BAB 5

1.3K 207 21
                                    


Cinta monyet yang samar. Sasuke tahu perasaannya untuk Hinata mulai berkembang lebih dari hubungan seorang teman. Tapi apa yang diharapkan anak 12 tahun soal cinta?

Sasuke memisahkan dan mengamati perasaannya hanya untuk mengetahui alasan kenapa dadanya berdebar karena melihat wajah Hinata.

Ketika suasana hatinya buruk kehadiran Hinata-meski sekilas-berhasil menghapusnya. Sasuke nyaman bertemu, menatap, dan berbicara dengan Hinata. Dia juga pendengar baik untuk Sasuke.

Kedekatannya dengan Hinata tidak ada banyak kemajuan. Kesibukan sebagai Shinobi membatasi Sasuke menemui Hinata di danau dan begitu juga sebaliknya. Ini seperti mereka berada di dunianya masing-masing. Sasuke tidak tahu apa Hinata juga memikirkannya seperti dia menempatkan Hinata di isi otaknya.

"Perasaan asing apa ini? Aku ingin melihat Hinata."

Di tengah hutan saat menjalani misi untuk pertama kali Sasuke dibuat bingung oleh perasaan bernama rindu.

****

Mungkin jika Sasuke menempatkan Hinata di sisinya lebih dekat dan menghabiskan waktu bersama. Niatnya untuk mencari kekuatan dan balas dendam pada Itachi akan memudar. Tapi, sayangnya Hinata mengabaikan Sasuke dan tetap menatap Mataharinya. Meski ada Sasuke yang mengulurkan tangan ingin diraih.

Sasuke kembali dibutakan oleh dendam. Dia memilih bergabung dengan Orochimaru.

"Sasuke jangan pergi. Aku mencintaimu. Kumohon tetaplah di sini bersamaku. Aku berjanji kita bisa bersama dengan bahagia. Atau jika itu tidak bisa bawa aku bersamamu. Aku akan membantumu balas dendam. Jadi, kumohon jangan tinggalkan aku." Sakura menangis pilu memohon. Tangisannya terasa putus asa dan takut kehilangan Sasuke.

Ada yang menganggu Sasuke. Mendengar ucapan Sakura membuatnya berpikir. Apakah akan berbeda jika yang berdiri di depannya sekarang adalah Hinata?

"Seperti biasa kau menyebalkan," ucap Sasuke dingin. Dia tidak bisa terlalu lama terjebak bersama Sakura. Tanpa menunggu lama Sasuke menggunakan genjutsu pada Sakura. Membuat perempuan itu pingsan. Sasuke menatap tubuh kecil Sakura yang tergeletak di atas bangku taman.

"Maaf Sakura."

Untuk terakhir kali Sasuke menatap desa Konoha. Sebelum menghilang pergi meninggalkan desa.

Dari sini Sasuke mengakhiri hubungannya dengan Konoha. Rumah, sahabat, guru dan Hinata. Tidak ada yang tersisa di hatinya. Sasuke telah meninggalkan itu semua tanpa tahu jika sosok yang ingin dia lihat untuk terakhir kali sedang berlari penuh cemas dan takut mencarinya.

Tubuh Hinata lemas mendapati Sakura pingsan. Sakura gagal menghentikan Sasuke. Pandangan Hinata mengabur oleh kecemasan. Sakura salah satu sosok terdekat Sasuke. Tapi gagal menyakinkan laki-laki itu untuk tinggal. Lalu apa mungkin Hinata bisa? Bahkan hanya teman yang jarang bertemu dan tidak memiliki arti lebih untuk Sasuke.

Hinata menghalau pikiran buruk. Dia belum berjuang tapi sudah menyerah. Hinata meremas ikat rambut pemberian Sasuke. Dengan barang ini Hinata berhasil menyakinkan diri mencoba menghentikan Sasuke. Mungkin Hinata bukan orang berharga untuk Sasuke tapi fakta jika dia adalah temannya tidak bisa dielak.

Hinata mencari jauh memasuki hutan di luar Konoha sendirian. Byakugan aktif. Seharusnya akan cepat menemukan keberadaan Sasuke. Tapi, sampai malam menjelang Hinata tidak menemukan jejaknya.

Napasnya terengah. Hinata menghentikan langkah. Dia mulai putus asa. Mencari Sasuke sendirian sulit. Misi ini harus dilakukan oleh beberapa orang yang terbentuk dalam tim.

Hinata meremas dadanya yang sesak. Perasaannya campur aduk. Sedih, kecewa, takut dan cemas. Hinata merasa gagal dan kecewa pada dirinya sendiri. Dia tidak bisa menjaga temannya yang berharga.

Kabar kepergian Sasuke cepat diketahui Hokage. Tim langsung dibuat untuk mengejar Sasuke. Hinata yang mengetahui Neji mendapat misi itu dengan berani menghampirinya. Neji tampak keluar dari halaman rumah. Dia sudah siap berangkat menjalankan misi.

"Kak Neji."

Neji menoleh ke arah Hinata yang memanggilnya. Hubungan mereka sudah sedikit membaik. Tapi masih terasa canggung.

"Ya?"

"Tolong bawa Sasuke kembali."

Neji sedikit tercengang dengan permintaan Hinata. Ingatanya kembali saat Sasuke menemuinya saat sedang berlatih dan memberinya peringatan agar tidak menyakiti Hinata. Selama ini Neji tidak terlalu memikirkannya. Tapi sekarang saat Hinata memohon demi Sasuke. Mau tidak mau rasa penasarannya muncul.

"Apa arti Sasuke untukmu, Hinata?"

Hinata dengan yakin menjawab, "Teman. Sasuke salah satu temanku yang berharga."

Neji tak terlalu yakin penilaiannya benar. Tapi, rasanya hanya Hinata yang menganggap Sasuke seorang teman. Sedangkan Sasuke dari cara dia memberikan tatapan intimidasi pada Neji waktu itu. Membuat Neji menilai Sasuke menganggap Hinata lebih dari teman.

"Misi ini pasti akan berhasil. Kau tidak perlu khawatir. Kami akan membawanya kembali ke Konoha. Jadi, kau bisa pulang Hinata. Hiashi-sama pasti sedang mencarimu. Bukankah ini waktunya kau berlatih dengan Hanabi?"

Hinata menundukkan kepala, "Terimakasih Kak Neji."

Hinata menunggu dengan cemas seperti Sakura. Hasil yang diinginkan banyak orang ternyata diganti dengan kenyataan pahit dengan kekalahan serius tim Konoha. Semua terluka parah dan sekarat. Hinata mencelos sedih.

Sasuke telah pergi jauh dan laki-laki itu menciptakan penyesalan di hidup Hinata. Andai Hinata bisa lebih dekat dan memahami Sasuke. Mungkin kepergian Sasuke tidak akan terjadi.

TBC

Sebenernya Alone ini cerita kebucinan Sasuke sama Hinata. Cuma diawal2 chapter ini dibuat agak lambat ya. Dua chapter ke depan udah mulai masuk konflik utamanya.

Cilacap, 21 November 2022
Oktavia K.D.

AloneOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz