2. Menarik

527 79 8
                                    

Flashback on

Jungkook, seorang pelajar dari Busan yang berkuliah di universitas swasta di Seoul itu turun dari busway. Ia berjalan tergesa menuju ke arah kampusnya. Ini adalah hari pertamanya menjadi seorang Maba, ia tak boleh datang terlambat jika tak ingin menjadi bulan-bulanan para kakak tingkatnya.

Dengan topi jerami di atas kepalanya, dasi kupu-kupu mengikat kerah lehernya, dan kaos kaki belang-belang di kakinya, Jungkook masuk ke halaman kampus yang telah dipenuhi oleh mahasiswa-mahasiswi baru lainnya. Ia lantas mencoba berbaur untuk mencari teman. Meski Jungkook adalah lelaki pendiam nan kalem, namun bukan berarti ia tak mampu untuk memulai pertemanan dengan orang lain.

"Permisi, boleh kenalan nggak?" Tanya Jungkook pada seorang lelaki berkulit sedikit tan.

"Eh iya boleh kok. Gue Bambam jurusan manajemen, nama Lo siapa?" Tanya pria yang ternyata bernama Bambam itu. Tangannya telah terulur untuk menyambut tangan Jungkook.

Melihat itu, Jungkook pun menggaet tangan Bambam untuk berjabatan dengannya "Saya Jungkook, mahasiswa jurusan manajemen juga"

"Oalah kita satu jurusan toh. Salam kenal ya Jung"

"Iya salam kenal juga"

"Yaudah yuk kita ke lapangan aja. Udah pada mulai baris noh"

Mereka berdua lantas berjalan bersama menuju ke arah barisan. Dan langsung ikut berbaris di antara kerumunan itu.

"Selamat pagi semuanya" sapa salah seorang kakak tingkat yang ada di depan sana menggunakan sebuah megaphone ditangannya.

"Selamat pagi kak" Jawab para Maba serentak.

"Untuk pemanasan, saya ingin kalian semua untuk berjalan jongkok mengitari lapangan ini"

Perkataan kating tersebut seolah dekrit yang harus dijalankan tanpa banyak bertanya lebih jauh. Bahkan masing-masing dari para Maba telah mengambil posisi jongkok dan mulai melaksanakan apa yang kating mereka perintahkan tanpa protes sedikitpun. Tak ingin membuat masalah di dunia perkampusannya konon.

Namun lain dari pada yang lain, salah seorang pemuda dengan wajah yang terbilang cantik, sama sekali tak melaksanakan apa yang orang lain lakukan.

Disaat semua temannya sibuk berjalan jongkok mengitari lapangan, lelaki itu malah asik berdiri santai tanpa beban. Sesekali ia bahkan menyisir rambutnya kebelakang dengan jemari tangan.

"Heh Maba yang asik nyisir rambut! Sini Lo" titah kating tadi dengan megaphone di tangannya.

Lelaki cantik yang bernama Jimin itu lantas menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan apakah benar jika kakak tingkatnya didepan sana memanggil dirinya.

"Iya Lo! Sini!"

Jimin pun berjalan kelewat nyantai ke arah katingnya itu "Apa?" Ucapnya.

Mendengar ucapan yang sangat tidak sopan dari adik tingkatnya, berhasil membuat darah Jaebum---kating tadi mendidih marah. Ia lantas memukul kepala Jimin dengan beberapa lembar kertas ditangannya "Kalo ngomong sama kating tuh yang sopan! Lo nggak di ajarin sopan santun ke orang yang lebih tua hah?!"

"Lo sama gue cuma beda setahun aja... Nggak usah mendramatisir deh, mending cepet kasih tau gue kenapa Lo manggil gue ke sini?"

"Anjing ngelawan ya Lo!" Jaebum mendorong bahu Jimin hingga lelaki itu terjerembab karna tak siap dengan dorongan yang katingnya berikan.

"Bajingan!" Jimin kemudian bangkit dan mulai mencengkram baju milik Jaebum dengan kuat sebelum akhirnya ia melayangkan sebuah pukulan yang telak mengenai pipi kiri lelaki itu. Pukulan itu terlalu kuat hingga bokong Jaebum pun sampai mencium tanah.

"Woi woi woi kenapa ini!! Jangan ribut heh, anjir ini ngapa jadi begini" Ucap Mark khawatir. Kemudian ia beserta beberapa orang lain mencoba memisahkan Jimin yang telah terduduk di perut Jaebum untuk memberikannya beberapa pukulan lagi.

"Jimin tolong udahan berantemnya" Mark masih berusaha sekuat tenaga untuk menarik Jimin dari tubuh Jaebum. Namun hasilnya nihil. Jimin bahkan sama sekali tak bergeser sedikit pun dari tempatnya dan tetap melayangkan tinjuannya ke wajah Jaebum.

Hingga akhirnya Jungkook pun datang untuk memberikan sedikit pertolongan pada mereka.

"Minggir" ucap Jungkook meminta Mark untuk menyingkir dari jalannya. Kemudian, kedua tangan Jungkook pun melingkar di pinggang ramping Jimin. Dan dengan mudahnya ia mengangkat tubuh Jimin dari perut Jaebum dan menahan laki-laki yang sedang naik pitam itu kedalam kungkungannya.

"Bangsat lepasin gue!!" Jimin berteriak marah pada seseorang yang sedang menahan tubuhnya dari belakang.

Melihat Jimin yang ditahan oleh Jungkook, Mark kemudian membantu Jaebum untuk bangkit berdiri meski sejujurnya ia sempat terkejut ketika mengetahui bahwa Jungkook mampu mengangkat tubuh Jimin dengan mudah, padahal sebelumnya ia sama sekali tak bisa melakukan itu "Bum, Lo nggak papa?" Tanya Mark khawatir.

"Nggak papa"

"Gila Lo! Berani banget nantangin anak pimpinan gangster klan kobra!!" Bisik Mark di telinga Jaebum.

Dengan wajah yang memelotot kaget, Jaebum menatap wajah Mark ngeri "Hah? Maksud Lo dia anak pimpinan park?"

"Iya tolol, bisa-bisa nya Lo nggak ngenalin dia! Bahkan mungkin seluruh Maba yang ada disini udah pada tau kalo dia anak dari park"

"Goblok! Mampus gue"

"Emang mampus! Lo udah nggak ada harapan! Cepetan minta maaf sama dia dongo"

Jaebum pun menurut. Wajah melasnya disertai dengan beberapa luka keunguan itu terpampang jelas saat ia berjalan mendekat ke arah Jimin yang masih berada dalam kungkungan Jungkook. Ia sama sekali tak berani untuk menatap mata lelaki cantik itu. Yang ia lakukan hanya terus menunduk pasrah ke arah sepatu hitam miliknya "J-jjjimin, gu-gue minta maaf atas ke tololan gue.... Dengan begonya gue berani nyari masalah sama Lo, Please maafin gue Jimin. Gue minta ampun"

"Lepas!!" Jimin masih bersusah payah untuk lepas dari Jungkook. Namun nampaknya pria berkacamata yang menahannya sama sekali tak berniat untuk menuruti perintahnya.

"Lepasin dia tolol!!" Titah Jaebum pada Jungkook.

Lantas, Jungkook pun melepaskan tangannya dari Jimin. Dan bergerak sedikit mundur kebelakang.

Bughh....

Sekali lagi, Jimin menonjok wajah Jaebum dengan kuat "Makanya jangan tolol jadi orang" ucapnya sebelum pergi meninggalkan kerumunan itu.

Menyisakan Jungkook yang bertanya-tanya tentang siapa sebenarnya lelaki cantik itu "Dia siapa sih? Cantik..." Tanya Jungkook pada Bambam, teman barunya.

"Cantik Lo bilang? Iya juga sih cantik. Tapi dia itu anak dari pimpinan gangster paling ditakutin yang punya banyak club' dan anak buah di kota ini. Gua kasih tau ya sama Lo, ada dua hal yang nggak boleh Lo lakuin menyangkut Jimin. Yang pertama, jangan pernah cari masalah sama dia. Dan yang kedua, jangan pernah sekalipun jatuh cinta sama dia. Lo harus hindarin kedua hal itu kalo masih pengen hidup dengan nyaman di Seoul"

Gimana bisa saya nggak jatuh cinta sama lelaki paling menarik yang pernah saya temuin? Kayaknya larangan nomor dua itu nggak akan bisa saya hindarin. Karena dia terlalu cantik until diabain. Batin Jungkook

Flashback off

----------------------

Gimana kabarnya?? Hope you guys doing well

Semoga suka ya 🤗

Jangan lupa vote and comment nya guys ✨

See you in the next chapter 💕

Gangsta || Kookmin [✓]Where stories live. Discover now