chapter 15

6.8K 538 5
                                    

Athaya meloncat kegirangan sudah lama sekali ia tidak ke pantai, dia sangat merindukan suasana ini. Para teman athaya sedang menyiapkan bakaran yang akan di gunakan mereka untuk membakar ayam dan ikan.  Senyum Athaya luntur kala melihat Shaka dkk yang ikut bergabung bersama teman nya. Melihat mereka membuat Athaya muak, mungkin dulu ia akan marah dan cemburu saat melihat kedekatan fiona dan Shaka.

Tapi sekarang ia muak bukan berarti Athaya masih mengharapkan Shaka tapi entah mengapa fiona seperti sengaja menunjukkan kemesraan mereka di depan Athaya. Athaya tidak cemburu tapi melihat sifat fiona yang naif membuatnya mual. "Tuhan berikan gue jodoh yang kaya tujuh turunan " teriak Athaya .

"Amiin "teriak para teman Athaya yang cewek.

Gadis itu tersenyum entah mengapa permintaan nya terdengar absurd sekali bahkan dirga tersenyum melihat tingkah lucu Athaya. Baginya Athaya merupakan gadis yang paling menggemaskan ah ingin sekali ia memeluk gadis itu.

"Atha makanan nya udah jadi " teriak risma.

Athaya berlari mendekat ke mereka ia mulai mencium bau harum dari ikan dan ayam tersebut. Athaya mengambil bagian nya ayam satu dan ikan juga satu . "Kamu enak banget ya tha gak ada membantu tapi ngambil nya paling duluan "celetuk fiona.

Athaya masa bodoh justru ia menikmati makanan nya dengan santai tetapi berbeda dengan malika yang sudah memasang wajah emosi. Sedari tadi soya menahan nya agar tidak terjadi keributan toh disini mereka untuk bersenang - senang kan.

Athaya menambahkan cabai yang banyak di makanan nya, lagi fiona terus berkomentar apa saja yang di lakukan Athaya.

"Atha kalau makan ingat sama yang lain mereka belum kebagian cabai nya ".

"Lo bisa diam gak sih dari tadi kayak nya lo ngomentari gue mulu , makan tinggal makan aja repot banget. Kenapa ? lo merasa rugi karena gue gak bantuin , biar lo tahu aja ya semua ini gue yang bayar jadi gak usah banyak ngoceh deh lo "marah Athaya.

"Atha jaga ucapan lo bisa gak sih lo ngomong nya baik - baik "marah Shaka.

"Yang seharusnya jaga ucapan itu dia bukan gue ini siapa sih yang ngizinin mereka untuk ikut , ngeselin banget sumpah  "protes Athaya. Fiona memaksa shaka dkk untuk pergi bersama athaya dan teman - teman nya.

"Gue kenyang sisanya kalian habisin aja gue mau pulang ". Hancur sudah mood Athaya.

"Ini semua gara - gara lo kenapa sih lo banyak omong banget biasanya juga lo diam aja "marah malika.

Fiona hanya bisa menunduk ia tahu dirinya salah begitu juga dengan Shaka dan teman nya yang tidak bisa membela fiona. Ingin sekali rasanya malika menjambak fiona dengan habis - habisan manusia cupu itu bisanya membuat orang kesal saja. Biasanya ia akan diam dan hanya bisa menangis dan terus menangis tetapi sekarang dirinya semakin menjadi - jadi.

Athaya berhenti di salah satu warung pedagang kaki lima yang menjual bebek bakar. Jika di lihat - lihat sepertinya makanan itu enak dan mampu membuat Athaya tergoda. "Pak pesan bebek bakar nya satu ya sama minum nya teh manis dingin aja ".

Padahal tadi athaya sudah merasa kenyang saat makan di pantai entah kenapa sekarang ia jadi lapar lagi saat melihat bebek bakar itu.

"Oh ya pak , bapak ada jualan apa aja ?"tanya Athaya.

"Saya jual bebek bakar neng terus juga ada jeroan bakar , sosis bakar sama sate kambing neng ada sate ayam juga tuh pokok nya banyak neng. Neng bisa melihat menu nya yang ada di atas meja "bapak itu berucap dengan sangat ramah.

Athaya memegang buku menu yang ada di tangan nya semuanya terlihat sangat enak untuk di makan. Bahkan juga ada aneka minuman yang di jual bapak tersebut.

"Ya udah pak kalau gitu tambah sate kambing nya satu , sosis bakar nya satu terus usus bakar nya satu ".

Para pengunjung yng lain melongo melihat porsi makan Athaya yang banyak.

"Lagi laper ya neng ?"tanya ibu - ibu gendut di sebelah athaya. Athaya tersenyum malu sambil mengangguk.

"Gak usah malu neng saya aja juga udah habis lima piring bebek bakar nih "ibu itu menunjukkan piring yng sudah kosong di samping nya.

"Ini neng pesanan nya ".

Athaya menatap makanan nya dengan penuh binar , benar saja rasa bebek bakar nya sangat enak. Athaya mengklaim ini akan menjadi tempat makan favorite nya, bumbu dari bebek nya sangat berasa dan menyerap sampai ke daging bebek nya tersebut.

Sate dan juga sosis nya sangat enak ia juga menambah segelas es teh lagi. Pantas saja warung ini sangat ramai karena rasanya tidak perlu di ragukan lagi.

Second Chance Athaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang