Prolog

49 6 1
                                    

"Kelviano!" Aku terperanjat dari lamunanku, saat ibu guru memanggil salah satu teman kelasku.

"Kerjakan soal di papan nomor 11 ya." Aku lihat dia mengangguk dan mulai menyelesaikan soal yang diberikan. Dan hey ... aku baru sadar akan kehadirannya dikelas kami, kenapa dia ... menarik dan manis ya?

Aku mematahkan batin hatiku dan bertanya pada teman kelasku, "Rain! selama dua Minggu kita disini, aku baru melihat kehadirannya? dia siapa ya?"

Rain tersenyum, "oh dia Kelviano, dia memang baru masuk hari ini. Kamu tahu? katanya sih, saat MPLS dia hanya masuk satu dua kali saja."

"Deg!" aku baru teringat, saat MPLS, salah satu anggota gugusku yang sering tidak masuk adalah seorang laki-laki bernama Kelviano. "Ah ... kamu tahu, Rain? sepertinya aku dan Kelviano berada di gugus yang sama saat MPLS."

Rain tertawa akan pernyataanku, "dan kamu baru sadar kalian sekelas?" aku tersenyum canggung menanggapi ucapan Rain.

"Jam ke tiga telah selesai! Ding! ding! dong!" Mendengar suara bel berbunyi, ibu guru pun berpamitan. "Baiklah, saya akhiri pelajaran seni budaya hari ini, wassalamu'alaikum."

"Waalaikumsallam! terimakasih, Bu!"

Kami pun melanjutkan pelajaran di jam ke empat. Guru datang dan memberi salam, kami pun dengan serempak menjawabnya. Pelajaran pun di mulai dengan kondusif, hingga pada akhirnya ....

"Lho! lho! mau kemana Kelviano?" Aku melihat Ibu guru berdiri sembari memanggil nama Kelviano yang kini melangkahkan kaki dengan cepat keluar kelas.

"Kelviano batuk darah Bu!" Jawab Gakara, aku rasa dia salah satu teman baik Kelviano dikelas ini.

"Gakara, tolong bawa Kelviano ke KKS ya. Biar ditangani dokter disana." Gakara pun menurut, ia pamit dan mengantar Kelviano ke rumah sakit.

"Anak-anak, Kelviano kenapa ya? memang lagi sakit?"

"Tidak Bu, dia memang bawaannya seperti itu." Aku mendengar pernyataan dari Nata, eh ... apa dia dekat dengan Kelviano?

Ibu guru kembali bertanya "Kamu saudaranya Kelviano ya?"

"Tidak Bu, saya tetanggaan sama dia. Sepertinya dari kecil memang sudah punya riwayat sakit semacam jantung bocor."
Nata kembali memberikan pernyataan yang membuat kami semua tentu terkejut. Dan ... kenapa sesuatu mengganjal dihatiku?

"Ya Allah, semoga Kelviano baik-baik saja ya. Kita sebagai orang yang berada disekitarnya
juga harus memberikan dukungan."

"Aamiin, baik Bu." Jawab kami serempak. Pelajaran pun kembali berlanjut. Tapi, mood-ku mulai buruk, apa yang bisa aku bantu untuk temanku satu itu?

Jember, 27 November 20
ClaudiaOlivia286







Assalamualaikum, cerita ini untuk kamu. Ya, untuk kamu yang penasaran tentang Cakrawala Kelviano. Lelaki yang kata "dia" sulit dimengerti dan mempunyai banyak cerita yang belum terungkap hingga saat ini.

"Dia" yang menyukai Kelviano namun berkomitmen untuk tidak menjalin hubungan bernama pacaran. Yeah, ini hanya cerita biasa, yang Clau harap berkesan luar biasa dibenak kalian semua.

Percayakah kalian, jika Kelviano adalah sosok yang benar keberadaannya?
☄️just believe in what you believe☄️

Who are you?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora