Tentang

701 120 42
                                    

Apapun yang terjadi.
Jangan khawatir, aku selalu disisimu.

-Narra-

***

Narra tak pernah ingkar dengan perkataannya. Sejak kemarin sore sampai siang ini, ia tak meninggalkan Jendral sama sekali. Tadi malam saja, ia rela tidur dirumah duka bersama Jendral. Bisikan kata-kata penenang juga selalu Narra ucapkan untuk lelaki yang sedang rapuh itu. Ya, Narra sudah sangat jatuh dalam pelukan Jendral hingga ketulusannya untuk mendampingi laki-laki itu tak main-main lagi.

Hingga siang inipun dalam kondisi tubuh lelah dan kurang tidur. Narra masih setia menemani Jendral yang sedang menjaga ayahnya.

"Kita pulang dulu aja, gimana?" Tawar Krystal pada kedua orang yang usianya lebih muda darinya itu terlihat sangat kelelahan. "Kalian kecapekan.."

"Terus papa gimana?"

"Bentar lagi mama bakalan dateng"

Jendral menatap Narra sekilas. Gadis itu juga tampak kelelahan. Akhirnya Jendral mengangguk kecil. Sepertinya mereka juga harus istirahat.

"Ayo pulang.." Jendral mengulurkan tangannya pada Narra.

Narra tersenyum manis. Ia segera mengambil uluran Jendral.

Krystal yang melihat itu rasanya gemas sekali. Baru kali ini ia melihat sisi manis Jendral. Biasanya lelaki itu hanya diam tanpa ekspresi bahkan introvertnya sudah sangat akut. Tapi sekarang, Jendral sudah hangat. Walaupun hanya untuk Narra saja.

Krystal bisa tahu karena dari dulu mereka bersama dan selalu satu sekolahan. Ia tahu bahwa Jendral lebih suka sendirian bahkan bicaranya saja irit. Sampai saat ada beberapa gadis yang menyatakan cinta pada Jendral hanya dibalas dengan deheman kecil dan wajah datar. Itu semua karena Jendral terobsesi dengan belajar dan buku saja hingga ia tak menikmati masa cinta monyet yang sering terjadi pada remaja.

Bahkan Jendral juga tak memiliki teman karena dia tipe yang tidak asik. Walaupun tampan tapi Jendral memang membosankan.

Hingga akhirnya semua berubah. Entah kenapa saat melihat Narra dihari pertama rapat sebelum orientasi. Jendral memiliki niat yang kuat untuk membuat Narra tertarik padanya.

****

Flashback Jendral bertemu Narra di hari pertama rapat untuk orientasi mahasiswa baru.

Jendral memutuskan untuk tetap di Jakarta saat keluarganya memilih pindah ke Jogjakarta demi menemani nenek dan mengurus bisnis yang sudah ditinggalkan kakeknya.

Rumah di Jakarta juga dijual untuk usaha merintis kakaknya yang akan berbisnis juga di Jogjakarta.

Jendral itu tiga bersaudara. Keluargaanya juga bukan termasuk keluarga kaya raya. Hanya kalangan menengah keatas yang sederhana dan tak terlalu suka menghamburkan uang.

Ayahnya sendiri adalah TNI yang sudah lama bertugas di Jogjakarta. Jadi kini saatnya keluarga itu memutuskan untuk pindah. Selain karena ayahnya yang sudah tua dan tak bisa bolak balik. Nyatanya disana juga ada beberapa bisnis peninggalan kakeknya yang harus diurus oleh keluarga Jendral. Selain itu juga, Krystal menjadi alasan lainnya untuk mereka pindah. Itu semua karena kakak kedua Jendral juga berkuliah di Jogjakarta.

amorevolousWhere stories live. Discover now