FOREVER ONLY : Jericho Agastya & Edrea Varsha

697 10 0
                                    

*This part tells about what if Varsha-Jericho being destiny*

*This part tells about what if Varsha-Jericho being destiny*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-VARSHA POV-

Ini foto pertama. Foto pertama yang kuambil setelah dua hari lalu aku dan Jericho resmi mengikat janji. Setelah sehari beristirahat, lelaki Agastya itu langsung memboyongku ke Milan untuk berbulan madu.

"Varsha, saya udah lama ingin bawa kamu kesini. Akhirnya sekarang bisa terwujud," Jericho mengatakannya dengan senyum lebar saat kami dalam pesawat, lesung pipinya terukir sempurna dan tentu saja menambah pesonanya.

Aku masih tak percaya, bahwa setelah semua yang kulewati---semesta mentakdirkanku dengan Jericho, sosok yang pernah jadi teman baikku semasa sekolah. Manusia yang terakhir kali kujumpai saat masih berseragam putih biru, setelah itu? Jelas kami berdua terpisah, Jericho masih dengan kehidupannya yang serba ada dan aku yang seketika harus berjuang dalam segala hal.

Fakta mengejutkan lain adalah setelah kepulangannya ke Indonesia, Jericho diam-diam memantauku lewat Tama--orang kepercayaannya. Sedari dulu lelaki Agastya itu memang perhatian sekaligus pemerhati yang baik, namun aku tak tahu kalau dia bisa memperhatikan dalam diamnya selama bertahun-tahun tanpa kuketahui.

Dia bahkan tahu bagaimana hubungan tak wajarku dengan Yudha dan ketiga sahabatnya, kukira ia bercanda kala mengutarakan niat untuk berhubungan denganku. Dari sekian banyak perempuan yang hilir mudik di hidupnya, kenapa ia harus memilihku? Dan bahkan memutuskan bahwa kami berdua bisa berbagi hidup selamanya.

Aku bisa merasakan kalau awal Jericho membawaku pada keluarga Danapati--kedua orang tuanya tak begitu suka dengan kehadiranku. Namun Jericho tak menyerah, ia meyakinkan Mama dan Papanya kalau ini adalah pilihan terbaik dan tak akan pernah disesalinya. Sementara Jupiter--adik satu-satunya, menyambutku dengan baik dari awal. Berkata bahwa akhirnya kakak sulungnya itu tak perlu lagi mencintaiku dalam diam.

Aku beruntung. Beruntung sekali. Karena sekarang aku tak perlu lagi berjibaku dengan kesedihan, Ibu dan adikku bisa hidup tenang dan fokus pada tujuan masing-masing.

"Kamu mau gnocchi?" pertanyaan Jericho membawaku kembali dari lamunan.

"Hm?" aku menggumam---Jericho mengajakku ke sebuah restoran dengan pemandangan Katedral Milan terlihat jelas dari jendela besar yang tepat berada disisi meja kami berdua.

"Kamu lagi mikirin apa tadi? Kayaknya fokus banget," lelaki itu dengan telaten menyendokkan gnocchi ke piring kecilku.

"Ini rasanya kayak mimpi, Jer...i mean, Mas," jujur aku bingung harus memanggilnya apa setelah kami resmi jadi suami istri.

"Hehe, ternyata gemes ya kalau kamu manggil saya pake 'Mas'," tawa Jericho begitu renyah.

"Mas...," aku memainkan garpuku.

"Ya? Kenapa, sayang?"

Oke, bisa-bisa aku mulas terus menerus diperlakukan Jericho seperti ini.

"Kok kamu mau sih sama perempuan kayak aku?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[M] Regular-Irregular (Taeyong, Johnny, Yuta & Doyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang