Gara-Gara Arga

9.8K 291 11
                                    

Klinik Kesehatan.
Arisha kini berada di brankar, Arga pun memanggil dokter yang bertugas. Dengan cepat dokter pria itu mengambil stetoskopnya lalu mendekati Arisha dan kemudin memeriksanya.

"Saya tidak tahu ini berita bagus atau buruk tapi tebakannya ini mungkin akan membuat kalian syok" ucap Sang Dokter.

"Saya kenapa dok?" Tanya Arisha dengan keadaan yang lebih baik tentunya.

"Saudari Arisha tengah hamil" ucap Sang Dokter.

"Hamil?" Tanya Arga.

"Ya, pusing dan muntah-muntah ini juga hal yang wajar terjadi pada Ibu hamil" ucap Sang Dokter.

Arga sendiri yang mendengar kehamilan Aeisha cukup terkejut dengan penyataan dokter disini, bahkan dokter tersebut menyarankan untuk segera memeriksakan kandungannya. Arisha turun dari ranjang dan kemudian beranjak dari ranjangnya, wanita cantik namun pucat itu kini berjalan sendiri dan menolak Pak Arga yang akan membantunya.

"Tidak perlu Pak, terimakasih" balas Arisha yang kemudian memilih untuk meninggalkan klinik kesehatan itu. Sang Dokter menepuk  bahu Arga bahkan mengucapkan selamat pada pria tampan yang juga berprofesi sebagai dosen itu.

Arisha melihat mobil Kaivan yang mulai meninggalkan pelataran kampus, Arisha yang ingin mengejarnya sudah pasti tidak akan bisa mengingat Kaivan mengemudikan mobilnya dengan begitu cepat. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi bahkan kini mulai bergosip tentang Arisha yang sedang hamil dan menjadi simpanan Om-Om dengan perut buncit namun kaya, bahkan ada yang mengira jika Arisha hamil anaknya Pak Arga.

"Ohhh jadi begini kelakuan asli lo Arisha? Pura-pura alun padahal bobrok ya" sindir Desi.

"Hahaha hai teman-teman tahu nggak idola kampus kita ternyata simpanan om-om dengan perut buncit" sahut Lina.

"Bahkan sampai hamil ini!! Eh mana tahu Open BO kan ya jadi ya nggak tahu Ayah anaknya itu yang mana?? Memang berapa sih ya jasanya? Boleh dong ikut Order" Ucap Jackson dengan tertawa.

"Pak Arga kasihan banget ya paling habis ini beliau yang tanggungjawab" ucap desi.

"Ahhh" ringis Arisha dengan beberapa orang yang bahkan mendorong tubuh Arisha hingga wanita itu tersungkur di lantai.

"Malu-maluin kampus saja"sahut Rendi.

"Yakkk kalian salah paham, aku bukan wanita seperti itu...huuek huek hmppp" ucap Arisha namun wanita itu lebih memilih melarikan diri dari kampusnya, mana perutnya masih bergejolak seperti itu dari pada diamuk massa kan ya.

Arisha memilih untuk mencegat taksi saja, dia tidak ingin berlama-lama di kampus. Arisha beberapa kali menghubungi suaminya namun tidak ada jawaban sama sekali hingga Arisha memilih untuk menjelaskannya saat dirumah nanti.

Kantor Kaivan.
Kaivan sedari tadi hanya marah-marah tidak jelas, bahkan anak buahnya ini banyak yang kena omelan. Kaivan membayangkan bagaimana pria yang bernama Arga itu menyentuh tangan istrinya, belum lagi menggendongnya. Kaivan hanya bisa tersenyum miris membayangkan tangan Kiara dipegang oleh pria lain yang membuatnya terbakar cemburu dan memilih untuk meninggalkan Klinik Kesehatan yang ada dikampus itu.

Soal untuk menangkap basahnya juga Kaivan tidak jadi yang jelas pria tampan yang kini sudah dipenuhi emosi itu hanya bisa menghela nafas berkali-kali, kalau menghampiri Arisha dan dosennya sudah pasti Kaivan akan membuat Arga babak belur nanti. Tentang kehamilan yang di ucapkan dokter tadi Kaivan belum
Sempat mendengarnya jadi dia tidak tahu.

David memberikan laporan pada Kaivan lalu mengingatkan pria tampan itu untuk membawakan hadiah yang telah dipersiapkan untuk istri bosnya itu.

"Pak Kaivan ini laporannya dan ini yang bapak pesan tempo hari." Ucap David.

"Ya, buang saja atau kalau kamu mau bisa untuk istrimu" balas Kaivan dengan dinginnya. Biasanya jika hanya berdua mereka tidak akan menggunakan bahasa formal tapi karena wajah muram Kaivan yang menakutkan itu tentu saja membuat David berlaku profesional.

"Baik Pak, terimakasih. Saya permisi dulu" ucap David yang heran kenapa suasana hati bosnya itu tiba-tiba berubah dingin.

Beberapa staff yang tadi ikut rapat pun juga terkena dampak badai Kaivan.  Kaivan meminum kopinya sambil melihat berkas-berkas yang harus dia pelajari apakah layak untuk bekerjasama atau tidak.

Golden Orchid.
Arisha baru saja pulang kerumah suaminya, namun yang dia lihat sekarang ini begitu sepi. Bude Ani menyapa Arisha dan bahkan sudah memasak untuk Arisha namun Arisha menolaknya dengan halus.

"Non Arisha baik-baik saja?" Tanya Bude Ani.

"Baik-baik saja kok bude" balas Arisha.

"Kok acak-acakan begini sih Non udah kayak habis gelut aja" ucap Bude Ani.

"Tradisi kelulusan memang begini Bude" balas Arisha yang hanya minum air putih yang banyak.

"Non Arisha, makanan kesukaan Non Arisha sudah saya buatkan dijamin top markotop Non" ucap Bude Ani.

"Bude ajak aja semuanya untuk makan, Arisha hanya ingin beristirahat" ucap Arisha yang terlihat pucat dan lesu.

Arisha masuk kedalam kamarnya dan memilih untuk mandi terlebih dulu. Wanita itu juga berendam cukup lama, hingga Arisha memakai bajunya dengan cepat dan tentunya tidur. Yang dibutuhkannya hari ini adalah tidur.

Pukul 9 malam, Kaivan baru saja kembali dan menyapa Bude Ani. Bude Ani pun mengatakan keadaan Arisha sepulang dari kampus dan juga Arisha juga belum makan sama sekali sejak pulang tadi.

"Non Arisha belum makan dari tadi siang Mas, dan saat pulang tadi rambut dan bajunya udah acak-acakan apalagi ada bau telur mentah juga. Tolong di cek ya Mas belum lagi pucat banget kayak tidak bertenaga begitu" ucap Bude Ani.

"Iya bude" balas Kaivan.

Kaivan masuk kedalam kamarnya yang dia lihat adalah tubuh istrinya yang kini tidur dengan membelakanginya. Kaivan hanya memandanginya sekilas lalu memelih untuk pergi ke kamar mandi. Bayangan Arisha bermesraan dengan Arga sungguh membuat Kaivan gila. Selesai dari kamar mandi Kaivan menghampiri Arisha, niatnya untuk membangunkannya namun dia urungkan. Kaivan tidak bisa tidur satu kamar dengan Arisha dan Kaivan memilih untuk pergi keruang kerjanya.

Pukul 11 malam Arisha bangun, dia melihat di sekelilingnya namun tidak melihat suaminya. Arisha pun segera bangkit dan mencari suaminya dan yah dia menemukan Kaivan berada di ruang kerjanya. Perlahan Arisha membangunkan suaminya, Kaivan menghempaskan tangan Arisha saat wanita itu ingin memegang tangannya.

"Jangan sentuh saya dengan tangan kotormu" ucap Kaivan dengan tegas dan suara yang sedikit tinggi membuat Arisha menciut.

"Om, saya bisa jelaskan kejadian tadi siang. Saya dan pak Arga tidak ada hubungan apapun, Pak Arga hanya menolong aku, tadi aku hampir pingsan, perut aku juga mual parah" ucap Arisha.

"Hey dia peluk kamu dan pegang-pegang kamu, bukankah saya  sudah memperingatkanmu untuk tidak dekat-dekat dengan Arga, kamu juga bahkan terlihat menikmatinya" ucap Kaivan.

"Omm apa sih yang Om pikirkan, aku tidak ada hubungan apapun sama Pak Arga, suami aku hanya Om Kaivan." ucap Arisha.

"Bisa kamu keluar dari ruangan ini, saya harus menyelesaikan pekerjaan saya" ucap Kaivan dengan tegas.

Arisha menangis, dia menjelaskan semuanya namun suaminya sama sekali tidak menggubrisnya. Arisha berjalan dengan lesu untuk kembali ke kamarnya, wanita itu bahkan kembali menangis dengan sedih.




Yuhuuuuu akhirnya bisa up juga

Padahal kemarin sih nggak begitu yakin bisa up🤣


20 November 2022
MissQuinlee

Repost

𝓗𝓸𝓽 𝓓𝓾𝓭𝓪✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang