29. NATAHNIEL [Topik hangat Nathan & Nada]

241 10 13
                                    

VOTE dulu sebelum baca!!!
Jangan lupa juga Follow dan Komen yaa 🫶🥰

"Dipukulin lagi bokap Lo?" Nada yang tengah menalikan tali sepatunya kini mendongak menatap Nathan yang tengan menatapnya dengan tangan yang masuk kedalam saku celana abunya.

"Hmm, tapi gak parah ko." Ujar Nada, lalu berdiri dengan senyum ceria.

"Udah, yuk, kita berangkat." Nada berjalan lebih dulu menuju motor Nathan yang terparkir tidak jauh dari tempatnya, meninggalkan Nathan yang masih diam menatap punggung Nada.

"Lo gak mau cerita, atau minta tolong healer buat bikin bokap lo berhenti kasar sama lo?" Nathan mulai melangkah menyusul Nada yang berjalan dengan riang. Sedangkan Nada, membalik badannya ketika mendengar penuturan Nathan. Kini cewek itu berjalan mundur sambil mengernyitkan dahinya juga bibir yang mengkerut, nampak seperti tengah memikirkan ucapan Nathan.

"Gak, deh. Aku gak tega kalo sampe Papah kenapa-napa." Nathan hanya mendengus mendengar jawaban Nada. Bisa-bisa nya cewek 'setengah waras' itu masih memikirkan Papahnya, sedangkan faktanya pria itu saja tidak pernah memikirkan Nada, anaknya. Bahkan pria itu dengan tega melakukan kekerasan kepada cewek itu.

"Beneran? Gue siap bantu lo kapanpun lo minta." Kini Nathan memakai helm full face-nya, lalu naik keatas motor hitam cowok itu dan memberikan helm tanpa kaca kepada Nada.

"Yakin emangnya mau bantu gue?" Nada memakai helm yang Nathan berikan, lalu memegang pundak Nathan sebelum naik keatas jok motor cowok itu. Setelah dirasa bokongnya mendarat dengan sempurna, Nada kemudian mendekatkan wajahnya kearah Nathan dengan kepala yang sedikit miring.

"Yakin, lah! Kenapa harus gak yakin?! Lo, kan, tahu healer siap membantu kapanpun kalian butuh bantuan kita." Nada kembali berpikir sejenak.

"Kalo untuk balas dendam atau buat Papah kesakitan, sih, gue gak mau." Kini Nathan yang menoleh kebelakang untuk menatap Nada.

"Terus?"

"Pinjemin gue 700, bisa?" Nathan mengerutkan keningnya bingunga.

"Buat?"

"Hmm, gue harus ngasih tau alesannya dulu, ya?" Nathan mengangguk, lalu kembali mematikan mesin motor cowok itu yang beberapa menit lalu telah ia hidupkan.

"Gue sebenernya gak mau cerita, tapi, yaudah deh."

Nathan menatap langit yang cerah dengan semilar angin yang menenangkan. Tangannya ia gunakan sebagai bantalan kepala yang saat ini tengah berbaring diatas meja yang saling berdempetan.

Pikirannya kembali tertuju kepada perkataan Nada tadi pagi, dimana cewek itu untuk pertama kalinya mau bercerita juga meminta bantuan kepadanya. Nathan tidak tahu makhluk seperti apa yang sudah merasuki otaknya hingga ia dengan suka rela membantu dan menawarkan bantuan kepada Nada dengan cuma-cuma. Padahal, ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak melakukan hal sekecil apapun yang dapat membuat Nada kegeeran dan berakhir cewek itu yang semakin dalam menyukainya. Tapi, yang dilakukan Nathan kali ini melanggar semua janji cowok itu kepada dirinya sendiri. Tanpa dia tahu Nada sudah jatuh semakin dalam kepada dirinya.

"Jadi, bokap gue kehilangan uang sebanyak 1jt dirumah. Sebenernya, kehitung sering sih, bokap hilang uang tiba-tiba gini, dan yang selalu jadi sasaran tuduhannya itu adalah gue. Nah, sebagai hukumannya bokap selalu ngasih cambukan sesuai jumlah uang yang hilang. Kemaren, lebih tepatnya kemarennya lagi bokap udah cambuk punggung gue sebanyak 300 kali, jadi kalo gue gak mau di cambuk lagi mau gak mau gue harus gantiin sisa uang bokap yang ilang itu, yaitu 700 ribu." Nada menolehkan wajahnya kesamping, tepatnya kearah Nathan yang tengah fokus dengan motornya juga jalanan didepannya.

NATAHNIELWhere stories live. Discover now