EP. 10

376 37 0
                                    

Update nih kawan!

***

Semilir angin sepoi-sepoi melambai-lambai. Dengan begitu daun pun ikut terbawa angin hingga terjatuh ke tanah. Langit berwarna biru muda begitu bersih tanpa adanya awan menyelimuti.

Suara gesekan kaki berjalan menjadi backsound siang itu dikoridor. Lorong itu nampak ramai, begitu kehadirannya tiba mendadak senyap. Tapi hal itu hanya terjadi beberapa detik saja karena kericuhan akan segera dimulai.

AH! GANTENG!

JAY GANTENG BANGET!

SUNGHOON MY ICE PRINCE!

JAKE AKU PADAMU!

Dll.

Pusing mendengar jeritan para wanita. Seakan ketiga nama yang baru saja disebut bagaikan artis tersohor. Sudah biasa sih sebenarnya. Mereka akan membalasnya dengan tersenyum ramah kecuali si julukan pangeran es itu. Dia hanya menatap dingin sekitarnya, bahkan menganggap sekitar sekaligus suara-suara itu sangat menganggunya.

Lorong demi lorong mereka lewati. Namun ketika Jake menangkap atensi seseorang kaki nya terhenti. Seakan ada suatu dorongan membuat dia berbuat demikian.

Sunghoon dan Jay ikut berhenti dan menoleh ke arah Jake. Yang ditatap menyengir dan menyuruh keduanya berlalu tanpa dia. Sunghoon hanya menggeleng pelan dan melanjutkan langkah kakinya. Berbeda dengan Jay, dia terdiam dulu seakan sedang membaca gelagat apa yang akan Jake tunjukkan.

Jake menatapnya sebal.

"Udah sana buruan!" usirnya. Jay menyipitkan kedua matanya dengan curiga.

"Gue mau ambil barang yang ketinggalan dimobil. Dah duluan sono!" usirnya lagi dengan sedikit memberi alasan agar lelaki bermata elang itu percaya.

Dan benar, setelahnya Jay berlalu begitu saja. Jake menghela napas lega. Lalu, netranya mencari keberadaan seseorang tadi yang duduk lesehan dibawah pohon.

Jake perlahan melangkahkan kakinya untuk mendekat. Seberusaha mungkin tidak mengeluarkan suara.

Gadis itu tampak melamun. Pandangan matanya begitu kosong.

Ini aneh. Kenapa Jake begitu penasaran?

Mungkin karena itu. Pikirnya.

Netranya terus meneliti mencoba membaca pikiran. Tapi itu adalah hal mustahil!

Krakk.

Jake ingin mengutuk dahan ranting yang tidak sengaja ia injak. Gadis itu tiba-tiba menoleh mendengar suara seperti ada yang datang.

Ketika matanya menoleh melihat siapa yang datang. Gadis itu terdiam tanpa ekspresi apapun.

Tubuh Jake mendadak kaku. Hellow! Ini bukan pertama kalinya Jake mendekati perempuan! Kenapa sikapnya sedikit berlebihan.

Oh ayolah! Come on! Seperti tubuh ini bukan milikku! Gerutu Jake dalam hati.

Jake berdeham singkat. Dan berhasil, gadis itu seperti baru saja tersadar. Jake sudah berdiri disebelah gadis itu.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya gadis itu.

Jake menggeleng. Kata-kata yang sudah terangkai begitu apik dipikirannya hilang seperti ditiup angin tanpa sisa. Jake menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, pertanda dia sedang bingung.

Ada banyak berbagai hal masuk dipikirannya. Jake entah mengapa selalu merasa bersalah terhadap gadis ini. Sikapnya mungkin kentara sekali bahwa selama ini tidak suka akan keberadaan gadis ini. Semenjak y/n menjalin kasih dengan kakak sepupu nya. Jake mulai menunjukkan ketidaksukaannya. Dengan mengacuhkan gadis itu.

Husband Series Jake | ENHYPENWhere stories live. Discover now