23. NATAHNIEL [Dilaporin Nathan)

81 8 23
                                    

Pagi ini, Nathan mendapatkan kabar jika Salsa menghilang dari rumah sakit. Anak-anak healer yang berth gas menjaga Salsa tadi malam ternyata diberi obat tidur oleh pria yang menyamar sebagai petugas rumah sakit. Nathan mendengarkan setiap detail yang anak buahnya katakan. Dari mulai tingginya yang hampir sama dengan Nathan, warna kulitnya pun persisi seperti Nathan, hanya saja warna kulitnya sedikit lebih coklat dari warna kulit Nathan. Juga, mereka melihat pria itu memiliki tato burung pada bagian belakang telinganya.

Nathan mengelus dagunya ketika melihat rekaman CCTV yang Willy berikan, disana Nathan dapat melihat cowok itu berjalan dengan baju yang biasa digunakan oleh perawat pria. Wajah pria itu tertutup oleh masker hijau, sehingga cukup sulit untuk Nathan mengenali siapa pria itu. Nathan membesarkan video yang telah ia pouse dimenit ke 3.13. Pria dengan masker hijau itu mendorong Salsa yang duduk diatas kursi roda. Nathan juga dapat melihat jika Salsa tengah tertidur pulas. Tapi, disaru sisi Nathan tidak benar-benar yakin Salsa tengah tertidur, justru ia lebih curiga Salsa telah diberikan obat bius oleh pria itu.

"Shit, ini si Revan." Willy mengernyitkan dahinya bingung, lalu menatap video yang tengah di perbesar dan diperkecil oleh ketuanya itu. Bagaimana bisa Nathan menebak siapa pria itu sedangkan wajah si pelakunya saja benar-benar tertutup.

"Liat dari mananya lo kalo itu si Revan?" Nathan mengarahkan tabletnya kearah Willy, lalu mulai menjelaskan kenapa dia bisa menyimpulkan pria itu adalah Revan.

"Nih." Tunjuk Nathan pada sepatu nike yang dipakai oleh sipelaku.

"Gue inget banget si Revan pake sepatu ini waktu gue ketemu dia lagi sama si Nada." Willy kini mulai memposisikan tubuhnya agar lebih nyaman, juga matanya semakin dipertajam ketika melihat sepatu yang dipakai pria itu yang terlihat buram. Melihat itu, Willy menjadi satu pemikiran dengan Nathan. Sepertinya yang dikatakan Nathan ada benarnya.

Sebenarnya pada hari yang sama, dan waktu yang berbeda. Hari itu Willy dan teman-temannya yang berada dirumah sakit juga bertemu dengan Revan. Hanya saja pertemuan mereka itu benar-benar singkat dan tanpa ada pembicaraan apapun.

"Gue juga inget, kita semua juga waktu itu liat si Revan."Nathan kini menoleh kearah Willy, ketua healer itu menjadi curiga kepada Revan. Cowok itu pasti telah memantau mereka sejak hari itu.

"Beneran?"

"Iya, Nath. dia ngelewat gitu aja, sih, gak ada ngomong apapun. Gevan sama yang lainnya juga liat, kok, waktu itu." Nathan kemudian memperbesar lagi video ditabletnya.

"Dan ini." Nathan menunjuk pada benda hitam yang melingkar pada pergelangan tangan Nathan.

"Gue juga liat dia pake gelang item itu waktu tangannya megang tangan si Nada." Willy juga Nathan kini hanya mampu menghela napas berat.

"Kalo gitu, kita mulai penyelidikan besok." Putus Nathan, lalu memberikan tablet tadi kepada Willy. Nathan turun dari meja yang ia jadikan kursi sejak tadi, lalu menepuk pelan pundak Willy yang kini tengah memutar ulang video-nya.

"Gue kekelas. Kasih tau anak-anak si Salsa harus ketemu dalam keadaan selamat."

—•^•—

"Ka Nathan." Nathan yang baru saja menginjakkan kakinya pada lantai terakhir tangga yang menghubungkan antara rooftop dengan koridor itu langsung disuguhkan dengan pemandangan dua cewek yang tengah menatapnya takut dengan napas terengah.

"Hmm, kenapa?" Nathan memasukkan kedua lengannya pada saku celana abunya, lalu berjalan mendekat kearah dua cewek itu yang kini memberengut ketakutan.

NATAHNIELWhere stories live. Discover now