9

5K 505 10
                                    

"Theo, ratheo van Lucifer dan lo? " theo menatap pemuda tadi dengan tatapan menanti.

"Gw-"

BRAK!!
.
.
.
.
.
Terdengar suara pintu yang terbuka dengan sangat keras.

"BABI LO DIMANA?!!!" teriak pemuda yang berada di depan kelas, dia celingak celinguk seperti mencari sesuatu. [Menurut kalian siapa dia? ]

"Ketemu!"

Pemuda itu kemudian berjalan kearah theo dan theo hanya memalingkan wajah dan bergumam.

"Dasar monyet sialan" gumam theo.

"Woy! Kenapa gak bilang kalau lo sekolah disini?!" bentak pemuda didepan theo yang tidak lain adalah Adrian.

"Emang kenapa? Lo kan bukan siapa siapa gw" jawab theo ketus.

"Kan gw ang-" belum selesai berbicara ucapan Adrian tadi membuat theo menatap kearahnya dengan tatapan membunuh.

"Maksud gw, gw itu ang-ang anggota geng sahabat lo ya anggota geng, hehehe" ucapnya cengengesan.

Theo yang mendengar itu langsung mengubah tatapan membunuh nya menjadi tatapan lembut (?).

"Ohh, tapi bukan nya lo anak kuliahan ya? napa jadi sampe ke SMA?" tanya theo yang masih bingung.

"Oh itu gw dan teman teman seangkatan gw ada urusan sama ni sekolah" jawab Adrian sambil menarik tempat duduk.

Pemuda di samping theo merasa terganggu(?) kemudian dia berdiri dan menarik Adrian pergi dari theo[biasa seme yang posesif, walaupun sama sama seme]

Pemuda tadi kemudian kembali ke tempat duduk nya dan menyandarkan kepala nya di bahu theo[modus tuh ( ͡°з ͡°)]

"Lo kenapa sih? Minggir gak?" theo yang merasa keganggu berusaha menyingkirkan kepala pemuda tadi.

"Ian"

"Hah?"

"Ian kandra sandleo"

"Maksud lo?"

"Itu nama gw"

Theo yang mengetahui itu hanya ber'oh' ria- tunggu Ian? Ian kandra sandleo?

'MATI GW!!!!! Sandleo-sandleo yang itu kan?!keluarga yang memiliki saham entertainment paling terkenal itu?! Jangan jangan cowok ini..... BANGSAT!! @$&#$@$+$-(+' batin theo heboh karena yang didepan nya ini adalah salah satu harem favorit protagonis wanita(?).

Ian yang mengetahui kalau bahu theo gemetar langsung menenangkan nya dengan menyentuh pipi theo.

"Ada apa hm? Kenapa gemetar?" tanya ian dengan wajah khawatir.

Adrian yang mendengar nya langsung berjalan kearah theo.

"Ada apa?dia bilang lo gemetar? Apa ada yang sakit? Mau kerumah sakit gak?" Adrian memberikan pertanyaan bertubi-tubi ke pada theo.

Siswa/i yang ada di kelas hanya bisa menonton bahkan ada yang duduk dimeja, minum soda, memotret kejadian yang mungkin gak bakal terulang lagi, para fujoshi menyiapkan kamera yang paling canggih buat ngerekam interaksi mereka, ada ambil popcorn dan bahkan ada yang bawa kipas angin sebesar gaban [udah kagak waras mereka semua]

Theo yang tersadar dari lamunan nya langsung melihat sekeliling,'mereka kenapa? Kok ada kamera? Dan dari mana kipas angin segede gaban itu?'batin theo bingung tapi itu tidak berlangsung lama karena Adrian terus memanggil namanya.

"-eo"

"Theo! "

"RATHEO!"

"EH EH? kenapa kenapa? "

THEO TRANSMIGRASI [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang