7. The Husband's Secret

5.6K 602 47
                                    

Maaf kalau banyak kesalahan penulisan. Aku baru ngetik pagi ini dan belum benar-benar diedit.

Selamat Membaca!

✿Peony_Bunny✿


"Ibu, apa ibu menunggu lama?"

"Tidak. Duduklah Nak!"

Yibo mendudukkan diri di depan wanita bergaun cokelat. Rambutnya di tata rapi dengan tas hitam di sampingnya.

"Apa kau makan dengan baik selama ini?" tanya  wanita yang merupakan ibu mertuanya.

"Ibu bisa lihat aku benar-benar sehat, Bu." Yibo menjawabnya dengan tersenyum cerah.

"Maaf ibu tidak bisa berkunjung ke rumah. Ibu sengaja tidak ke rumah kalian karena ibu ingin ZhanZhan lebih mandiri."

"Iya Bu. Aku mengerti."

Dua orang waiters datang membawakan makanan ringan dan minuman. Ibu mertuanya sudah memesan sebelum ia datang. Ibu mertuanya seolah sudah sangat memahami apa yang ia sukai.

"Apa ZhanZhan merepotkanmu, Nak?" tanya ibu mertuanya.

"Sama sekali tidak Bu. Ibu jangan khawatir. Bahkan ZhanZhan mengurusku dengan sangat baik." Wanita itu tersenyum lembut. Mendesah lega walau sebenarnya ia tahu anaknya pasti merepotkan menantunya setiap hari.

"Beberapa hari yang lalu ZhanZhan menelfon ibu. Tapi ZhanZhan tidak mengatakan apapun. Jadi ibu berpikir pasti ada suatu masalah, hanya saja ZhanZhan ragu untuk memberi tahu ibu." Mendengar kalimat itu Yibo justru tersenyum.

"ZhanZhan sudah berusaha keras untuk mandiri bu. Kalau dulu mungkin ZhanZhan akan mengadu tanpa ragu."

"Kau benar Nak. Tapi maaf kalau ibu terkesan ikut campur, apa terjadi sesuatu? Ibu takut anak nakal itu membuat masalah. Kau sudah cukup lelah dengan pekerjaanmu, belum lagi sesekali kau harus memantau perkembangan bisnis keluarga."

Yibo kembali tersenyum tipis mendengar kekhawatiran itu. Meski ia bukan anak kandung, tapi ibu Zhan juga menyayanginya seperti anak sendiri bahkan sejak dulu.

"Tidak ada masalah besar Bu. Kemarin aku hanya bersifat kekanakan karena kecewa ketika ZhanZhan belum mau mengakui pernikahan kami di depan teman kuliahnya."

"Ya Tuhan, apa yang harus ibu lakukan dengan anak itu?" Mertuanya tampak khawatir.

"Tidak bu. Kami baik-baik saja. Lagipula aku mengerti alasan ZhanZhan belum mengakuinya di depan yang lain. Sepertinya ZhanZhan teringat salah satu profesor yang memiliki istri seorang profesor juga di sana. Banyak mahasiswa tertarik dengan kehidupan pribadi mereka. Bahkan sampai menyebarkan rumor yang tidak tahu berasal dari mana. ZhanZhan pasti khawatir pekerjaanku terganggu Bu. ZhanZhan hanya ingin aku bekerja dengan tenang di sana. Jadi jangan salah paham tentang ZhanZhan bu." Yibo tanpa ragu membela sang istri. Tidak ingin orang lain berpikir istrinya tidak baik walaupun ibu kandung Zhan sendiri.

"ZhanZhan sangat beruntung memiliki suami sepertimu, Nak." Ibu Zhan tampak terharu.

"Tidak Bu. Aku yang justru merasa sangat bahagia karena Zhan mau menikah dan hidup denganku. Lagipula ZhanZhan memang masih cukup muda. Aku sebagai pria yang lebih dewasa, sudah menjadi tugasku untuk membimbingnya. Kalaupun masih ada beberapa kenakalan, ibu jangan khawatir. Karena sudah tugasku sebagai suami untuk mendidiknya bu.  Aku menikahi Zhan di usianya yang sekarang, itu artinya aku sanggup dengan segala sifat kekanakan dan kemanjaannya Bu."

Wanita di depannya tersenyum penuh haru. Menatap menantunya yang tampak bersungguh-sungguh dengan kalimatnya. Ia semakin yakin telah menikahkan anaknya dengan pria yang tepat.

My Professor My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang