※23 A Date

9 2 0
                                    

Sudah satu bulan belakangan ini Hyeongjun disibukkan dengan kelas tambahan sepulang sekolah. Karena murid kelas 12 harus menyiapkan diri untuk ujian akhir, jadi Hyeongjun selalu pulang menjelang malam. Dan... mana sempat pacaran.

Beruntung dalam satu minggu itu ada yang namanya hari Minggu, dimana orang-orang bebas bersantai dan pacaran. Hyeongjun senang sekali, dia sudah menanti hari kencan mereka. Dia terlalu antusias sampai sudah sibuk mencari rekomendasi tempat untuk berkencan. Hyeongjun biasa melakukan semua itu setiap kali dia dan Arlyn berencana kencan.

Hari ini lokasi kencan mereka direkomendasikan oleh Minhee.

Dan sepertinya Hyeongjun tampak tidak senang. Padahal Arlyn asik saja tuh sambil menggandeng tangan kekasihnya.

Mereka hanya mengelilingi taman luas dengan jalan setapak yang dipinggirnya berjejer pepohonan bunga tabebuya yang sedang bermekaran. Sebenarnya sepanjang jalan setapak ini tampak sangat romantis, namun ada saja yang mengganggu pemandangan Hyeongjun.

Hyeongjung mengira ini hanya taman serbaguna biasa yang bisa dipakai piknik, olahraga atau sekedar berkeliling. Awalnya memang begitu, namun semakin mereka menyusuri taman itu, semakin banyak terlihat pasangan yang bersembunyi dari kerumunan. Sialnya Hyeongjun harus melihat adegan itu tanpa sengaja. Tidak parah sih, tapi tetap saja kaget.

"Kang Minhee sialan..." gumam Hyeongjun pelan. Matanya masih waspada memerhatikan sekitar. Entah kenapa dia jadi tidak tenang, takut kalau-kalau Arlyn melihat hal yang sama.

Padahal Arlyn hanya fokus dengan bunga-bunga tabebuya yang bermekaran.

"Kenapa, Kak?"

"Hah?" Hyeongjun tertawa renyah. "Gak papa kok. Hehehe..."

"Udaranya enak banget ya, Kak..."

Arlyn tersenyum, terlihat lebih cantik daripada tebebuya yang bermekaran. Seketika itu, Hyeongjun menepis apa yang tadi dia lihat. Pandangannya kini fokus pada Arlyn, lalu ikut tersenyum.

Sayangnya, senyum Hyeongjun tak bertahan lama karena Arlyn tiba-tiba berhenti. Hyeongjun ikut berhenti dengan tanda tanya pada raut wajahnya.

"Kenapa, Lyn?"

"Kak..."

"Hm?"

"Coba liat deh..."

Hyeongjun mengikuti arah telunjuk Arlyn yang diangkat dengan hati-hati. Di sana, di salah satu pohon yang berdiri kokoh, ada seorang wanita yang bersandar dan seorang pria di depannya sedang... berciuman.

Hyeongjun reflek menutupi mata Arlyn dengan tangannya yang bebas, lalu berdiri di depan gadis itu berusaha menghalangi pandangannya.

"Ayo balik aja, balik!"

"Kenapa sih?" Arlyn berusaha menyingkirkan tangan Hyeongjun, namun pria itu buru-buru memutar tubuh Arlyn dan mendorongnya.

Dalam hatinya dia mengumpati Minhee yang sudah merekomendasikan tempat sialan itu.

"Kang Minhee anjeeeng!!"

Sudahlah.

Akhirnya Hyeongjun memilih duduk di kursi panjang pada lokasi yang tidak terlalu sepi. Tidak ramai juga karena hanya ada beberapa orang berlalu lalang, dan beberapa keluarga sedang bermain. Yah, yang penting pemandangan yang ramah dilihat bocah SMA.

Masing-masing dari mereka memakan es krim yang dibeli dari pedagang keliling sambil menikmati udara segar. Obrolan mereka juga sudah jauh kesana-kemari. Dan kini keduanya sempat diam memerhatikan dua anak kecil yang berlarian bersama orang tuanya. Terlihat sangat menyenangkan sampai Arlyn tertawa tanpa sadar.

Love Journal: Maybe Baby ✔ (Song Hyeongjun)Where stories live. Discover now