35

1.2K 108 19
                                    




















Ingatan Lisa mulai pulih perlahan beberapa minggu setelah Jane, menceritakan kejadian sebenarnya, Chaeyoung, akhirnya ikut menjelaskan pada Lisa.

Selama koma Lisa selalu mengalami mimpi yang random bahkan dia mengira selama ini Suga, yang merupakan tukang kebun sekolah itu adalah suaminya, memang sih Suga itu terlalu tampan untuk menjadi tukang kebun.

Lisa menatap Chaeyoung begitupun Yuju dan Jihyo.

"Kalian semua pembohong" Lisa menarik Nini, membawa anak itu kekamarnya merasa kecewa dengan teman temannya yang sudah beracting layaknya artis di depan Lisa.

"Bunda jangan marah marah" Setelah sampai di tempat tidur Lisa membaringkan tubuhnya di ikuti Nini, Lisa menarik Nini, ke dalam pelukannya.

"Bunda, jangan marah sama aunty Jane" Lisa mendengus kesal mendengar nama itu.

"Gak ada aunty Jane! Nini gak boleh ketemu dia lagi, Nini tau, dia udah misahin Nini dari bunda 15 tahun lebih, bunda gak mau kehilangan Nini lagi, bunda gak mau dia bawa Nini lagi" Lisa menangis mengecupi pucuk kepala Nini, Nini yang merasakan kesedihan dari Lisa, memeluk erat tubuh bundanya itu.

"Bunda jangan nangis, Nini janji gak nakal lagi"









Satu bulan kemudian.

Jane tidak menyerah mendatangi rumah Lisa, mengharap maaf dari wanita yang dia cintai itu.

Meskipun rumah itu selalu tertutup padahal penghuninya ada di dalam, Jane juga sering melihat Nini yang mengintip dari Jendela.

Melihat pintu rumah yang terbuka, Jane segera berlari cepat Lisa, berdiri di sana menatap Jane yang berlari kearahnya.

Deru nafas Jane terdengar, dirinya berhenti dihadapan Lisa.

"Lisa, jangan tutup pintunya " Lisa menatap Jane dari bawah sampai atas.

"Kasih aku satu kesempatan lagi, tolong" Lisa merasa sedikit iba melihat penampilan Jane yang tidak rapi seperti biasanya, wanita setengah pria itu hanya menggunakan kaos oblong yang terlihat lusuh dengan celana training rambut panjang yang ntah sudah berapa hari tidak di sisir seperti gembel di mata Lisa tapi tetap terlihat tampan.

"Kalau aku kasih satu kesempatan terakhir kamu yakin gak bakal ngulangin kesalahan yang sama? " Jane mengangguk cepat.

"Aku janji aku bakal buktiin, aku gak akan ngecewain kamu dan Nini lagi" Lisa diam sesaat.

"Aku kasih kamu kesempatan terakhir" Mata Jane berbinar, ingin berhambur kepelukan Lisa, Lisa cepat menghindar, Jane terlihat canggung merasa tidak enak.

Melhat wajah menyedihkan Jane Lisa merasa bersalah dan kasihan.

Tidak di duga ibu satu anak itu berhambur kepelukan Jane, Jane mendekap tubuh Lisa.

"Makasih sayang hiks... " Nini menangis sampai sesegukan, Lisa mengelus punggung Jane.

"Horee bunda sama aunty Jane seperti biawak berpelukan yang ada di dalam video Nini tonton tadi"Nini bertepuk tangan melihat orang tuanya itu.

Lisa dan Jane merasa malu keduanya saling menjauh.

" Nini bukannya tadi udah tidur? "Tanya Lisa menghampiri anaknya itu.

" Nini lapar"Nini mengusap perutnya tidak lama terdengar suara nyaring dari perut Nini.

"Ayo Ayje masakin makanan buat Nini" Nini mengerutkan keningnya.

"Apa itu Ayje" Tanya Nini.

"Ayah Jane" Lisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya ingin tertawa mendengar Jane memanggil dirinya sendiri di hadapan Nini sedangkan Jane terlihat bangga dengan panggilan baru yang dia buat sendiri.

"Nini suka Nini suka, Ayo Ayje Nini mau makan Nini lapar" Nini menarik tangan Jane.

"Bunda mau makan juga" Tanya Jane menatap Lisa, Lisa mengangguk malu malu.

"Ayje bakal masakin masakan spesial malam ini buat kita bertiga"


















Nini terlihat lesu sudah dua hari dirinya tidak merasakan uyyu dari sumbernya karena dirinya sudah di sapih.

"Nini, kenapa sarapannya gak dimakan?, cepat makan abis itu berangkat sekolah" Nini menatap sarapannya dengan tidak minat.

"Atau mau Ayje suapin" Jane mendekatkan kursinya kekursi Nini, mata Nini berbinar.

"Nini mau nasi goreng Ayje ya"

"Gak boleh, Nini mau masuk rumah sakit lagi? Makan punya Nini aja" Ucap Lisa, Nini lngsung mencebik.

"Nanti kalau Nini sudah besar, Nini boleh makan Nasi goreng yang sama kayak Bunda dan Ayje" Ucap Jane memberi semangat Nini.

"Tapi Nini udah besar"

"Tapi Nini masih suka kepikiran mau Uyyu sama bunda" Nini terdiam.

"Kalau Nini gak mau uyyu lagi, Nini udah besar? " Tanya Nini yang di angguki Jane.

"Iya, mangkanya gak boleh uyyu lagi kalau udah besar "

"Nini gak bakalan mau uyyu bunda lagi" Jane mengusak rambut Nini.

"Itu baru anak pintar, sekarang habisin sarapannya" Lisa menopang dagu dengan telapak tangannya sambil tersenyum menatap interaksi dua orang tersayangnya itu.






























Selesai
































 NiniOù les histoires vivent. Découvrez maintenant