BAB 4

1.3K 209 12
                                    


Ujian Chuunin menjadi titik balik hidup Sasuke. Peristiwa yang membawa Sasuke kehilangan arah dan dendam menyelimuti hatinya.

Orochimaru menyerang Konoha dengan menyusup pada ujian Chuunin. Sejak awal dia mengincar Sasuke sebagai wadahnya. Sasuke mendapat segel kutukan dibahu dan menyebabkan dia harus dirawat selama beberapa babak. Kondisinya kritis.

Ada dua yang Sasuke sesali saat ujian Chuunin. Tumbang saat bertanding dan tidak dapat melihat pertandingan Hinata.

Ketika sadar Sasuke pergi diam-diam dari rumah sakit. Dia mencari Hinata. Saat bangun orang pertama yang ingin Sasuke ketahui kabarnya adalah Hinata.

Sasuke sembunyi ketika menangkap Shikamaru dan Ino di jalanan menuju Akademi. Sayup-sayup Sasuke mendengar obrolan mereka tentang hasil ujian Chuunin. Sasuke mendekat diam-diam. Mencuri obrolan mereka.

"Neji terlalu kuat untuk Hinata. Sangat disayangkan Neji tidak bisa menjadi pemimpin klan hanya karena terlahir dari keluarga  Bunke," ujar Shikamaru.

"Hyuuga kolot. Tapi, saat pertandingan Neji dan Hinata, aku merasa jantungku mau lepas saat Neji menghujani Hinata pukulan tanpa ampun. Aku pikir Neji akan membunuh Hinata karena rasa bencinya itu. Untung panitia bisa menghentikan Neji." Ino merinding jika mengingat kembali pertandingan Neji-Hinata.

Shikamaru bergumam setuju.

"Kasihan Hinata. Tapi, Hinata sungguh baik. Bagaimana mungkin tidak ada rasa benci atau kesal pada Neji. Caranya menatap Neji penuh kasih sayang. Dia bahkan tidak marah di hajar sampai pingsan."

"Lukanya cukup parah. Tapi, kudengar Hinata sudah membaik."

"Kita harus menjenguknya nanti, Shikamaru."

Sasuke berhenti mengikuti Shikamaru dan Ino. Dia terpaku menatap punggung mereka. Tenggelam pada kebingungan kenapa dada Sasuke dipenuhi amarah mendengar seseorang melukai Hinata dengan mudah. Sasuke mengepalkan tangan geram. Dia harus mencari Neji.

Sasuke berlari membawa amarah. Dia teringat dulu untuk ketiga kali bertemu Hinata. Sasuke tidak lagi sembunyi di balik pohon hanya menonton dalam diam seperti saat Naruto menolong Hinata. Saat itu Sasuke berlari menghalau serangan kunai yang mengarah pada Hinata.

Wajah kalem Hinata pucat ketakutan. Sasuke meraih Kunai milik Hinata yang tergeletak di tanah untuk menghalau. Sebelum pergi melarikan diri membawa Hinata. Saat itu Hinata hanya bisa melihat punggung Sasuke. Kenangan itu mungkin saja hanya diingat oleh Sasuke. Karena jika Hinata ingat dia tidak akan bersikap cuek. Sasuke akan mendapat tatapan yang  sama seperti yang diberikan pada Naruto. Tapi Sasuke akan membuat Hinata menyadarinya nanti. Kunai dengan gantungan bulan milik Hinata masih disimpan oleh Sasuke. Dengan mengembalikan itu Hinata akan mengingat semuanya.

Sasuke menemukan Neji di lapangan kosong tengah berlatih sendirian. Tanpa pikir panjang Sasuke menyerang dengan melempar kerikil dan dapat ditangkis Neji mudah.

Neji menyipit tak suka. Apalagi latihannya diganggu oleh bocah Uchiha sombong.

"Bisa kau jelaskan sikap kurangajarmu itu, Sasuke?"

"Soal itu maaf, tanganku terkilir."

Neji melihat jelas seringai di bibir Sasuke.

"Aku dengar kau mengalahkan Hinata?"

"Kau mengenalnya?"

"Tentu."

Neji tak suka ketengilan Sasuke yang terang-terangan seperti meremehkannya. Liat saja senyum menyeringai yang belum lepas dari wajahnya.

"Aku sangat menantikan final bisa melawanmu, Hyuuga. Tapi sayangnya aku harus berurusan dengan bocah pasir dari Suna."

Neji diam menyimak ocehan sombong Sasuke. Dia ingin mencerna maksud terselubung Sasuke yang tiba-tiba mengganggunya.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang