BAB 36 . Kebenaran Lain

3.1K 243 2
                                    

Mbok Eka semakin menangis sesenggukan. Sudah, ia tidak kuat lagi untuk menceritakan kisah itu. Kisah yang amat memilukan untuk Bara.

"Maaf, Non. Mbok ...mbok enggak bisa menceritakan semuanya. Maaf..."

Dengan segera Mbok Eka berlari menuju halaman belakang -tempatnya tinggal sekarang. Sedangkan Laila tidak berkutik dari keterdiamannya. Matanya menatap kosong meja di depannya. Tidak menyangka bahwa kisah ini...

"Mbok?" Laila seketika berteriak melihat kepergian Mbok Eka yang kemudian ia langsung menangis kembali. Meredam tangisnya menggunakan telapak tangan.

Ya Allah ... sebenarnya apa takdir ini? Kenapa seseorang yang nampak buruk ternyata menyimpan segudang rahasia yang begitu memilukan?

"Mas Bara... " Laila melirihkan namanya pelan. Merasa berdosa juga karena sempat membuatnya sedih. Sikapnya yang keterlaluan membuatnya merasakan apa yang dipikirkan suaminya akhir-akhir ini.

Pernikahan yang baru saja menginjak kurang dari satu bulan membuatnya merasa bahwa ini bukan hanya sekadar pernikahan. Melainkan arti dari pernikahan itu sendiri, di mana ia menyadari dan memahami bahwa setiap pasangan memang harus saling mengerti satu sama lainnya. Harus saling mengetahui tanpa ada tertutup-tutup lagi. Harus saling menghargai kekurangan satu-sama lainnya.

Laila menangis, segera ia mengusap air matanya. Sekarang ia tahu bahwa sosok Bara memiliki banyak rahasia yang harus ia ketahui segera. Ia tidak boleh mengambil sesuatu dari sudut satu orang, tapi ... dari sudut beberapa orang.

Ucapan Sherin ... Mas Bara saat di telfon dan Mbok Eka membuatnya harus berpikir keras antara benar adanya atau tidak. Semua kebenaran ini ... seakan-akan kepingan puzzle untuknya. Teka-teki yang harus segera ia tahu jawaban, secepatnya.

Laila menghela nafas panjang. Menetralkan segala degup jantung yang berdetak cepat. Setelah dirasa tenang ia berlari menuju kamar, mencari ponselnya.

Laila mengusap pipinya, duduk di tepi ranjang saat ponsel itu sudah berada ditangannya. Dengan segera ia menekan ikon berlogo hijau dan mencari kontak seseorang.

'Suami Menyebalkan'

Tiba-tiba Laila tertawa kecil melihat nama kontak suami yang ia namai. Tentu saja, karena sejak awal suaminya itu amat menyebalkan baginya,tapi sejak ini ...ia merasa berdosa. Padahal suaminya tahu nama kontak itu, tapi anehnya dia tidak mengganti namanya. Ia tersenyum tipis, membayangkan bahwa suaminya selalu mengecek ponselnya kerap kali ia sudah tertidur. Takut-takut kalau istrinya diam-diam mengirim pesan kepada lelaki lain.

Tidak lama, dengan segera Laila mengganti nama kontak tersebut menjadi 'Suamiku❤' Ah, manisnya.

[Assalamu'alaikum, Sayang? Eh, maksudnya Mas. Apa, Mas Bara udah sampai?] send.

Laila terkikik. Apa, sayang? Duh kok pipinya jadi memanas begini, ya? Padahal niatnya hanya ingin mengerjai suaminya. Tapi, malah dirinya sendiri yang terkena budak baper.

[Wa'alaikumussalam, Sayang. Ya Allah, senengnya❤]

Woah! Laila tersenyum lebar. Suaminya begitu cepat dalam membalas. Tidak lebih pula dengan hatinya yang tiba-tiba mendesir tak karuan. Memanas merasakan efek yang tiba-tiba menjalar itu. Sedih yang baru saja ia rasakan dengan cepat tergantikan oleh sifat Bara yang membuatnya tersenyum.

Setitik Garis Rahasia [COMPLETED]Where stories live. Discover now