Hanma Shuji

871 72 7
                                    

Y/n menatap semua alat dan bahan yang sudah tertata rapi di meja pantry. Kali ini dia akan mengajari Hanma untuk membuat kue ulang tahun untuk sahabat sehidup sematinya, yaitu Kisaki. Walau awalnya dia enggan karena dia tidak terlalu suka dengan teman kekasihnya itu, dia tetap melakukannya karena wajah Hanma yang sangat memelas.

"Oke chef, pertama tama apa yang kita lakukan?" Tanya Hanma antusias. Dia sudah berdiri disamping Y/n dengan celmek yang terpasang dibadannya. Auranya cukup percaya diri membuat Y/n yang sedang berkacak pinggang memutar bola matanya.

Y/n menarik nafas lalu menjelaskan, "Pertama-tama lelehin dark cokelat sama butter, setelah meleleh angkat,  lalu tambahkan minyak, aduk rata, sisihkan. Lanjut campur terigu sama cokelat bubuk, aduk rata, sisihkan"

Hanma terdiam mendengar itu. Tangannya mengambang di udara karena penjelasan Y/n terlalu cepat. Lalu dia menggaruk tengkuknya. "Aku tau kau hebat dalam memasak, tapi bisakah kau pelan-pelan?"

Y/n menghela napas lalu memberikan mangkuk kaca ukuran sedang ke Hanma, "Lelehin dulu coklat sama butternya diatas air mendidih"

Hanma langsung gercep dan melakukan apa yang Y/n bilang. Sedangkan Y/n sendirian menyiapkan bahan-bahan selanjutnya. Dia tidak membantu Hanma untuk membuat, dia hanya mengarahkan. Itu adalah permintaan sang pacar, toh yang penting dia mengawasinya, jadi kecil kemungkinannya Hanma akan mengacaukan dapurnya sendiri-

"Shit!!! Panas banget!!!"

Baru saja Y/n membantin tapi Hanma sudah memulai kekacauannya. Y/n segera menarik tangan Hanma yang terkena lelehan coklat panas ke sink cuci piring. Jujur dia sangat khawatir karena Hanma bukanlah orang yang suka berkutat dengan bahan dapur seperti itu.

"Aku hanya memastikan coklatnya sudah melted atau belum, jadi aku mencoleknya" jelas Hanma.

Y/n meraih spatula, "Gunakan ini"

Hanma mengambil alih spatula yang Y/n pegangan setelah membasuh tangannya. Setelah itu mereka lanjut ke step selanjutnya. Mencampur tepung terigu dan coklat bubuk.

Karena Hanma tidak pelan-pelan menuang tepungnya, tepung itu terbang kemana mana hingga membuat wajah dan celmeknya belepotan. Hanma mencoba mengusap wajahnya malah membuatnya semakin rata seperti menggunakan bedak, Y/n menahan tawa dan pura-pura tidak melihat itu.

"Kerjakan semuanya dengan hati-hati Hanma, jika terburu-buru hasilnya akan buruk" Y/n menasehati, sedangkan Hanma hanya mengangguk dan pandangannya fokus ke adonannya.

Diam-diam Y/n mengambil gambar kekasihnya yang sedang bekerja untuk kenang-kenangan. Siapa tau bisa dijadikan aib.

"Sayang aku sudah selesai, selanjutnya apa?" Hanma mengintruksi Y/n yang sedang cengar-cengir dengan hasil jepretan diponselnya.

Y/n melihat kanan kiri, lalu tangannya menunjuk telur, gula dan benda berwarna oren seperti butter(SP), "Masukan itu dalam satu wadah lalu mixer"

Hanma mengerti dan segera melakukan apa yang Y/n perintah.

Sebenarnya tangan Y/n gatal ingin membantu, tapi dia malas beradu mulut untuk saat ini. Dia hanya memperhatikan Hanma yang mulai mencampur semua bahan di satu wadah dan mulai menyalakan mixernya dengan kecepatan tinggi.

"Sepertinya kalau Kisaki menyuruhmu mati kau akan mati" celetuk Y/n.

Hanma tidak menoleh dan menjawab, "Beri aku alasan kenapa aku harus menuruti perintah bodoh itu?"

"Secara kau kan sayang banget sama Kisaki ketimbang denganku" kata Y/n sambil memainkan sisa tepung terigu di wadah terpisah.

Tangan Hanma masih memegang mixer dan berjalan mendekati Y/n. Dia mendekatkan wajahnya dan mencium ujung bibir sang kekasih lalu menyeringai, "Cemburu?"

Karakter Tokyo Revengers x Readers [COMPLETE]Where stories live. Discover now