11

4.6K 489 18
                                    

Theo duduk di tengah tengah para monster-eh maksudnya kakak²nya yang sepertinya sedang marah.

Theo hanya bisa berdoa moga aja gak dapat hukuman yang berat, salah dia juga sih ngapain ikut balapan kan disitu perkumpulan geng² terkuat di kota pasti disitu juga perkumpulan anggota inti black demon!!!!

Mau tau kenapa theo ada di situasi kayak gini? Baik kita kembali ke beberapa jam yang lalu.

Flashback on

"Mau jadi pacar gw gak? " tawar lawan balap theo.

"Idih lo siape? Sorry ye gw masih suka semangka bukan pisang"ucap theo ketus.

Pria tadi bukan nya tersinggung tapi malah senyum ya walau terkesan jahat.

" napa lo senyam senyum? Kesurupan lo? "Ejek theo dengan tatapan aneh.

" heh... Baru kali ini ada yang berani bilang gitu ke gw! Lo emang menarik, mungkin sekarang gw belum bisa ambil hati lo"pria itu kemudian berjalan mendekat kearah theo, entah itu reflek atau tidak theo kemudian mundur perlahan.

Dug!

'Sial!' umpat theo dalam hati.

Theo dikekang dengan dua tangan milik pria tadi.

Pria tadi kemudian mendekatkan wajah ke wajah theo, sangt sangat dekat mungkin cuma 1senti, dan

"Hufhh..."

Pria tadi meniup telinga theo, entah kenapa theo merasa merinding apa mungkin dia se sensitif itu?

"Ugh" -theo

"Ternyata telinga mu sangat sensitif ya" bisik pria tadi dengan deep voice miliknya.

"Agh! " pria tadi menggigit telinga theo.

Karena reflek theo menutup mulut nya dengan kedua tangan.

SIALLL!!! NAPA GW MENDESAH?!!ANJING!!! ASU, MONYET , BABI!!!! $@-&$) -℅π[€|÷^'' entah udah berapa banyak nama hewan yang theo sebut.

Theo sangat malu, wajah nya sekarang sudah semerah tomat.

"Wow~suara lo imut juga~" goda pria lawan balap theo tadi.

Theo berusaha menenangkan dirinya tapi tetap gak bisa, hembusan nafas di telinga nya tadi masih terngiang giang di kepala theo.

"Damian"-lawan theo

"Apa?"-theo

" nama gw, Damian Xavier" ujar nya dengan tersenyum

'Tunggu, damian? Kok gak asing ya?'batin theo sambil berpikir.

setelah mengingat sesuatu, theo langsung melotot ngeri ke arah damian.

'Gak mungkin, ya kan? Gak gak mungkin, MASA ITU DIA?!AHHHHH!!!!! KENAPA?! padahal gw mau hidup tenang tapi ternyata gak bisa' theo kemudian menunduk sambil menahan tangis(?)

"Hiks"

"H-hei ada apa? Kok nangis?" isakan theo tadi membuat Damian gelagapan, [lah kok nangis si theo? ]

'Kenapa gw harus ketemu psikopat ini? KENAPA?!!!!' pikir theo dramatis.

"Bentar, WOY! AMBILIN PERMEN DI  WARUNG SONO! 30 DETIK CEPETAN GAK PAKE LAMA!!!" perintah damian.

Salah satu rekannya langsung berlari secepat kilat melebihi petir.

"Sabar ya, sini daddy peluk" ucap Damian sambil menenangkan theo.

THEO TRANSMIGRASI [REVISI]Where stories live. Discover now