25

1.7K 283 51
                                    

Ingat ya Cerita ini Vibesnya indo.












Hari ini adalah hari minggu waktunya bersantai bagi sebagian orang, termasuk Nini bocah itu dari subuh banget udah bangun udah minta di mandiin udah rapih udah siap siap mau pergi padahal bundanya aja belum mandi.

"Ayo bunda cepat kasihan nanti aunty Jane nungguinnya lama" Lisa mutar matanya malas,yah ibu dan anak itu mau pergi jalan jalan sesuai keinginan Nini dan Jane juga ikut atas keinginan bocah itu juga.

"Aduh Nini masih jam 7 nak bunda belum mandi kita sarapan dulu" Lisa beresin tempat tidur mereka,Nini duduk di kursi yang ada di kamar sambil mangku boneka beruangnya.

"Bunda cepat mandi mangkanya" Lisa geleng kepala sambil berdecak.

"Ih bawel ya kamu" Lisa nyubit pipi Nini pelan.

"Ih bunda nanti pipi Nini melar" Rengek Nini.

"Melar dikit gak apa apa biar tambah gemoy" Nini manyunin bibirnya.

"Ya udah bunda mandi dulu,Nini tunggu di sini oke" Nini ngangguk,Lisa langsung pergi ke kamar mandi.



















"Siapa ini lucu banget" Nini yang di puji itu tersipu malu,aunty Jane kesayangan sudah datang untuk menjemput mereka.

"Ayo aunty masuk sarapan dulu " Ajak Nini, Jane berjalan ngikutin Nini sampai ke ruang makan di sana Lisa sudah duduk di kursi sambil nyiapin sarapan buat Nini.

"Nini sarapan dulu " Suruh Lisa.

"Aunty Jane nya" Tanya Nini sambil natap Nini.

"Iya ajak juga" Maklum Lisa masih agak canggung dan masih ada rasa kesal dengan wanita ini.

"Ayo aunty kita sarapan dulu nanti kalo gak sarapan bunda ngomel" Bisik Nini ketelinga Jane lalu keduanya terkikik, Lisa yang liat itu ngerutin dahinya.



















Nini rasanya sangat senang hari ini bocah itu seperti abis di isi batrai nya gimana tidak dari tadi berlari lompat kesana kemari Lisa yang liat itu panik karena beberapa kali Nini hampir tersungkur.

"Hati hati nak nanti jatuh" Ketiganya sampai di wahana permainan Nini berbalik kebelakang punggung Lisa.

Orang orang ramai berlalu lalang.

"Bunda " Lisa yang mengerti berusaha nenangin Nini.

"Gak apa apa sayang,Nini harus berani lawan rasa takut Nini" Nini menggeleng.

Nini akhirnya keluar dari balik punggung Lisa, Lisa yang liat itu tersenyum sambil genggam tangan Nini.

"Anak pintar"

"Bunda Nini mau itu" Nini nunjuk permen kapas.

"Ayo kita beli" Ajak Jane, Lisa ngikutin keduanya dari belakang

"Ibu mau permen kapasnya satu"

"Mau yang warna apa" Tanya ibu si penjual permen kapas itu.

"Pink" Ucap Nini,ibu itu langsung ngasih permen kapasnya, Nini nerima itu matanya berbinar gak sabar buat makan.

"Ayo Nini mau beli apa lagi" Ajak Jane setelah bayar permen kapas tadi.

"Itu Nini mau itu" Tunjuk Nini ke arah gerobak telur gulung.

"No, Nini gak pernah makan itu nanti kalo lambung Nini kenapa kenapa gimana yang lain aja ya" Cemas Lisa, Nini itu belum pernah makan makanan luar selain buatannya.

"Tapi Nini mau itu" Rengek Nini.

"Udah gak apa apa sedikit aja" Lerai Jane.

"Kalo Nini kenapa kenapa kamu mau tanggung jawab" Kesal Lisa.

"Bunda mau itu... "

"Udahlah cuma coba beberapa,mangkanya Nini itu biasain makan makanan luar jangan terlalu di kekang" Sinis Jane.

"Kamu gak tau apa apa jadi jangan sok tau" Balas Lisa yang mulai tersulut emosi.

"Ayo kita beli itu, Nini mau itu kan" Gak mau memperpanjang masalah Jane milih buat ngajak Nini ke penjual telur gulung itu.

Lisa cuma bisa pasrah, oh ayolah kalau Nini sakit yang repot itu Lisa orang orang gak tau gimana perjuangannya buat ngejaga kesehatan Nini.

Jane dan Nini kembali menghampiri Lisa setelah beli telur gulungnya.

"Bunda Nini mau naik itu" Nini nunjuk Rollercoaster Lisa menggeleng cepat.

"Itu bahaya yang lain aja, kita naik itu aja ya" Lisa nunjuk kearah biang lala, walaupun biang lala lumayan menakutkan tapi gak semenyeramkan Rollercoaster.

"Tapi Nini mau naik itu, sama Aunty Jane" Nini ngerangkul lengan Jane.

"Gak boleh, naik biang lala aja atau gak sama sekali" Nini akhirnya nurut begitupun  Jane.

Setelah beli karcis ketiga nya naik ke dalam  biang lala Lisa duduk dengan Nini sedangkan Jane duduk di seberang mereka.

"Waah " Biang lala mulai bergerak, Nini natap keluar saat sampai di atas.

Lisa natap ke arah Nini sambil tersenyum,liat Nini bahagia dia juga ikut bahagia sedangkan dirinya gak tau kalau sedari tadi di tatap oleh orang di seberangnya yaitu Jane.

Jane natap wajah tersenyum Lisa, ketika ibu satu anak itu tersenyum siapapun pasti terpikat.

"Cantik" Gumam Jane.










Hari sudah semakin sore, Nini juga kelihatan sudah lelah ketiga nya memutuskan buat pulang setelah makan di salah satu restaurant.

Nini meluk boneka kelinci beerukuran lumayan besar pembelian dari Jane.

"Gimana Nini senang hari ini" Tanya Jane, ketiganya sudah berada di dalam mobil,Jane berada di depan sedangkan Lisa dan Nini di belakang.

"Senang, maksih aunty Jane" Jane ngangguk sambil ngelus kepala Nini.

"Yaudah kita pulang, atau mau kemana lagi" Tanya Jane yang sebenarnya pertanyaan itu untuk Lisa.

"Pulang aja Nini kayaknya udah capek banget " Jane ngangguk lalu nyalain mesin mobilnya.

Suasana di dalam mobil hening Nini sibuk menonton kartun di handphone Lisa.

Karena bosan bocah itu ngembaliin HP nya ke Lisa, lalu ngedusel ke bundanya itu kayak anak kucing.

" Bunda Uyyu... "Rengek Nini, Lisa nunduk buat liat muka Nini.

" Nanti aja di rumah"Jane mendengar obrolan Lisa dan Nini karena suara Nini yang lumayan Jelas.

"Tapi Nini ngantuk,Nini mau Uyyu"

"Malu ih ada aunty Jane" Nini natap sebal Lisa sambil ngerucutin bibirnya.

"Mau Uyyu"

"Gak boleh"

"Nini cuma mau pegang" Lisa mendesah kesal.

"Sini" Bisik Lisa sambil nepuk pahanya.

Nini nurut dan duduk di atas paha Lisa.

"Uyyu atau cuma mau pegang" Tanya Lisa lagi.

"Uyyu... " Ucap Nini sambil agak teriak, Jane yang dengar itu berusaha untuk terlihat tuli.

Lisa buka kancing bajunya lalu ngeluarin benda kesukaan Nini itu.

Nini langsung masukin dalam mulutnya.

Tenang Jane gak bisa liat karena ketutupan kepala Nini.

Lisa ngelus ngelus punggung Nini supaya bocah itu tertidur.

Jane mendesah kecewa udah berusaha ngelirik dari kaca tapi tetap gak keliatan.




















Hayoo ramein siapa yang minta next part ff ini komen, kalo gak komen Bundadari marah!!

Komen di wattpad kok mengecil sih tulisanya mata gue sampai menyipit buat baca ada yg tau cara ngaturnya supaya jadi kayak biasa lagi?

 NiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang