chapter 5

14.6K 1.4K 142
                                    

Vote nya jangan lupa ^^

.

.

.

Tak terasa, pagi hari kini sudah tiba.

Dan seperti biasa,

Daniel terbangun dengan segala emosi yang menjalar dikepalanya.

Apalagi saat mengingat kegiatan panasnya bersama dengan maniak kelamin itu tadi malam.

Oh sial sial sial!

Kenapa hidupnya menjadi berantakan seperti ini?

Padahal dulu dia hanya ingin menikmati masa remajanya seperti pemuda-pemudi diluaran sana tanpa kekangan dan ketersiksaan seperti sekarang ini.

Apa sesulit itu baginya untuk mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan??

Ah tapi sudahlah, percuma juga bila dia menyesali semua ini.

Toh, itu juga tidak akan merubah keadaan.

Tapi jika dipikir-pikir lagi, tinggal bersama maniak itu tidak terlalu buruk.

Ya meskipun hidupnya menjadi penuh kekangan, tapi di sisi lain dirinya juga bisa menikmati kemewahan dan kekayaan yang diberikan oleh maniak itu.

Bahkan kini maniak itu berencana membangunkan dia sebuah cafe atas nama dirinya.

Padahal beberapa waktu lalu Daniel hanya bergurau saat mengatakan tentang keinginannya yang mempunyai cafe sendiri.

Tapi malah maniak itu menanggapi gurauannya dengan serius dan dengan begitu mudahnya dia langsung memerintahkan para anak buahnya untuk mendirikan sebuah cafe atas nama Daniel.

Orang kaya memang seperti itu, ya?

"Ah aku baru ingat, ternyata maniak itu tidak ada disini?"

Kenapa dia baru saja sadar jika sang maniak tidak ada di kamar ini?

Kemana dia?

Apa mungkin kini dia membuangnya lantaran sudah bosan dan berniat mencari wanita lain ataupun bottom-bottom lain yang lebih membahana dari dirinya??

Oh sialan!

Tidak tidak tidak!

Ia tidak akan membiarkan orang gila itu mencampakkannya dan membuangnya.

Enak saja, setelah dia menikmati dan merusak lubangnya, kini dia malah berniat membuangnya?

Cih, jangan harap!

Lihat saja, dia pasti tidak akan tinggal diam.

Ck ck ck, berlebihan sekali overthingking-nya bottom yang satu ini.

"Awas kau, bajingan! Akan ku cari kau sampai keujung dunia jika kau berani membuang---Eh? Apa ini?" sumpah serapahnya pun terhenti disaat dia menyadari jika ada secarik kertas disamping nakas tempat tidur itu.

REVENGE OR LOVE, BABY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang