CHAPTER 17

4.4K 438 37
                                    

MATURE CONTENT 🔞

Inikan yang kalian mau?
Jujur aku bingung ngetiknya gimana, jadi mari nikmati apa adanya.

Tapi tolong banget, yang ga nyaman bisa skip aja.





Doyoung tak tahu pasti kapan dirinya luruh dalam pesona sang Raja. Suasana romantis, musik mengalun ditambah lampion yang membuat suasana hati Doyoung menjadi damai. Tak butuh sebab-akibat kenapa dirinya bisa saja menyerahkan diri secara pasrah saat Haruto menelusup masuk menyusuri setiap lekuk tubuhnya.

Penyatuan dua belah bibir menjadi awal dimana Doyoung kehilangan kendali atas dirinya. Meskipun gerakannya masih kaku, tapi karena kesabaran Haruto menuntunnya menuju cara yang benar membuatnya merasakan euphoria luar biasa yang belum terjadi sebelumnya. Jantungnya berpacu lebih cepat dari dentuman musik tradisional. Suhu hangat di malam hari membuat keduanya semakin larut hingga mata tertutup. Menikmati kegiatan yang mereka mulai spontan, mengikuti naluri.

Haruto perlahan-lahan menarik tali yang beberapa jam lalu baru dipasang oleh pelayan hingga baju sang permaisuri sedikit terbuka. Penyatuan belah bibir tak kunjung dilepas. Kim Doyoung juga sepertinya tidak sadar kalau lapisan pertama bajunya hampir tersingkap oleh sebab ulah sang Raja.

"Eunghhhhh..." Suara desah spontan dari Doyoung saat telapak tangan besar Haruto tak sengaja mengusap paha nya membuat libido sang Raja semakin naik.

Tujuan awalnya bukan seperti ini. Haruto terlalu jauh dari rencana awal. Dan dia pun kehilangan kendali atas dirinya sejak saat mendengar lirihan lembut sang permaisuri. Akal sehatnya mendadak terhalangi oleh kabut nafsu hingga membuatnya melepas perlahan lapisan pertama baju sang permaisuri.

Karena sibuk mengimbangi lumatan demi lumatan yang Haruto berikan. Juga sedikit rangsangan yang tak jarang membuat Doyoung mendesah lirih. Doyoung tak sadar kini lapisan terakhir mulai tersingkap menampilkan bagian depan dirinya. Kulit seputih susu membuat Haruto kagum sesaat, ia menyunggingkan senyuman sebelum kembali ingin melumat yang seterusnya akan menjadi candu utamanya.

Doyoung kembali mendapatkan kesadarannya saat udara dingin menerpa tubuhnya, membuatnya terkejut saat melihat dirinya yang setengah telanjang.

Doyoung mengumpulkan tenaga, mendorong sang Raja itu kuat-kuat dengan wajah memerah padam. Meskipun begitu, jalan pikiran dengan perilaku jelas bertolak belakang. Dorongan yang Doyoung pikir sudah kuat tak mampu untuk sekedar menggeser posisi Haruto dari tempatnya . Yang Haruto rasakan malah usapan menggoda pada dada nya membuatnya semakin bergairah. Doyoung jelas kewalahan.

"H-haru——" Ucapannya tercekat-cekat, terlebih saat Haruto menghisap area perpotongan lehernya. Jejak tanda kepemilikan terpampang jelas, kontras dengan kulit seputih susu milik sang permaisuri.

Raja bahkan tak puas hanya dengan satu tanda. Ia kembali memulai aksinya yang membuat Doyoung sepenuhnya kehilangan kendali atas dirinya. Haruto kembali menorehkan tanda, kali ini ia hisap lebih lama agar hasilnya memuaskan. Ia tersenyum puas, apalagi Doyoung meremas baju yang masih terpasang rapi di tubuh sang Raja. Haruto berhasil membuat permaisurinya berantakan bahkan disaat baru pemanasan.

"Bilang berhenti, saat apa yang aku lakukan membuatmu tidak nyaman." Bisik Haruto tepat di samping telinga Doyoung. Jelas sekali deru napasnya membuat Doyoung meremang.

"Lakukan saja...." Tanpa sadar Doyoung berkata lirih namun Haruto tetap mendengarnya sebab jarak mereka yang teramat dekat. Sepertinya Doyoung juga sudah diujung nafsu. Yakin sekali Haruto, kalau Doyoung pasti akan merutuki ucapannya kali ini.

Tapi Haruto suka.

Wajah Doyoung yang putus asa serta memerah membuat nafsunya semakin menjadi. Perlahan-lahan dirinya turun menyusuri dua tonjolan. Memainkannya menggunakan lidah, serta tangan yang tak pernah cukup hanya diam. Dan bodohnya Kim Doyoung menikmatinya, ia bahkan memejamkan mata menikmati sensasi asing yang membingungkan.

REWRITE THE HISTORY | HARUBBY [✓]Where stories live. Discover now