Naoto Tachibana

685 70 14
                                    

"Hey, jangan meletakkan piring kotor sembarangan" tegur Naoto saat melihat piring bekas spaghetti tergelatak begitu saja dimeja ruang makan.

Y/n dari arah kamar mandi menjawab, "Maaf, aku lupa! Bisa minta tolong taruh di bak cucian? Nanti aku akan mencucinya"

Naoto menghela napas lalu membawa piring kotor itu ke dapur dan langsung mencucinya. Tidak hanya satu piring itu, tapi seluruh piring kotor yang ada disana.

Saat Y/n kembali dari acara buang air kecilnya, dia sudah melihat Naoto menata piring yang sudah tercuci bersih dirak pengering. "Rajin banget calon suami"

Naoto menatapnya malas, "Hentikan omong kosong mu, kau selalu saja lalai seperti ini"

Tanpa rasa berdosa Y/n memeluk Naoto dan mengabaikan perkataan kekasihnya itu. "Mana ada omong kosong, kau kan memang calon suamiku. Lihatlah jari manisku" Y/n memperlihatkan jari manisnya yang sudah ada cincin tunangan mereka.

Naoto tidak menanggapi dan masih menata piring-piringnya.

..

"Sayangggg... Kau lupa mematikan shower ya?!!" Suara teriakan Naoto terdengar dari lantai atas.

Y/n menjawabnya dengan suara keras juga, "Iyakah?!! Kalau begitu tolong matikan ya!! Aku lupa!!""

Naoto menatap showernya. Dia tidak mempermasalahkan tagihan membayar air, tapi kelakuan kekasihnya yang tidak teliti.

Setelah mematikan showernya, Naoto berjalan ke ruang tengah dan menunggu Y/n yang sedang berdandan di kamarnya.

Hingga satu jam kemudian Y/n turun dengan dress one piece nya. Berbeda dengan sejam yang lalu, wajahnya juga sudah bermake-up tipis.

"Aku sudah selesai, ayo kita kencan!" kata Y/n antusias lalu tersenyum Pepsodent.

Naoto mengangguk dan mencium kening Y/n sekilas membuat wajahnya sedikit mengeluarkan semburat merah.

..

Saat ini mereka berdua sedang duduk di cafe terbuka. Y/n menikmati Parfait dan cheesecake nya, sedangkan Naoto hanya memesan secangkir capuccino.

Seluruh pengunjung menatap Naoto karena salah fokus dengan wajahnya yang tampan dan kalem. Sedangkan Y/n yang menyadari kalau yang menatap calon suaminya itu gadis-gadis remaja, dia langsung melotot kearah mereka. Seperti mengatakan, 'Apa liat liat?! Dia itu sudah punya aku tau!!'

Naoto juga menyadari itu tapi mengabaikannya, dia hanya tertarik dengan ekspresi wajah yang dipasang sang kekasih saat ini. Walau memiliki kepribadian kurang teliti dan pelupa, menurut Naoto Y/n adalah perempuan yang menyelamatkan dia dari jurang kesepian.

"Hentikan, bola matamu bisa lepas kalau kau melotot seperti itu" ujar Naoto.

Y/n langsung mempoutkan bibirnya, "Mata mereka gatal, udah tau aku duduk denganmu, mereka masih curi-curi pandang dan membicarakan mu. Humphh!!"

Naoto mengarahkan tangannya kedahi Y/n dan memberinya jitakan kecil. "Mereka punya mata, jadi biarkan saja"

Y/n tidak suka mendengar respon Naoto lalu dia berdiri dan berjalan meninggalkan cafe membuat Naoto terkejut dan ingin segera mengikutinya. Tapi sayangnya pelayan cafe langsung mencegahnya.

"Maaf tuan, tolong bayar billnya dulu"

Naoto berdecak dan segera memberikan credit cardnya. "Tolong cepat" ucapnya dia sedikit panik.

.

Y/n terdiam di tengah keramaian. Dia memandang gedung-gedung tinggi disekitarnya. Wajahnya terlihat bingung dan gusar. "Aku dimana?" Tanyanya entah kenapa siapa.

Karakter Tokyo Revengers x Readers [COMPLETE]Where stories live. Discover now