19. Scary Bunny

4.5K 492 99
                                    

"Kemarin gege baru saja melakukan perjalanan. Gege pasti lelah kan karena harus ke banyak tempat. Jadi lebih baik hari ini kita di rumah saja ge."

Yibo menulikan pendengarannya. Tetap mengeluarkan hoodie Zhan dan memakaikannya pada istri manisnya.

"Ge ...." Zhan merengek. Menolak untuk berlari pagi meski suaminya sudah mengganti pakaiannya.

"Hanya sedikit membakar lemak." Yibo tersenyum. Menggenggam tangan Zhan keluar kamar dan beralih ke rak sepatu. Zhan memajukan bibirnya kesal. Namun tetap memasukkan kakinya ke dalam sepatu.

"Sudah kan?" Berbeda dengan Zhan yang menekuk wajahnya, Yibo justru tersenyum cerah. Mengenggam tangan Zhan dan berjalan keluar rumah.

"Ge, tadi malam kita juga sudah berolahraga. Kenapa pagi ini harus ditambah lagi?" Zhan protes. Dengan terpaksa ikut berlari kecil mengikuti langkah suaminya.

"Olahraga malam berbeda dengan olahraga pagi Zhan."

"Apa bedanya? Sama-sama membuat lelah." Zhan menggerutu.

"Bedanya olahraga malam bisa membuat mata ZhanZhan terpejam dan mendesah." Yibo berbisik. Langsung tergelak karena Zhan memukul lengannya.

"Ge, masih pagi. Jangan berpikiran mesum." Meski protes namun telinga Zhan tetap memerah. Ia malu setiap membayangkan suara yang keluar dari bibirnya setiap Yibo membawanya ke puncak kenikmatan.

"ZhanZhan harus sering berolahraga. Supaya tidak cepat lelah seperti tadi malam."

Tujuan utama Yibo mengajak Zhan berlari pagi bukan untuk membakar lemak. Tapi melatih stamina Zhan yang gampang merasa lelah. Karena Yibo merasa masih ditengah jalan, Zhan berulang kali merengek lelah dan meminta berhenti.

Bahkan beberapa kali Yibo benar-benar menghentikan pergerakannya karena Zhan benar-benar kelelahan. Dan berakhir dengan profesor tampan itu menyelesaikannya sendiri.

Yibo sengaja memelankan langkahnya untuk menyamai langkah mereka. Sebelah tangannya terus menggenggam tangan Zhan tanpa berniat melepasnya. Takut kejadian seperti tempo hari. Baru saja ditinggal berlari satu putaran, kelinci manisnya langsung dihampiri predator.

Saat Yibo masih belum mengeluarkan peluh, Zhan mulai kehabisan nafas. Nampak terengah-engah yang membuat Yibo menggelengkan kepalanya.

"Mau minum?" Zhan menggeleng. Hanya kembali berjalan sembari menetralkan nafas.

"Gege terlalu tampan sampai pria saja terus melihat." Mereka melewati beberapa pria yang sedang melakukan pemanasan. Tampak tersenyum dan berulang kali mencuri pandang.

Yibo melihat ke arah Zhan dan kumpulan pemuda di sana bergantian.

"Jadi anak nakal ini tidak sadar siapa yang mereka pandangi?" batin Yibo. Karena hanya sekali melihat, ia tahu dengan lancang mereka menatap penuh minat ke arah kelinci miliknya.

"Di lihat dari sisi manapun sangat jelas kalau mereka memperhatikan ZhanZhan. Tapi bagaimana anak nakal ini tidak sadar malah berpikir mereka melihat ke arahku?" Yibo tidak tahu harus senang atau miris karena ketidakpekaan kekasihnya.

"Kenapa ZhanZhan berpikir mereka melihat gege?" Akhirnya Yibo mengutarakan rasa penasarannya.

"Karena gege tampan," jawab Zhan dengan polosnya.

"ZhanZhan tidak berpikir mereka melihat ke arah sini?" Yibo mencolek pipi Zhan.

"Kenapa mereka melihatku? Aku tidak setampan gege."

"Ya Tuhan." Yibo mengeluh dalam hati. Ia merasa gemas dengan sikap Zhan yang satu ini.

"Sikap tidak pekanya terkadang mengkhawatirkan," batin Yibo.

My Professor My HusbandWhere stories live. Discover now