BAB 34

2.3K 301 8
                                    

Pagi tadi Yonki terbang dengan penerbangan pertama menuju Makassar untuk meninjau pembangunan resort di sana. Dia bahkan hanya sempat tidur beberapa jam dan benar-benar mengabaikan Diana. Sebenarnya, dia ingin mengobrol dengan Diana, ingin mencium Diana sebelum tidur dan sebelum berangkat tadi pagi, tapi dia melewatkan itu semua karena pekerjaan. Kunjungan ini memang perlu dilakukan karena ini proyek besar yang sudah disiapkan grup Aditama sangat lama. Kunjungan Yonki akan memberikan tekanan tersendiri pada tim lapangan dan Yonki sendiri bisa tahu bagaimana para tangan ahli menangani resort baru itu.

Yonki sangat sibuk dan akhirnya bisa tiba di rumah sebelum jam makan malam yang ditetapkan Diana. Istrinya yang luar biasa dicintainya dan cantik itu saat ini pasti sedang menunggunya di satu sudut di rumah dengan ratusan omelan karena kesibukan Yonki. Setelah mobil berhenti di depan rumah, Yonki turun dan segera mencari Diana. Dia menemukan Diana sedang menunduk di atas meja dapur dengan kedua tangan sibuk. Tanpa bersuara Yonki mendekati Diana dan berusaha melihat pekerjaan Diana.

"Sedang apa?"

Yonki berhasil mengejutkan Diana! Wanita itu sedikit tersentak kaget.

"Astaga!"

Yonki tertawa dan mendekati Diana lagi. "Kamu terlalu berkonsentrasi. Bahkan nggak menyadari kedatanganku."

"Tapi, itu bukan alasana untuk mengendap-endap."

Yonki tersenyum dan menunjuk buatan Diana di meja. "Apa ini?"

"Spring roll."

"Spring roll," ulang Yonki sambil berusaha tak mengernyit.

"Untukku?" Diana memukul ringan tangan Yonki yang ingin mencomot spring roll buatannya.

"Untuk Desire. Kamu nggak tahu? Apa Mas Dewa nggak memberitahumu?"

Yonki menarik dua alisnya sambil menggeleng.

"Desire hamil! Aku sengaja membuatkannya spring roll untuk ucapan selamat. Kamu ingat, kan, saat makan malam pertunangan Emir dia menyantap ini dengan banyak bahkan menanyakan resepnya? Aku meminta resepnya dari chef di rumah dan membuatnya untuk Desire!"

Yonki tersenyum menatap Diana dan dengan sedikit menyesal melihat bentuk spring roll buatan istrinya yang tak terlalu rupawan itu.

"Kamu sudah menyicipinya? Kamu kan alergi seafood?"

Diana tersenyum lebar, "Aku akan memintamu menyicipinya satu. Kalau berhasil semua ini akan kukirimkan untuk Desi."

"Kalau gagal?" tanya Yonki iseng.

Diana berpikir keras sambil menatap spring roll buatannya. Dia lalu memicing menatap Yonki.

"Jangan meremehkan bentuknya dulu. Ayo cicipi."

Yonki lagi-lagi tersenyum dengan kemauan keras Diana dan membuka lebar mulutnya.

Satu ...

Dua ...

Tiga ...

Yonki tak bisa mencegah dirinya mengernyit kali ini.

"Nggak enak?" tanya Diana sambil mengamatinya.

Yonki berusaha menelan yang ada di mulutnya lalu minum air yang disodorkan Diana.

"Aku nggak menyarankan Desire memakannya. Rasanya ... Nggak pas. Nggak seperti spring roll seharusnya," ujar Yonki diikuti gerakan menandaskan segelas air tadi.

Diana cemberut menatap hasil masakannya dan berkali-kali menggumamkan kalau dia sudah mengikuti resep.

"Aku yakin kamu sudah mengikuti resepnya. Hanya saja ... Mungkin, ini bukan bakatmu," hibur Yonki.

LOVERWo Geschichten leben. Entdecke jetzt