Chapter10

76 53 28
                                    

Setelah selesai mengambil obat untuk Aris, Sera langsung kembali bergegas ke ruang UKS. Sera perlahan membuka pintu dan dilihatnya Aris sedang tertidur nyenyak.

Sera duduk tepat di kursi, samping Aris. Ia membuka by by fever dan menempelkannya pada dahi Aris. Setelah selesai ia langsung membangunkan Aris agar ia cepat meminum obat yang telah diambilnya.

"Ris bangun! minum obat dulu!"

Aris langsung membuka matanya. ia bangun dan duduk bersandar di kepala brankar. Setelah itu, ia langsung meneguk obat dan air yang telah diberikan Sera.

Sera mengambil alih gelas tersebut setelah Aris meneguk air sampai setengah. Sera menaruhnya dan membantu Aris untuk kembali tidur.

"Lo kenapa kok tiba-tiba sakit?" tanya Sera penasaran

"Gue alergi udang" jawabnya singkat

"What!!, sorry gue gatau. Duh, gimana sih mama kok gak nanya dulu ke gue" gerutunya

"Iyah gapapa. oh ya, thanks buat bekalnya"

"Huh sorry banget, Ris. Nyokap gue gatau kalo lo alergi udang"

"Hem"

"Mana panas lo gak turun-turun!, gue antar lo pulang ya?" tawarnya

"Gausah. Lo sekolah aja! benerin tuh nilai fisika lo!" ujar Aris

"Gue gaada jam sekarang. Gurunya pada ilang" jawab Sera asal

"Gausah bohong!"

"Apa gunanya gue bohong! unfaedah banget!

"Beneran. Lihat tuh badan lo udah pada merah semua!"

"Masa bodoh! lagian nanti udah pada ilang" jawabnya

"Gue gamau penolakan. Pokoknya lo harus pulang sekarang!" tegas Sera pada Aris.

Tanpa menunggu jawaban yang keluar dari mulut Aris, Sera langsung menarik tangan Aris untuk segera pulang dengannya.

Mereka berdua berdiri dan langsung menuju ke arah parkiran. Sebenarnya Sera bingung mau mengantar Aris dengan apa?, karna ia sendiri aja kalau berangkat masih diantar sama papanya atau biasanya juga diantar dengan pak sopir dirumahnya.

Aris yang peka dengan keadaan, ia langsung masuk kedalam mobil yang dibawanya sekolah."Naik gue aja yang nyetir"

"Tapi yang lagi sakit itu lo! masa iya, lo nyetir sendiri! gue masih mau hidup ya, Ris. Inget! gue masih gadis belum ngerasain enaknya surga dunia"

"Bawel lo!" sarkas Aris

"Kalo ga bawel bukan gue namanya" jawabnya.

Aris menghadapkan tubuhnya pada Sera. Ia menatapnya dan mampu membuat jantung Sera semakin dipompa dengan keras. " Pengang gue dengernya!" ujar Aris

"Makanya kalo gamau gue ngoceh. Mending lo langsung turun dan pulang naik taksi bareng gue!"

"Serah lo!" katanya sebelum ia keluar dari dalam mobil.

Sera menunggu taksi yang dipesannya tadi yang tak kunjung juga keluar. Kemudian, pada menit ke 10 taksi datang dari arah barat.

Sera memberhentikan taksi tersebut dan mempersilahkan Aris untuk segera masuk duluan. Karna, mulai dari tadi suhu di badannya tak kunjung menurun.

Aris memijit pelipisnya, rasa pusing yang di derita juga tidak bisa ditahannya. Ia sangat pusing. Efek yang di deritanya lebih berat dari pada efek dari sebelum-sebelumnya.

"Kalo lo pusing, tiduran aja!" kata Sera yang mulai dari tadi memperhatikannya.

Aris menjawabnya dengan anggukan. Ia
langsung menyandarkan kepalanya di bahu Sera sembari ia memejamkan matanya dan memijit pelipisnya.

ME OR HERWhere stories live. Discover now