4. Kalah

473 77 6
                                    

"Jung... Lo serius mau duel? Emang Lo bisa berantem??" Bambam sangat mengkhawatirkan teman seperjuangannya ini. Namun sedikit banyak ia juga mengerti mengapa Jungkook sampai melakukan hal itu.

Lelaki tampan berkacamata tersebut telah menceritakan segala perasaannya yang tersimpan selama 3 tahun belakangan untuk lelaki cantik anak dari seorang pimpinan gangster klan kobra.

Membuat Bambam jadi mampu untuk menyimpulkan jika Jungkook sungguh sangat mencintai Jimin.

Ya... Meski sejujurnya Bambam masih keheranan tentang bagaimana bisa Jungkook mencintai Jimin pada pandangan yang pertama. Karena semua hal tersebut masih terdengar seperti sebuah omong kosong di telinga Bambam.

"Yakin... Dah ayo ah masuk"

Jungkook dan Bambam kemudian masuk ke dalam sebuah bangunan tak berpenghuni yang ada di belakang kampus mereka. Tempat yang diketahui sebagai markas dari geng anakonda itu sudah dipenuhi oleh orang-orang asing yang sama sekali tak pernah keduanya temui.

Banyak dari mereka yang memiliki tubuh berotot disertai dengan urat-urat yang menonjol pada permukaan kulitnya. Membuat siapa saja yang melihatnya akan meringis ngeri. Begitupun dengan Bambam yang kini sudah mengumpat takut dibalik punggung Jungkook.

"Jung... Serem banget anjir takut gue" ucap Bambam masih setia bersembunyi.

"Santai aja, kita dateng ke sini baik-baik kok"

Bambam lantas menoyor kepala belakang Jungkook dengan keras "Baik-baik gimana goblok! Lo dateng ke sini karna mau duel alias Lo mau berantem alias lagi Lo mau ribut alias yang terakhir Lo nyari masalah sama mereka. Dongo apa gimana sih Lo anjir ah"

"Ya- ya tapi- tapi kamu ada benernya juga sih"

"Widiihh jagoannya udah dateng" ucap seorang pria yang amat Jungkook kenali. Kim Taehyung. Pria songong, belagu, sombong, namun juga sangat tampan.

"Oh ini orang yang bakal jadi lawan kita nanti Tae?" Ucap seorang lain yang memiliki kulit sepucat salju. Yoongi namanya.

"Hai... Saya Jungkook" Jungkook mencoba berbasa-basi dengan memperkenalkan dirinya kepada kedua orang itu.

"Lah? Hahahaha emangnya Lo fikir kita mau tau siapa nama Lo?" Taehyung tertawa geli mendengarnya.

"Hahaha Ngakak anj! Udah ah mending langsung ke ring aja kita" ajak Yoongi.

Jungkook dan Bambam kemudian mengekori kemana langkah kedua lelaki didepannya pergi. Yang ia tau jika mereka akan dibawa ke tempat dimana duel tersebut akan dilaksanakan. Yang tak lain adalah sebuah ring berbentuk kotak dengan pembatas tali di setiap sisi nya. Sama persis dengan ring tinju yang biasanya di gunakan pada ajang kejuaraan UFC.

"Hai Jimin..." Sapa Jungkook dengan senyum manis sesaat setelah matanya menangkap sesosok pria cantik bernama Jimin.

"Gue tanya sekali lagi, Lo yakin sama keputusan Lo?"

Jungkook mengangguk mantap "Yakin kok. Apa sih yang nggak buat kamu"

Taehyung dan Yoongi hampir tersedak ludahnya sendiri ketika mendengarnya. Mata mereka saling pandang dengan heran. Seolah bertanya-tanya apakah lelaki berkacamata itu sungguh sudah tidak waras?

"Oke, gue nggak mau ambil tanggung jawab kalo sampe Lo kenapa-kenapa nanti"

"Kamu tenang aja, saya bakal baik-baik aja kok. Kamu nggak usah khawatir" ujar Jungkook.

"Anying, pede banget jadi manusia" ceplos Taehyung yang mulai jijik mendengar semua perkataan Jungkook. Begitupun dengan Yoongi yang kini tengah menggeretakkan buku-buku tangannya. Seolah dirinya sudah siap untuk meluluhlantahkan seorang Jungkook.

Gangsta || Kookmin [✓]Where stories live. Discover now