Baby Kana 10

3.4K 344 88
                                    

Ramein yaww😻

Happy reading...
.

.

.

.

Kana menaruh kembali ponselnya ke meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kana menaruh kembali ponselnya ke meja. Kemudian mengambil piring berisi roti yang ia buat. Lalu menyerahkannya pada Gyan. Si manis tersenyum dan mengacungkan dua jempolnya.


"Bagaimana?" tanya Gyan penasaran. "Apa Suami Iyel marah?" lanjutnya dan Kana menggelengkan kepalanya pelan.

"Kana mengatakan membuat roti awan. Kata Mas Mew cantik sekali. Mas Mew tidak marah kok," jawab Kana. Gyan menghela napas lega mendengar ucapan Kana.

"Tapi dapurnya sangat berantakan. Benar suami Iyel tidak mar--"

"Ish Gyan ini, tidak apa kok dapurnya nanti bisa di bereskan oleh Maid. Lagipula Mas Mew mengatakan ingin minta buatkan juga nanti ketika pulang. Sekarang kita rasa-rasa kue nya saja."

Kana mengambil roti awan itu sedikit, lalu menyuapi Gyan. "Bagaimana? Enak tidak?" tanya Kana dan Gyan hanya mengangguk menanggapi.

"Gyan ini wajahnya tidak meyakinkan sama sekali. Coba berbicara. Enak apa tidak?" Kana penasaran, ia mengambil sedikit lagi rotinya untuk mencicipi.

"Eumm ... ini kok Kana rasa hambar. Tadi Kana sudah masukkan gula banyak sekali padahal. Apa gula nya di makan oleh semut ketika kita diamkan adonannya tadi?"

"Bisa jadi sih, tapi kata Kavaya tadi takarannya pas kok. Cuma memang sedikit hambar saja." Gyan meletakkan piring yang ada di tangannya ke meja. "Mending kita lihat Kavaya di halaman," lanjutnya, menarik tangan Kana dan sedikit berlari meninggalkan dapur yang masih berantakan akibat ulah mereka.

"KAVAYA!"

"KAVAYA!"

Panggil keduanya secara bersamaan ketika sudah berada di halaman depan mansion Mew. Kavaya menoleh kearah Kana dan Gyan. Ia melambaikan tangannya agar kedua sahabatnya menghampirinya.

"Kavaya berbuat apa?" tanya Kana, ia sama sekali tidak tertarik untuk menghampiri Kavaya. "Sepertinya panas sekali, Iyel tidak mau," lanjutnya berucap pelan.

"Dia kan mau minta bunga katanya, mungkin mencari anakan bunga. Gyan juga tidak paham, soalnya tidak suka menanam bunga," jawab Gyan.

"Memang Gyan tidak mau membantu Kavaya mencari? Kasihan loh Kavaya pan--"

"Tidak mau, Gyan malas juga panas-panasan." Gyan langsung memotong ucapan Kana, membuat Kana menghentakkan kakinya kesal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kana, My Baby Where stories live. Discover now