Connect the dot

3.1K 419 147
                                    

Chapter 29

Pertama kali, sungguh ini kali pertama selama hidup Aksa melihat seorang Mario marah tanpa alasan yang jelas. Kemarahan Mario setelah melihat Mayu membuat berbagai pertanyaan bersarang di kepalanya. Semula Aksa sangat ingin tau permasalahan apa yang terjadi diantara kedua dominan tersebut. Aksa melirik pintu yang dibanting kakaknya dari luar, jantungnya berdetak keras karena belum pernah menghadapi Mario sedemikian rupa. Sungguh, Aksa ingin membuka pintu apartemennya guna melihat apa yang akan Mario lakukan pada si crush. Apakah karena Aksa terlihat membawa pacar sehingga Mario yang sedikit brother complex itu kesal? Akan tetapi, Mario tidak pernah demikian dengan teman dominan Aksa yang lain, bahkan Reno sekalipun. Bunyi pintu yang dibanting mengagetkan Aksa sekali lagi.

“Mas kenapa sih? Aku malu banget mas begitu di depan pak Mayu!”

Pekik Aksa marah tanpa basa-basi karena Mario berlaku sangat tidak sopan. Kenapa Mario tidak tanya terlebih dahulu maksud kedatangan Aksa bersama ‘teman’nya. Mayu berbaik ingin mengantarkan Aksa selamat hingga memasuki tempat tinggalnya, namun kenapa masnya itu tidak bisa sedikit saja menunjukkan respectnya dan apresiasinya. Terlebih itu pada Mayu yang mana masih pimpinan tempat Aksa magang.

“Kamu jangan pernah lagi berhubungan dengan dia.”

Jawab Mario begitu dinginnya. Aksa memandang masnya dengan tatapan marah yang juga baru pertama kalinya dirinya layangkan, marah yang betulan marah.

“Maksud mas gimana? Kenapa aku gak boleh berhubungan dengan dia?”

“Pokoknya mas gak mau tau ya Aksa. Stop berpikir aneh-aneh, jangan berhubungan dengan orang itu lagi!”
Bentak Mario keras pada adiknya, Aksa hanya melayangkan tatapan tidak mengerti.

“Alasannya?”
Mario masih terlihat sangat emosional. Apapun yang berhubungan dengan Mayu masih menjadi luka besar untuknya.

What the fuck are you doing, mas Mario! You are too much!”
Pekik Aksa  lagi dengan nada tidak kalah tinggi dari masnya. Aksa ingin berbicara baik-baik namun Mario yang terlebih dahulu tidak bisa santai. Aksa terbawa suasana, terlebih lagi rasa tidak pahamnya membuatnya tidak suka. Mario berlaku sangat kurang ajar terhadap orang asing. Aksa merasa malu Mayu diperlakukan demikian oleh keluarganya.

“AKSARA!”

WHY?!”

Bentak Aksa melawan masnya, Mario memandangnya dengan mata yang menyorot kemurkaan yang besar, namun air mata adiknya yang sudah menggenang di sudut mata hampir membuat Mario kembali lemah.

“Kamu bebas berhubungan dengan siapa saja, asal bukan Mayu Pramana!”
Aksa terpancing dengan ucapan masnya. Praduganya seolah terkonfirmasi oleh Mario yang ternyata mengenal Mayu sebelumnya.

“Kamu gak perlu tau..”
Ucap Mario menurunkan intonasi suaranya namun masih terdengar nada yang tidak bersahabat itu.

Fine, aku gabisa nurut mas kalau begitu.”
Ucap Aksa masih dengan nada marah berpegang pada prinsipnya, namun kini Aksa juga kecewa karena ada hal yang tidak mau Mario beritahu tentang Mayu padanya. Anggap saja Aksa bukan berdiri untuk Mayu melainkan berdiri untuk masnya. Aksa berhak tau apa yang terjadi diantara Mario dan Mayu.

“Aksara kalau kamu masih berhubungan dengan Mayu, kamu pulang ke Jakarta! Mas gabisa ngurus anak yang gabisa diatur dan gak pernah tau diuntung kayak kamu!”

Mario kali ini semakin emosional karena terpancing dengan Aksa yang melawan perintahnya. Mario kelepasan dalam berbicara pada adiknya sendiri bahkan laki-laki itu mulai mengatakan hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan topik pertengkaran mereka. Aksa mendadak terdiam lama, kenapa rasanya sakit sekali mendengar pengungkapan perasaan Mario tersebut. Tidak tau diuntung? Apakah selama ini Mario tidak pernah ikhlas merawatnya? Masnya yang sangat sayang padanya itu dengan jahat berkata demikian?

INTERLUDE  - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang