10.

1.5K 88 2
                                    

.
.
.
.
.

Happy reading

****

Keduanya terus mendorong pintu ,aldrick sedikit menguatkan dorongnya membuat Fani terhuyung kebelakang

Aldrick yang melihat itu langsung menarik pinggang Fani dan memeluknya erat ,namun ia tidak dapat menjadi keseimbangan .membuat mereka terjatuh dengan posisi aldrick dibawah

Brukk

Akh...

Ia memejamkan matanya saat pinggangnya bersentuhan keras dengan lantai , tangannya mencengkram baju yang digunakan Fani .membuatnya langsung bangun dari atas tubuh aldrick

"A-al".panggilnya lirih saat melihat aldrick memejamkan matanya

Aldrick langsung membuka matanya , mendengar panggilan tersebut."kamu nggak papa kan ,ada yang sakit akhh ".tanyanya dengan ringisan diakhir saat mencoba untuk mendudukkan dirinya membuat air mata yang sudah Fani tahan luruh

Ia kembali bangun mendudukkan dirinya dengan ringisan yang ia tahan ,tangan kanannya menghapus air mata yang mengalir dikedua pipi sang istri

"Sttt ... sayang ,aku nggak papa kok". jelasnya mencoba menenangkan Fani yang masih menangis

Aldrick mencoba berdiri .Fani yang melihat itu langsung membantunya ,mereka berjalan menuju ranjang .aldrick mendudukkan dirinya dipinggiran ranjang dan bersandar pada kepala ranjang dengan bantuan fani

Fani langsung mengambil ponselnya yang berada diatas meja dan menghubungi dokter untuk memeriksa keadaan aldrick saat ini

Ia mendekat pada aldrick dan duduk dipinggiran ranjang ,menatapnya dengan  rasa bersalah

"Maafin aku ya ,aku terlalu kekanak-kanakan sampai kamu jadi kayak gini".ucapnya lirih dengan menunduk tidak berani menatap mata milik aldrick

"Kamu nggak kekanak-kanakan sayang ,wajar kalau kamu gitu karena waktu itu aku nggak kasih kabar ke kamu .do not cry honey ".kata al dengan tangan mengusap pipi Fani yang basah karena menangis

Seakan teringat sesuai ,ia langsung menegakkan tubuhnya menghiraukan nyeri dipunggungnya

"Sayang ada yang sakit? Kepala kamu nggak kebenturkan? Perut kamu nggak sakit kan?".tanya al beruntun dengan tangan mengecek kepala hingga perut Fani dengan cemas 

"Aku nggak papa kok".

Fani memukul pelan dada aldrick ,ia kesal karena aldrick terlalu memperhatikannya . melupakan rasa sakitnya sendiri

Tidak lama setelahnya ,dokter tersebut datang untung memeriksa kondisi aldrick ,lebih tepatnya punggungnya

"Syukurlah punggung tuan tidak mengalami masalah serius walaupun terbentur keras .hanya memar ,saya akan mencatatkan beberapa obat untuk ditebus di apotek".jelas dokter ,mencatat obat yang akan ditebus di apotek dan memberikannya pada Fani

"Ini nyonya".

Fani menerimanya."dok kira-kira sembuhnya berapa lama".tanyanya

TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang