Chapter8

83 68 32
                                    

hai gais gimana kabarnya hari ini?
pasti baik kan?
tetap jaga kesehatan, jangan banyak gadang nanti Aris sama Rafi bisa hawatir lho...
yaudah aku mau lanjut nulis nih
happy reading kawan
baby✋
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🌻

Hari ini hari Minggu. Hari dimana seluruh orang harus beristirahat dan bersantai. Sera keluar dari kamar dengan baju dan rambut yang berantakan, dengan langkah yang malas Sera mnghampiri meja makan untuk bergabung Bersama orang tua nya yang sedang sarapan.

" Pagi pah, mah" sapa Sera dengan menguap.

" Pagi juga sayang" jawab Vero sang ayah.

" Capek deh , punya anak satu bukannya habis bangun tidur kekamar mandi eh malah langsung kemeja makan" protes sang mama

Uaaaayyyyyyyy...........

Tanpa ada rasa berdosa Sera langsung menguap di depan orang tuanya. Dan hal itu membuat Vero dan Elena menggelengkan kepala.

"Udah sana buru sarapan!"

" Gausah disuruh aku juga makan mah" kata Sera membantah ucapan sang mama, seraya duduk di depan Elena.

" Oh ya Ser, mamah udah mutusin, mulai besok kamu mulai belajar private nya. Mama gamau tau pokoknya kamu harus nurut sama dia. Gaboleh ada bantahan, apalagi kamu males" kata sang mama dengan melahap nasi kemulutnya.

" Pah.........." rengek Sera pada Vero yang tak memdapatkan respon apapun.

" Mulai nanti malam dia akan datang kesini, buat ngajar kamu"

" iyah mah iyah" jawab Sera mengiakan ucapan Elena.

Sera pasrah begitu saja dengan apa yang di lontarkan oleh mamanya, karna ia tau apa yang Elena ujarkan tidak dapat dibantah olehnya.Setelah selesai sarapan Sera melanjutkan Kegiatan yang tak jelas asal usulnya. Sera membuka room chat dan melihat siapa saja yang mengechatnya. Namun, ketika membukanya ternyata sama sekali tiada satu pun pesan yang masuk .

Sera membuang napas kasar. " Gue harus ngapain lagi dong? Mana Zara gak on lagi?. Huh, coba gue punya pacar pasti sekarang gue udah kencan kesana- kesini. Jalan bareng, selalu di perhatiin, diucapin selamat malam kalo tidur. Uh, pokonya enak mungkin ya? Apalagi kalo pacar gue itu si kutub es, Aris" Sera bermonolog sendiri dengan menghalu tingkat dewa...........

Waktu menunjukkan pukul 18.00, sedari tadi Sera berguling- guling diatas Kasur sambil mengotak-atik ponselnya karna mulai dari tadi Sera menunggu guru private nya yang tak kunjung datang. Ia berharap guru privatenya tak segalak pak purwo, guru paling killer disekolah.

Tok tok tok........

" Sera buruan keluar guru kamu udah dateng" kata Elena di balek pintu kamar Shera.

Dengan Langkah tergesa-gesa Sera langsung mengambil semua alat tulisnya yang akan ia gunakan untuk belajar. Setelah selesai Sera langsung bergegas untuk turun kebawah menemui guru tersebut. Setelah sampai disana Sera langsung terkejut dengan siapa yang telah datang kerumahnya saat ini. Sera terkejut dan langsung terdim ditempat dengan mulut yang sedikit menganga." Ya Allah hal apa lagi yang kau takdirkan untuk hambamu ini" batin Shera tak percaya dengan kedatangan Aris yang tiba-tiba.

" kenapa gak mulai dulu aja yah mamah nyuruh gue buat belajar private, kalo tau oranganya itu Aris ya gue bakalan mau terus diajarin dia" sambung Sera dalam hati.

ME OR HERWhere stories live. Discover now