ENAM : Jericho Agastya (Guest Star)

613 12 5
                                    

Mas Jericho, hasil pantauan saya hari ini sudah diupdate di gdrive

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Jericho, hasil pantauan saya hari ini sudah diupdate di gdrive. 

Pesan itu datang dari Tama--sekretaris sekaligus orang kepercayaan Jericho 3 tahun belakangan ini, sosok yang ia percaya semenjak ia memegang kursi tertinggi di perusahaan. Dulu sebelum ia terlibat di bisnis yang dibangun ayahnya--Tama menjalani peran ganda, sebagai tangan kanan sang Ayah sekaligus asisten pribadinya. Namun semenjak Ayahnya memutuskan turun dari jabatannya, praktis peran Tama hanyalah satu--menjadi sekretaris Jericho. 

Ada pekerjaan tambahan diluar kantor yang siapapun tak tahu akan itu, Tama ditugaskan untuk memantau seseorang. Seorang perempuan yang sudah terpisah bertahun-tahun dengan Jericho, yang terakhir kali mereka berinteraksi kala mereka masih berseragam putih-biru. 

Senyum terulas di wajah lelaki Agastya itu, ternyata perempuannya memang tak banyak berubah. Hanya saja di usia sekarang, perempuan itu sudah pandai memoles makeup di wajah, sehingga aura kecantikannya terpancar berkali-kali lipat. Namun satu keadaan yang Jericho sesali adalah perempuannya itu masih menghadapi masa sulit, setelah Papanya meninggalkan hutang--sang perempuan harus bekerja lebih keras lagi. 

Ingin rasanya Jericho mengulurkan tangan dan memberi bantuan, namun ada hal yang harus dijaga--terlebih ketika beberapa kali Tama mengingatkannya.

"Mas Jericho satu-satunya yang bisa meneruskan kerja keras Bapak dan Ibu, kalau mereka dan publik tahu Mas terlibat sama perempuannya dengan kondisi dia seperti ini, maka dia juga akan tersakiti. Saya rasa Mas bisa paham dengan apa yang saya maksud," jelas Tama--dengan bahasa sehalus mungkin dan tak menyinggung perasaannya.

Iya, dulu ia dan sang perempuan setara. Jericho benci dengan kata setara, namun dunia memang sekejam itu. Dan sekarang? hidup mereka sama sekali berbeda, padahal Jericho begitu ingin merengkuh daksa perempuannya dan berkata bahwa semua akan baik-baik saja. Bahwa Jericho bisa menyelesaikan semua problem yang dihadapi dan perempuan itu hanya perlu mengingat bahagia. 

"Varsha, maafin saya," lirih Jericho. 

***

 "Jadi dia masih kerja disini?" Jericho pergi ke barat kota ditemani Tama sekaligus Arjuna---supirnya. Arjuna memarkirkan sedan berwarna abu tua itu tepat di seberang bengkel dan carwash ternama, tempat yang didominasi warna biru metalik dan hitam. 

"Iya, Mas. Beberapa kali saya lihat Mbak Varsha juga keluar dengan bosnya--Pak Yudha,"

"Iya, saya lihat fotonya dari hasil laporan kamu, Tam," ujar Jericho.

Kalingga Yudha---lelaki itu dua tahun diatasnya dan Jericho pernah melihatnya di sosial media. Sosok berwajah Jepang itu sering jadi sorotan karena sukses di bisnis namun sekaligus tertutup soal kehidupan pribadinya, visualnya sering dipuji karena setaraf selebriti. Jericho sebenarnya tak terlalu peduli, sekarang yang ingin ia tahu adalah apakah Varsha diperlakukan dengan baik atau tidak di tempat kerjanya. 

"Selain dengan Yudha, Mbak Varsha juga sepertinya dekat dengan sahabat-sahabat bosnya. Terutama yang ini, Mas," Tama menunjuk sesosok lelaki berkacamata dengan wajah lembut, jelas berbanding terbalik dengan fitur wajah Yudha yang keras dan tegas.

"Yang paling dekat sama Varsha ini siapa namanya?" 

"Namanya Rainer Byantara, Mas. Sekarang dia sedang jadi co-ass di Rumah Sakit Melinda, kabar yang saya dapat setelah masa coassnya selesai, dia akan menjalani Internship di rumah sakit yang sama dan berencana mengambil spesialis anastesi," jelas Tama.

Ini yang Jericho dan ayahnya suka dari Tama, lelaki ini selalu mengerjakan segala tugas ataupun pekerjaan dengan maksimal. Termasuk yang berhubungan dengan mencari informasi seseorang, see? bahkan Tama tahu bagaimana rencana masa depan Rainer. 

"Kalau dia?" tunjuk Jericho pada cowok berambut ash blue dengan mata bulat.

"Dia Tristan Paramudya, Mas. Bekerja di perusahaan Samsung sebagai konsultan bisnis, sudah hampir dua tahun Tristan bekerja disana," ujar Tama.

"Hhmmm...," netra Jericho teralih pada sosok dengan wajah perpaduan amerika dan asia.

"Dia..,"

"Saya tahu, dia Nicholas Giovanni. Dia anak dari Danendra Giovanni--kontraktor sipil ternama di Indonesia. Ibunya---Wina Puspita, seorang desainer kebaya dan model tingkat Asia di masa muda," ujar Jericho.

"Iya, Mas. Benar, itu informasi soal Nicholas. Mereka berempat sudah bersahabat semenjak SMA terutama Yudha dan Nicholas,"

Beberapa menit berlalu, Jericho bisa melihat jelas keberadaan Varsha yang keluar dari kantor bersamaan dengan Yudha. Perempuannya itu tak lama sudah naik ke mobil SUV milik lelaki Kalingga dan meninggalkan tempat mereka bekerja.

"Mau diikuti, Pak?" tanya Arjuna.

"Kita kembali ke kantor, Juna. Saya masih ada pekerjaan," ujar Jericho. 

1 Jam Kemudian, Danapati Holdings...

"Lo mau sampai kapan kayak gini, Kak?" Jupiter menghempaskan diri di sofa berwarna merah marun tersebut.

"Gini gimana, Jup?" Jericho pura-pura tak paham pertanyaan adiknya itu---sosok yang tiga tahun lebih muda darinya.

"Mantau Kak Varsha dari jauh," Jupiter mengambil sebungkus choco pie yang selalu Jericho simpan sebagai camilannya. 

"Lo sendiri yang bikin gue kayak gini, Jup," Jericho menyalakan laptopnya.

"Lah kok gue sih?" alis Jupiter mengerenyit.

"Karena lo memilih jalan sebagai dokter, bukannya mau bantu Ayah jalanin perusahaan. Akhirnya gue harus pikul semua beban ini,"

"Kalau gue nggak jadi dokter, lo bisa nolak permintaan Ayah, kan? Dan bebas buat kejar cinta lo ke Kak Varsha, iya kan?" tebak Jupiter telak. 

Jericho diam. Ia tahu, jadi dokter impian Jupiter sejak lama dan kini adiknya itu tengah menjalani masa kuliahnya. 

"Lo udah tahu mau coass dimana?" Jericho mengalihkan topik pembicaraan.

"Kuliah gue aja belum selesai, Kak. Belum kepikiran gue," Jupiter menggelengkan kepalanya.

"Tapi lo udah punya rumah sakit inceran, kan?"

"Ada sih, Kak. RS Melinda, kata senior gue paling enak jadi coass disana. Fasilitas lengkap dan nunjang banget buat yang baru praktik lapangan," jelas Jupiter.

Jericho terdiam sesaat.

"Gue bakal usahain lo bisa coass disana, Jup," ujar lelaki Agastya itu dengan tegas.

Kalau perkiraannya tak meleset, di masa coass Jupiter nanti--maka Rainer akan berstatus sebagai senior sekaligus tengah menjalani masa Internship. Mungkin itu bisa menjadi salah satu jalannya. Mungkin.

Jupiter Ekawira (21 y

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jupiter Ekawira (21 y.o, Jericho's Siblings)

[M] Regular-Irregular (Taeyong, Johnny, Yuta & Doyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang