Chapter 14

18 6 1
                                    

hallo semuaa
apa kabar nih? pasti baik kan yaa🥰🥰🥰
bisa nih baca sebelum tidur biar  Aris dateng dimimpi kalian❤️❤️❤️
jangan lupa tinggalin jejak ya teman-teman 🥰❤️❤️

HAPPY READING SEMUA🥰🥰🥰

Semua Siswa-siswi SMA Wijaya telah sampai ditempat tujuan. Mereka semua menuju lab masing-masing  sesuai dengan jurusan mereka disekolah. Gedung yang mereka tuju sangat mewah dan besar, lebih besar dari pada gedung di Sma Wijaya. Mereka mulai mempelajari materi yang para dosen berikan. pelatihan-pelatihan mulai mereka lakukan dan memang benar pelatihan materi disini sangat berbeda dengan apa yang ada disekolah. Bahkan, jika dipikir semua pelajaran disini jauh lebih lengkap dan luas. Bukannya membandingkan, tapi mereka semua memang mengakuinya. Dan memeang tak jarang semua siswa akan paham dengan apa yang dijelaskan dan diperintahkan oleh sang dosen.

" Heran gue. Tuh dosen makan apa bisa sepinter itu, bjir" puji Sera dengan pelan.

" Gue juga Herman, Sher" balas Zara yang sama-sama mengagumi sosok dosen tersebut.

" Herman, Herman!. Heran ogeb!"

" Berisik banget!" tegur Rafi yang tengah terganggu mendengarkan penjelasan dosen.

Sera dan Zara terdiam. Namun Sera yang tak terima itupun menjawab dengan sinisnya. " Yee lo kalo gamau berisik sana kekuburan. sekalian lo dipendem!" .

Mereka langsung terdiam dan kembali fokus pada penjelasan pada penjelasan sang dosen. Karena mereka tau setelah melakukan study tour akan dimintai proposal tentang hasil pembelajaran yang didapat. Jadi, mau ataupun tidak mereka harus tetap memperhatikan hal- hal yang mereka dapatkan.

Setelah 3 jam berlalu dengan pembelajaran, saat ini mereka di beri intruksi menuju kekantin yang ada di universitas tersebut. Universitas ini adalah tempat pembelajaran terbesar dan sudah di akui sebagai universitas terbaik di Indonesia.

Aris mengedarkan pandangannya diseluruh sudut kantin. Kalau ditanya apa yang sedang Aris lakukan?, maka jawabannya adalah Aris sedang mencari sosok gadis yang beberapa bulan ini telah mengganggu pikirannya. Gak peduli dengan ramainya kantin, Aris tetap mencari sang pujaan hati.

" Gue boleh gabung?" tanya Aris yang membuat keduanya menoleh.

" Akhirnya lo ketemu juga."  batin Aris.

" B- boleh, Ris" jawab Sera gugup.

Aris duduk disamping Sera. Ia langsung memakan makanannya yang telah dipesannya tadi. Ia makan sambil berfikir obrolan apa yang akan dibukanya agar tidak hening seperti ini. Akhirnya dengan perasaan yang ragu ia pun mulai bertanya pada Sera. " Ser. Lo nanti ada waktu luang?"

Sera yang mendengar pertanyaan Aris langsung tersedak makanannya dan dengan panik Aris langsung menyodorkan gelas berisi jus miliknya. Sera meneguknya dan ia sadar apa yang telah diminumnya tadi bukanlah miliknya. " AARISSSS"

" Kenapa, Ser?" tanya Aris dengan santai.

" Ini bukan minuman gue!. Ini milik Lo!"

" Terus kenapa?"

" Pake nanya . first kiss gue" ujar Sera dengan mata berkaca-kaca.

Zara dan Rafi menahan tawanya dari tadi. Mereka memang sengaja untuk diam melihat perkembangan cinta mereka. Sedangkan Aris yang ditatap Sera hanya menampilkan raut wajah bingung dengan apa yang harus dia lakukan.

" Aduh jangan nangis!. Gue lupa kalo tadi uda diminum"

Sera semakin berkaca-kaca, ia ingin sekali menjerit dengan apa yang ia derita. " Aris Lo nyebelin!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ME OR HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang