Baby Kana 2

5.7K 457 53
                                    

Happy reading...
.

.

.

.

Kana bergumam pelan, melihat Mew yang masih fokus dengan laptop nya. Padahal Kana ingin melakukan Aksinya untuk merayu Mew agar dia di perbolehkan ikut dengan Gyan dan Kavaya besok ke mall.

Kana tersenyum nakal, ketika sebuah ide muncul di otak cantiknya. Kana mendekat, dan langsung naik ke pangkuan Mew, membuat Mew sedikit terkejut.

"Mas Mew..." Kana mengusap dada Mew sensual, sambil menggigit bibir bawahnya untuk menggoda Mew. "Kana mau main," ujar Kana dengan suara manjanya.

"Sayang kenapa, hmm?" Mew melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Kana. "Mau sesuatu? Biasanya ajak Mas main seperti ini pasti ada maunya." Mew seakan bisa menebak pikiran Kana, membuat Kana tersenyum dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Mew.

"Kana ingin ikut ke mall besok bersama dengan Gyan dan Kavaya. Kita perginya hanya sebentar kok. Boleh, ya? Nanti Mas Mew boleh apakan saja Kana, tapi Mas Mew harus mengizinkan Kana."

Mew terkekeh kecil, dan beranjak dari duduknya dengan Kana yang berada di gendongannya. "Mau Mas apakan saja?" tanya Mew, Kana mengangguk mantap. "Hmm... enaknya Mas apain, ya?"

Kana menatap Mew, dan menyentuh bibir Mew. "Mas Mew boleh kiss-kiss Kana. Atau, main membuat adek bayi. Apa saja boleh, Mas Mew." Kana semakin menggoda Mew, tangannya beralih membuka kancing kemeja Mew.

"Tapi sayangnya Mas ini kan besok mau ke Mall? Biasanya setelah main dengan Mas, Kana pasti tidak bisa jalan besok harinya. Berati, tidak jadi ke mall nya?" Mew mengangkat sebelah alisnya bertanya.

Kana menggigit bibir bawahnya, dia baru ingat betapa ganasnya Mew ketika di ranjang. "Yang lain saja, ya?" tanya Kana pelan, Mew tidak menjawab. Pria tampan itu berhenti tepat di depan pintu ruangan kerjanya.

"Mas selesaikan pekerjaan Mas dulu, nanti kita bicarakan lagi." Mew menurunkan Kana dari gendongannya, lalu mengecup bibir Kana sekilas. "Sayang tunggu Mas di kasur dulu, tapi bila mengantuk, Kana boleh tidur duluan," ujar Mew dan Kana mengangguk pelan.

Kana menatap Mew sebentar, sebelum dia keluar dari ruangan kerja Mew. "Mas Mew apa tidak memperbolehkan Kana, ya? Ish, mengesalkan bisa tidak di perbolehkan." Kana menghentakkan kakinya kesal.

"Tapi Mas Mew harus memperbolehkan Kana, karena bila tidak di perbolehkan Kana akan kabur saja." Kana berucap pelan, sambil berjalan ke kasur. Kana membaringkan dirinya dengan nyaman ke kasur, dan merentangkan kedua tangannya.

"Kana sayang Mas Mew, Kana tidak akan benar-benar kabur. Karena bila kabur sungguhan, Kana tidak tahu harus kemana. Kana bahagia dengan Mas Mew, Kana meminta maaf karena selalu membuat Mas Mew kesusahan karena Kana yang sedikit nakal."

Kana menarik napas pelan, lalu memejamkan matanya. "Terima kasih Mas Mew sudah mengeluarkan Kana dari rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman, tapi malah seperti neraka bagi Kana." Kana mengingat, ketika dia masih berada di rumah orang tuanya. Kana sangat tersiksa, dan Kana bersumpah tidak akan kembali lagi ke rumah itu.

"Apa Kana ini bukan anak mereka, ya? Bahkan, ketika Kana dan Mas Mew menikah, mereka tidak datang." Kana mengambil boneka panda yang sering dia bawa ketika tidur, dan memeluk boneka itu.

"Livian sangat beruntung karena sangat di sayang oleh Papa dan Mama. Kana terkadang iri tau boneka Panda. Tapi Kana sekarang sudah tidak iri, karena Kana juga punya Mas Mew." Kana tersenyum kecil, anak manis itu merasa sangat beruntung karena sudah di pertemukan dengan Mew.

Kana, My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang