Baby Kana 1

7.4K 503 110
                                    

Happy reading...

.

.

.

.


BRAK!

"HUAH! MAS MEW!"

Mew menghela napas pelan, apalagi drama yang di buat istri nakalnya itu sekarang. Biasanya bila di pagi hari seorang istri melakukan aktifitas seperti mandi, menyiapkan sarapan, dan menyiapkan baju kerja suami, berbeda dengan Kana, anak manis itu malah membuat drama.

Mew menutup laptop, dan beranjak dari duduknya. Pria tampan itu keluar dari ruangan kerja, untuk menghampiri Kana.

"Sayang!" Mew sedikit berlari kearah Kana. "Kenapa bisa gini? Sayang ngapain?" tanyanya sambil menjauhkan koper yang menimpa kaki Kana. Mew meringis, melihat kaki Kana yang biru karena tertimpa koper.

"Hiks... sakit sekali." Kana ikut mengusap kakinya pelan. "Mas suami, nakal sekali koper nya jatuh di kaki Kana." Kana memeluk Mew, dan Mew membalas pelukan Kana.

"Tadi Kana ingin mengambil koper untuk bersiap-siap, tapi karena koper nya di lemari atas, Kana tidak bisa mengambil. Kana tarik Mas Mew koper nya, lalu jatuh ke kaki Kana." Kana menjelaskan dengan menatap Mew polos. Mew ingin sekali rasanya menggigit Kana, istrinya itu terlalu menggemaskan.

"Mau siap-siapa kemana, memang? Sayangnya Mas ini mau kabur dari mansion lagi?" Kana menggelengkan kepalanya ribut. "Jadi? Siap-siap kemana?" tanya Mew lagi, Kana menunduk sambil memainkan jari-jarinya.

Kana memang pernah ingin kabur dari rumah, beberapa hari yang lalu, karena Mew melarangnya untuk memakan coklat terlalu banyak.  Untung saja waktu Kana menyiapkan baju, Mew melihat dan akhirnya Mew membujuk Kana dengan membelikan boneka panda agar Kana tidak marah lagi.

"Mau pindah ke kamar lainnya, Kana ingin bobo pisah saja dengan Mas. Kana tidak mau lagi bobo berdua dengan Mas." Kana menunduk, suaranya bergetar menahan tangis.

"Kenapa? Mau cerita dengan Mas, tidak?" Kana mengangguk,  Mew langsung menggendong Kana dan membawa Kana kasur. "Mas dengarkan, tapi cerita yang jujur, ya? Jangan ada yang di tutupi."

"Kana mulai ceritanya dari Kana ikut Mas ke kantor kemarin. Kana kemarin ikut Mas, lalu setelahnya Kana ingin membeli mam sebentar. Mas ingin menemani Kana, tapi Kana tidak mau. Setelah sampai kantin kantor, Kana membeli mam apa ya kemarin? Eumm... Kana lupa Mas Mew. Setelah itu Kana duduk dan mul--"

"Sayang, lalu hubungannya apa?" Mew merapatkan bibirnya, karena di tatap tajam oleh Kana. Mew tahu, dia sudah melakukan kesalahan besar karena menyela ucapan Kana.

"Mas Mew ini nakal sekali, menyela ucapan Kana. Coba diam dulu, dan dengarkan Kana sampai selesai berbicara bisa tidak?" Kana menutup bibir Mew dengan tangan mungilnya, membuat Mew hanya bisa mengangguk saja.

"Setelah Kana mam, ada karyawan Mas Mew yang duduk tidak jauh dari Kana berbicara. Katanya seperti ini, 'Perusahaan Pak Sangkara ini sangat besar, dan mempunyai banyak cabang. Sayang sekali bila tidak ada penerusnya, karena menikah dengan istrinya sekarang. Sudah dua bulan menikah, tapi sepertinya pria itu tidak hamil juga.' Seperti itu, Mas suami. Dan temen nya juga bilang... sebentar, Kana mengingat dulu."

Kana berpikir sejenak, mengingat apa saja yang di katakan oleh Karyawan suaminya tentang dia kemarin. "Oh iya! Teman satunya bilang seperti ini. 'Aku pernah dengar, katanya istri Pak Sangkara itu pria spesial. Tapi ya seperti katamu tadi, mereka sudah dua bulan menikah, dan istrinya masih belum hamil sampai sekarang.' Kana berpikir, apa yang mereka katakan itu benar," ucap Kana dengan raut wajah sedihnya.

Kana, My Baby Where stories live. Discover now