12

4.2K 423 12
                                    

SEMANGAT MENJALANI HIDUP DAN SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.

"Theo"

Seseorang baru saja masuk kekamar theo tanpa mengetuk pintu kamar nya[contoh yang boleh ditiru-author
Ajaran lo sesat-sepupu author]

Karena kaget theo reflek menyembunyikan sistem zira di selimut nya.

[Eh? Eh? Tuan?!]

'Diem! Jangan berisik' <Lagi bicara lewat telepati

"Ada apa?" tanya theo yang berusaha membuat suara sedatar mungkin agar dia tdk kelihatan kaget.

Rehan yang ada didepan nya terus saja memainkan jari nya seperti anak yang ketahuan buat salah "Maaf kan abang ya? Abang kehilangan kendali saat itu, abang-"

Sebelum menyelesaikan apa yg ingin disampaikan oleh rehan, theo lebih dulu memotong perkataannya.

"Ya gak apa², hanya itu kan? Kalau gitu silahkan keluar, gw sibuk"

Perkataan theo entah mengapa membuat hati rehan terasa sakit...

'Apa gw juga kena karma?' pikir nya

"Baiklah abang keluar dulu kalau ada apa² panggil abang ya?" bujuk rehan dengan tersenyum tulus.

"Gak perlu, Terima kasih" tolak theo dengan sangat dingin.

Author:makanya bang udah tau
Adiknya ngambekan masih
Aja dimarahin kayak gitu
Kan sakit jadi nya.


Pemuda itu hanya tersenyum pahit sambil kaluar dari kamar theo.

'Clek'[suara pintu tertutup]

"..."

[Pwah! Tuan anda membuat saya sesak!]

"!"

"Ah! Sorry gue tadi kaget tuh anak tiba² masuk, mana gak ketuk dulu gak sopan banget jadi kakak" oceh nya sekali kali melirik ke arah pintu.

[Ayolah, tuan! Orang itu tidak bisa melihat saya kecuali saya mengizinkan nya]

"Oh"

[Baiklah tuan kita kembali ke topik, Tuan ingin membicarakan soal kehidupan kedua tuan kan? Jadi itu tentang apa?] tanya zira dengan wajah penasaran.

"Di kehidupan ini lo bilang gw bisa hidup sesuai yg gw ingin kan, ya kan?"

[Iya benar]

"Terus ini apa? Gw bahkan dilarang ketempat yang gw inginkan, gak bebas seperti keinginan gw, mereka ngekang gw seperti gw ini boneka mereka"

"Sesaat gw pikir, ternyata enak jg punya keluarga yg sayang sama gw, gw bisa ngelakuin apa aja yg gw pengen tapi ternyata itu semua hanya angan-angan gw" ucapnya dengan sedih sambil menunduk kebawah.

Tanpa sadar sebuah tetesan air mata keluar dari mata yang sangat indah itu.

"Hiks!"

[Astaga! Tuan, kenapa anda nangis?! Aduh saya harus bagaimana?] zira terbang kesana kemari untuk mencari akal agar tuannya bisa berhenti menangis.

THEO TRANSMIGRASI [REVISI]Where stories live. Discover now