mengeluarkan sedikit darah agar bisa mengalihkan rasa sakit yang ada didalam lubangnya itu.

"Hikss... s-sakit... nghhh.. m-maafkan aku.. ahhhh.. hiks.."

Namun Jerry justru menyeringai kecil.

Lihatlah penampilan kekasihnya sekarang ini...

Bibir merahnya yang mengeluarkan darah itu kini terbuka dan tertutup sembari mengeluarkan erangan erotis yang sangat indah,

Mata cantiknya juga kini menjadi sangat sayu dengan dihiasi butir-butir air mata,

Dan Pipi serta telinganya pun memerah hingga membuatnya berkali-kali lipat lebih menggemaskan.

REVENGE OR LOVE, BABY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang