Bab 30 : Fullmoon

95 12 22
                                    

"Hyung! Tidakkah itu suara..."

"Shhhttt...Mingi bantu aku mencarinya!" Hongjoong meraih Cromer dan mulai menjelajahi ruang gelap gulita itu, dengan Mingi yang mengekor ketakutan di belakangnya.

Cromer telah memantulkan cahaya terangnya ke setiap sudut ruangan gelap, namun sosok yang dicarinya tak terlihat dimana pun. Ia yakin suara itu adalah milik orang yang mereka kenal, namun lagi-lagi dia menghilang seperti kabut.

"Hyung bagaimana kalau kita nyalakan lampunya. Cromer tak bisa membantu kali ini." Hongjoong segera mengerti jika Mingi sungguh ketakutan dari getaran nada bicaranya.

Ia berusaha mendekati saklar dengan pencahayaan yang minim, namun belum sempat ia menyentuhnya sesuatu berbisik tepat di sebelah telinganya.

"Ingatlah Hongjoong, fullmoon akan membuka gerbang."

Hongjoong segera berbalik dan mendapati sosok mengerikan sang Halateez dengan topi fendora menutupi sebagian wajahnya hingga yang terlihat hanyalah senyum lebar mengerikan, begitu dekat dengan wajahnya hingga jantung serasa berhenti berdetak sampai sosok itu perlahan kembali menghilang dalam kegelapan.

Secepatnya Hongjoong menyalakan lampu dengan nafas memburu dan mata bergetar hebat. Ia yakin itu adalah orang yang ia cari, namun kenapa San malah pergi lagi setelah mengatakan sesuatu yang aneh? Kini hanya ketakutan yang menyelimuti, wajah mengerikan itu dan kekosongan yang pekat berhasil mengaburkan pandangannya.

"Kau melihatnya kan Mingi?! Dia...dia..." Hongjoong berbicara dengan panik membuat Mingi semakin khawatir dan takut. Cerahnya ruangan kini terasa tak mampu mengembalikan atmosfer yang hangat. Ia tak melihat dan mendengar apapun dalam kegelapan itu, hanya berpikir dan bertanya-tanya kenapa Hongjoong begitu lama menyalakan lampu. Tapi dilihat dari ekspresi sang kapten, sesuatu yang aneh pasti terjadi.

Hongjoong melamun cukup lama, kini ia meragukan apakah yang terjadi padanya barusan. Mungkinkah itu hanya ilusi karena ia begitu lelah seharian ini? Tidak, sadarlah Kim Hongjoong! Kini ada hal yang lebih penting. Hongjoong segera mengambil lembaran baru dan menulis sebuah kalimat dengan tinta tebal.

"Fullmoon = terbukanya gerbang"

Ia segera meraih ponselnya dan membuka aplikasi pencarian. Itu berhasil membuatnya tercengang, hasil pencariannya sama dengan dugaannya. Hari ini, saat kejadian itu terjadi adalah fullmoon dimana semua ruang dimensi akan terbuka.

"Fullmoon? Gerbang? Apa maksudnya ini Hongjoong?" Mingi sungguh tak mengerti kemana arah pemikiran Hongjoong.

"Sekarang aku mengerti kenapa kita bisa terdampar disini. Pintu antar dimensi hanya akan terbuka saat fullmoon dan kejadian itu terjadi ketika saat gerbang terbuka lebar sehingga kita yang selamat atau malah sekarat bisa berpindah dimensi. Namun aku curiga ini juga ada campur tangan Halateez, tapi kenapa malah aku bukannya member kita, kenapa?" Hongjoong membelalakkan matanya tak percaya namun ketika mencapai akhir kalimatnya rasa sakit yang sudah tahan selama ini kembali menyerang hatinya. Ia tidak pernah ingin mengakui kenyataan bukan membernyalah yang bertahan melainkan dirinya.

"Tapi bukankah kejadian itu terjadi di siang hari? Tidakkah seharusnya di malam hari?"

"Tidak! Fullmoon tidak harus terjadi saat malam saja, tetapi siang juga bisa menjadi waktunya. Bulan tak pernah berhubungan dengan siang dan malam, ia selalu ada dan terlihat selama bumi masih menjadi rotasinya. Selama sehari penuh ini akan menjadi fullmoon." Hongjoong mengalihkan perasaannya dan fokus pada pemecahan teka-teki.

"Lalu gerbang? Apakah kunci itu untuk membuka gerbangnya?" Mingi sebenarnya hanya mampu menangkap sebagian penjelasan sang kapten dan ia harap itu bisa membantu sang kapten sedikit.

[END]⏳Take Me Home✴️ | ATEEZ | Theostory |Where stories live. Discover now