"Guys kelas kita katanya kedatangan murid baru loh" pekik Kris.
"Murid baru ditahun ketiga?" Tanya Darren heran. Pasalnya kebanyakan jika sudah tahun ketiga pasti jarang dan hampir gak ada murid yang pindah sekolah.
"Orang kaya paling" kata Zilan acuh.
"Masuk akal sih" kata Darren.
Sesaat kemudian wali murid kelas masuk bersama dengan seorang gadis yang mengikuti dibelakangnya.
"Anak-anak kenalin teman baru kalian ya, silahkan perkenalkan dirimu"
"Hai, kenalin namaku Viona Margaretha aku dari Jaksel salam kenal ya" kata Viona menunduk sopan.
"Lan, itu kan mantan lo" bisik Kris yang duduk di bangku sebelah Zilan. Zilan menangguk.
"Silahkan Viona kamu duduk di sebelah Siska"
Fyi bangku Siska ini ada di seberang meja Zilan, untungnya Zilan duduk dipojok jadi Viona tidak bersebrangan dengan Zilan.
Viona memandangi Zilan terus namun Zilan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
"Baiklah anak-anak kita mulai pelajarannya"
🔥🔥🔥🔥
Kesha memutuskan untuk berangkat ke kantornya hari ini. Sesampainya di kantor, bawahannya memandang horror bos nya yang masih bisa berangkat ke kantor pasca tertembak kemaren."Nona, anda tidak apa-apa berangkat hari ini?" Tanya Lauren khawatir. Kesha menggeleng.
"Aku gak akan mati dengan mudah karna tertembak Ren" kata Kesha sembari duduk di kursinya.
"Dimana Kenny?" Tanya Kesha.
"Kenny sedang dalam perjalanan kesini nona, dia mampir ke klinik dulu untuk mengontrol luka tembaknya kemaren" jelas Lauren.
"Dia juga tertembak?" Tanya Kesha. Lauren mengangguk.
"Aku pikir hanya aku yang tertembak" kata Kesha, dia mulai membuka map yang berada didepannya.
"Beberapa orang tertembak nona, namun anda dan Kenny yang jauh lebih parah" jelas Lauren. Kesha mengangguk dia teringat sesuatu.
"Lalu bagaimana dengan Zayn?" Tanya Kesha.
"Setelah memastikan anda selamat, dia dan Louis langsung terbang ke Mexico untuk menemui tuan Stevan" jelas Lauren.
"Oke kalo gitu, kamu boleh keluar" Lauren menundukkan kepalanya dan pergi meninggalkan ruangan Kesha.
Zilan, Kris dan Darren bersiap akan ke kantin namun tangan Zilan dicekal oleh Viona.
"Lan" panggil Viona. Mereka menoleh kearah Viona.
"Aku ikut istirahat bareng ya, aku belum punya temen dan aku hanya kenal kalian" kata Viona dengan raut sedihnya.
Kris merolingkan matanya malas, drama lagi pikirnya.
"Gua ke kantin dulu deh, males disini ada orang munafuck" kata Kris dan memberikan gestur kepada Darren untuk ikut dengannya.
Zilan melepaskan cekalan tangan Viona. Dia menghela nafasnya kasar.
"Oke lo bisa ikut gua ke kantin" Viona pun kegirangan dan memeluk lengan Zilan.
"Ini di sekolah Vi, jangan kek gini" kata Zilan sembari melepaskan tangan Viona.
"Hehe maaf" Zilan dan Viona pun berjalan bersama menuju kantin.
Zilan berjalan ke meja Kris dan Darren.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHESHA (BOOK 1 & 2)
Teen FictionSeorang wanita muda pebisnis sukses untuk sebuah perusahaan real estat di Indonesia, Rakhesha Aquino atau kerap disapa Kesha. Dia cantik, menawan, pintar dan lulusan Oxford bertemu dengan seorang siswa SMA yang nakal, arogan namun sialnya memiliki...