※4 Get Well Soon

18 1 0
                                    

Semua orang pasti tahu rasanya tidur siang yang panjang sampai tubuh terasa sangat ringan seakan tanpa beban. Arlyn sedang merasakannya sekarang. Dia bahkan tidak bermimpi, dan perlahan mulai sadar saat tiba-tiba mendengar dengkuran pelan miliknya sendiri. Arlyn langsung membuka mata lebar-lebar, merasa harus menghentikan suara menjijikkan itu. Akhirnya setelah hampir dua jam berlalu, gadis poni Dora itu sadar.

Arlyn segera bangun dan terduduk di atas ranjang UKS, saat melihat langit-langit putih yang terasa asing. Dia mengusap sudut-sudut bibirnya, memastikan tidak ada sisa air liur. Dia bingung, tapi tak bisa mengelak juga kalau tidurnya sangat nikmat. Arlyn belum sempat bersuara saat tirai yang mengelilingi tempat tidurnya terbuka dan menampakkan perawat sekolah di sana.

"Udah bangun? Nyenyak ya tidurnya?" tanya sangat perawat seraya tersenyum lebar.

"Oh..." Arlyn malah tersenyum kikuk, kepalanya mengangguk pelan lalu merapikan rambutnya dengan jari jemari. "Tapi kok saya bisa di sini, Sus?"

Tidak, Arlyn tidak amnesia. Dia hanya lupa dengan kejadian tidak mengenakkan itu.

"Kepalamu kena bola. Kamu gak inget?"

Arlyn mengernyitkan dahinya sedikit berusaha mengingat kejadian itu. Tak lama setelahnya, barulah dia tertawa polos memamerkan sederet gigi. Dia bahkan ingat bagaimana rasa sakitnya.

"Kalau sudah baikan, kembali ke kelas ya..." ujar sang perawat yang sudah sangat yakin Arlyn baik-baik saja. Terdengar jelas dari suara dengkurannya.

"Iya, Sus..." Arlyn tersenyum, lalu perawat itu kembali ke mejanya.

Gadis berponi Dora itu meregangkan tubuh, memutarnya ke kanan dan kiri. Maka saat itulah dia melihat kantung plastik putih dengan selembar sticky note yang menempel. Pertama-tama, Arlyn mengambil sticky note itu membaca tulisan singkat di sana.

"Get well soon!"

Lalu Arlyn mengambil kantung plastik putih itu, mengecek isinya yang tampak penuh. Isinya memang banyak. Mulai dari roti isi keju, croissant, vitamin hisap, minuman isotonik, sampai susu rasa strawberry. Mata Arlyn melebar melihatnya. Tak tanggung-tanggung, jantungnya langsung berderu kencang sekali. Arlyn tidak yakin jika harus kembali ke kelas, sepertinya dia tidak baik-baik saja.

"Sus..." Arlyn lantas menghampiri meja perawat dengan kantung plastik putih ditangannya. "Yang taruh ini siapa ya?" lanjutnya dengan pertanyaan.

Sang perawat langsung paham, lalu menjawab. "Oh, saya juga gak liat sih... Tapi kayaknya Minhee. Kamu kenal Kang Minhee kelas 11?"

deg deg DEG DEG DEG

Mendengar nama itu untuk yang kesekian kalinya, hampir membuat Arlyn gila. Dia bahkan hampir tersenyum lebar, namun ditahan sekuat tenaga. Arlyn mengangguk menjawab pertanyaan itu. "Iya, kenal."

"Mungkin dia. Waktu balik dari toilet saya liat Minhee nutup pintu UKS, dan udah ada itu di nakas."

Arlyn termenung tampak banyak pikiran seraya menatap lurus ke arah kantung plastik putih di tangannya. Yang benar saja? Kang Minhee lagi? Setelah rentetan kejadian ini, apa Arlyn sudah boleh yakin?

Gadis itu terlalu lama bengong sampai perawat sekolahnya tampak khawatir sehingga kembali memastikan kondisi Arlyn.

"Arlyn, kamu gak papa?"

Seketika itu Arlyn sadar, lalu menggeleng dengan cepat. Dia menyembunyikan kantung plastik itu ke belakang lalu tersenyum lebar.

"Gak apa-apa, Sus. Saya balik ke kelas dulu ya, Sus. Terima kasih!"

"Iya. Jangan kena bola lagi ya."

Arlyn cengengesan lalu beranjak pergi meninggalkan UKS. Di Koridor yang sepi, langkah Arlyn lamban. Dia masih gugup, memandangi hadiah kecil ditangannya. Kali ini Arlyn tidak bisa menahan senyumnya. Kedua sudut bibirnya naik, merasa kelewat senang. Dia tak sabar menceritakan semua ini pada Seongmin dan Rhea. Namun, Arlyn tidak mau langsung buka mulut.

Love Journal: Maybe Baby ✔ (Song Hyeongjun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang