9. Reasons Marry You

4.7K 560 78
                                    

Zhan duduk bertopang dagu. Memperhatikan suaminya yang tengah menjelaskan materi kuliah di depan sana. Ia sengaja terus menatap suami tampannya. Namun Yibo tampak begitu profesional. Sama sekali tidak terganggu dengan tatapan dan senyumannya.

"Berhenti menatap profesor seperti itu. Beberapa gadis mencibir karena menilai kau mencari perhatian." Ji Li berbisik.

Zhan mengangkat bahunya tidak acuh. Gadis di kelas atau di luar sana bukan masalah untuknya. Ia sudah berpengalaman bersaing dengan para gadis yang menginginkan suaminya sejak dulu.

"Aku berbaik hati. Aku mengizinkan mereka memandangi ketampanan gege." Zhan justru tersenyum tanpa mengalihkan tatapannya dari suaminya.

"Ya ... ya ... ya baiklah! Mereka memang tidak bisa mengalahkanmu dalam merebut hati profesor." Zhan tersenyum bangga mendengarnya.

Dan saat kelas berakhir, Yibo langsung bergegas keluar. Diikuti beberapa mahasiswa yang tampaknya menanyakan mengenai tugas. Sedangkan Zhan dan Ji Li masih duduk dengan tenang.

"Ayo makan!" ajak Yubin. Mereka mengangguk dan berjalan ke arah kantin.

Setelah mendapat makanan masing-masing, mereka duduk dan mulai menyantap makanannya. Sesekali Ji Li melarikan pandangan ke segala arah. Menikmati makanan sembari mengamati mahasiswa lain yang meramaikan kantin.

"Gadis di sana benar-benar cantik." Sontak mereka langsung memandang ke arah yang sama. Kecuali Zhan yang sama sekali tidak peduli.

"Apa wajahnya asli?" tanya Yubin.

"Sepertinya tidak alami." Zhuocheng berkomentar.

"Kalau tidak hasil polesan, ya hasil pahatan." Zhuocheng melanjutkan.

"Kalian berhenti menggosip seperti para wanita." Zhan mengingatkan.

"Setiap orang akan terlihat cantik atau tampan di mata orang yang mencintainya."

"Oke kami tutup mulut." Mereka menyetujui komentar Zhan dan memutuskan berhenti membahas gadis cantik di sana.

"Zhan, bagaimana dengan makan siang profesor Yibo? Kau membawakan bekal?" tanya Yubin. Tanpa ragu Zhan langsung menggeleng.

"Gege selalu membeli makanan di luar."

"Kau tidak memasak?" Pertanyaan Ji Li mendapat sikutan di perut.

"Kau lupa tuan putri kita tidak tahu caranya memegang pisau." Zhuocheng tergelak saat Zhan mencebik ke arahnya.

"Profesor tidak pernah memintamu memasak?" Ji Li tampak penasaran.

"Bahkan gege melarangku memasak. Katanya gege lebih suka memasakkan sesuatu untukku."

"Profesor benar-benar memanjakanmu Zhan." Yubin tampak takjub.

"Biasanya orang yang sudah menikah selalu ingin mencoba masakan istrinya kan? Tapi profesor bukannya meminta, malah melarang Zhan memasak."

Zhan terdiam mendengarnya. Dalam hati menyetujui kalau para suami selalu ingin mencoba masakan istrinya. Tapi selama menikah, Zhan sama sekali tidak pernah memasakkan apapun untuk Yibo.

"Apa gege juga sebenarnya ingin aku memasak? Tapi karena aku tidak bisa memasak, jadi gege melarangku melakukannya," batin Zhan sembari mengunyah makanannya dalam diam.



✿Peony_Bunny✿


Pagi ini Zhan merasa seperti ada sebuah keajaiban. Ia yang pertama kali membuka mata sedangkan suaminya masih terlelap. Biasanya Yibo akan membangunkannya dengan pelukan, kecupan, bahkan tidak jarang mengangkatnya ke kamar mandi saat ia terlalu malas mengikuti kelas pagi.

My Professor My HusbandNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ