Bab 39 : Take Me Home [END]

159 16 28
                                    

Suara familiar kini mulai terdengar dalam kehampaan nan gelap itu. Namun Hongjoong terlalu lelah untuk membuka mata atau sekedar menyadari siapa yang memanggilnya. Namun suara itu mengalun begitu indah sehingga matanya memaksa untuk terbuka.

"Hongjoong!"

...

"Hyung!"

...

"Yakkkk...KIM HONGJOONNGGGGG!"

Teriakan Wooyoung yang sungguh nyaring berhasil membawanya keluar dari kegelapan itu. Ia melihat sekitarnya dengan awas dan pandangannya tertuju pada benda di hadapannya, butiran pasir telah berhenti mengalir di dalam Cromer. Kembali ia edarkan pandangannya sekeliling memastikan sekali lagi pandangannya. Ini bukan mimpi kan? Di pandangannya hanyalah ruang tunggu yang cukup sempit dengan para membernya yang sudah selesai berias.

"Bagaimana aku bisa disini?" Hongjoong yakin seperti terakhir kali harusnya ia berada di ruang studionya, tidak, seharusnya sehari setelah kejadian itu kan? Apa yang sebenarnya terjadi?

"Apa maksudmu Hongjoong-ah? Kau sungguh aneh hari ini. Tentu saja kita kesini menaiki mobil agensi." Hongjoong hanya mampu menampilkan senyum tak tulusnya melihat kelakuan Seonghwa.

"Tanggal berapa sekarang?" tanya Hongjoong dengan tatapan kembali kosong.

"1 Juli, memangnya kenapa?" Wooyoung menjawab dengan enteng sedangkan yang lain menatap dengan heran.

1 Juli? Bukankah itu saat tragedi bom terjadi, apakah semuanya hanya mimpi, apa pengulangan waktu itu sekedar mimpi? Lalu apa yang akan terjadi sekarang? Hongjoong kembali panik dan sekali lagi ia tak bisa menahan deraian air matanya.

"Hongjoong hyung kau baik-baik saja?" Suara itu, suara yang sempat ia rindukan dan akan selalu memberinya penyesalan. Hongjoong berbalik dengan cepat dan menatap pria itu lekat.

"Kenapa kau melihatku seperti itu hyung?! Ah aku tau aku ini memang tampan, kau tak perlu-" belum selesai San menyombongkan diri, Hongjoong segera memeluk tubuhnya erat. Perasaan yang masih tertinggal segera meluap tak terkendali, mengingatkannya pada San Halateez yang mengorbankan dirinya demi orang lain. Ia berharap San ini tak akan sama.

San hanya keheranan dengan apa yang terjadi, Hongjoong tiba-tiba saja memeluknya erat dan menangis, seperti melepas rindu setelah lama berpisah. Tapi entah kenapa perasaanya begitu familiar seperti hal inilah yang harusnya terjadi. San hanya berusaha mengelus punggung Hongjoong lembut dan menenangkannya.

Member yang lain dan para staf tentu sangat heran, Hongjoong memeluk San begitu erat sambil menangis? Siapa yang tidak akan bingung menyaksikan momen langka ini? Bahkan kecemburuan seorang Seongwa terlihat begitu jelas, namun ia tak berniat menghentikan momen ini karena perasaan Hongjoong tersampaikan begitu jelas di hatinya.

"Syukurlah, kau baik-baik saja. Kupikir aku akan kehilangan dirimu, kapanpun kumohon, kau pikirkan saja dirimu dulu sebelum memikirkan kami. Jangan pernah melakukan hal berbahaya untuk orang lain! Berjanjilah San!"

"Hei...tenanglah hyung, aku tidak kemana-mana oke? Aku janji tidak akan melakukan hal seperti itu."

Hongjoong melepaskan pelukannya, memberikan senyuman singkat dan kemudian melangkah pergi. Namun sebelum ia membuka pintu, pertanyaan ia lontarkan pada seluruh membernya masih dengan memunggungi mereka.

"Apa kita bertengkar tadi?"

"Apa maksudmu? Bukankah kita selalu bertengkar untuk hal kecil. Jangan pikirkan itu, semuanya sudah berlalu dan itu berkatmu."

Hongjoong tersenyum mendengar perkataan Seonghwa dan kembali membuka pintu lalu pergi entah kemana. Mereka tak mengerti dengan tingkah kaptennya yang aneh namun mereka membiarkannya, memberikan ruang yang mungkin Hongjoong butuhkan. Kata-kata yang Hongjoong ucapkan tadi seperti mereka pernah berpisah dan kembali setelah begitu lama, membuat manik mata yang menatap bergetar hebat. Mereka mulai menyadari jika Hongjoong bukan hanya sekedar kapten tapi juga orang biasa seperti mereka.

[END]⏳Take Me Home✴️ | ATEEZ | Theostory |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang