※8 Debate

8 0 0
                                    

Sebenarnya Arlyn tak mau terlalu berurusan dengan festival yang akan diselenggarakan sebagai rangkaian acara HUT sekolah. Namun, entah kenapa kini dia malah diseret-seret oleh Donghyun untuk membantunya menulis dipapan tentang ide-ide teman sekelasnya.

Sekretaris kelasnya, Yuna, sedang tidak sekolah dan sialnya, Arlyn yang lebih dulu membuat kontak mata dengan Donghyun. Pria absurd itu memang suka sekali mengganggu ketenangan teman-temannya. Cocoklah berteman dengan si tengil Taeyoung.

Arlyn bersandar pada papan tulis, tangannya dilipat ke depan menyaksikan seisi kelasnya yang sedang ribut beradu argumen. Napasnya dihela panjang, sedikitnya merasa mengerti dengan perasaan para guru saat muridnya sulit diatur. Ternyata sangat membuatnya sakit kepala. Apa lagi dua hari belakangan ini suasana hatinya sedang sangat tidak baik, entah kenapa. Biasanya emosi naik turun ini adalah sebuah pertanda yang rutin muncul tiap bulan.

"Gak usah ikut aja boleh gak sih?"

"Gak boleh! Kelas 10 wajib ikut, guys! Tunggu kelas 12 baru kalian kagak usah ikut beginian."

"Mau bikin booth di mana coba? Halaman kecil gitu."

"Di kelas ya! Di halaman depan ada booth kecil cuma buat promosi. Itu juga perlu ada yang bertugas promosi di depan."

"Ala-ala Bunkasai ni ceritanya?"

"Apa yang mau dipromosiin dah?"

"Bikin bioskop mini kali? Seru kan chill gitu."

"Catet, Lyn!"

"Rumah hantu woy!"

Donghyun kembali memberi gestur untuk menyuruh Arlyn mencatat. Ingin sekali dia tusuk kedua mata Donghyun dengan spidol.

"Guys! Bikin konsep cafe anime aja! Pelayannya pada cosplay!"

Sudah tak terhitung berapa kali Arlyn menghela napasnya malas. Dia sudah tak memerhatikan siapa saja yang bicara. Dia hanya ingin duduk, dan tidur.

"Lyn! Catet, cafe anime."

"Ngide banget sih! Emang kostum cosplay gak mahal apa?"

Walaupun menggerutu, Arlyn masih menuruti ucapan Donghyun untuk menulis ide lainnya di papan. Sampai saat ini baru ada tiga ide diantaranya, bioskop mini, rumah hantu, dan cafe anime. Sialan.

"Siapa tadi ngusulin bioskop mini? Ini mau diputer film apa dah?"

"Harry potter aja! Gue punya lengkap!" seru si paling potter head.

"Halah bajakan aja punya lo!"

"Segaknya harus puter film yang legal, lah."

"Cafe anime aja lah, udah! Seongmin suruh cross dress, dijamin banyak yang dateng!"

Kali ini Arlyn mencari sang pemilik suara, yang sudah pasti adalah Kim Taeyoung. Dari depan kelas, Arlyn sudah melihat Rhea menendang bangku pria tengil itu. Sementara Seongmin sudah membuat wajah masam.

"Seongmin lo kudu jadi Anya, serius!"

"Bacot banget lo, Tae!"

"Lo tuh Voldemort!" teriakan Arlyn terdengar jelas sampai pada bangku barisan belakang, mengundang gelak tawa teman-temannya yang lain. Sementara yang disinisin malah ikut cengengesan bersama yang lainnya.

"Woy! Ada ide lain gak?"

"Bioskop mini aja anti mainstream."

Arlyn mengangguk, memang kelihatannya ide itu yang paling waras dan hemat biaya. "Hemat juga. Proyektor udah ada. Tinggal perlu tirai aja biar cahayanya gak tembus."

Love Journal: Maybe Baby ✔ (Song Hyeongjun)Where stories live. Discover now