INTERLUDE - MILEAPO [COMPLETED]

All my reason is you

Chapter 36 (Last Chapter)

Aksa berusaha kembali pada prinsip hidupnya yang dulu, dimana dirinya selalu diajarkan untuk tidak berharap pada apapun. Aksa terbiasa menciptakan segala skenario untuk menolak atau denial terhadap suatu hal yang menurutnya tidak akan pernah menjadi miliknya. Aksa pasti akan menyimpan segalanya dalam hati. Berpikir bahwa cara itu yang akan menyebabkan hidupnya aman dan tidak terbelenggu harapan sepihak. Namun ketika menghadapi Mayu, segala prinsipnya runtuh. Aksa bertekuk lutut di hadapan laki-laki itu.

Pernah sampai terlintas dibenaknya untuk membalaskan segala rasa sakitnya karena Mayu begitu tega terhadapnya dulu, namun ketika semakin lama mengenal laki-laki itu, yang Aksa lakukan justru ingin berbalik melindunginya. Tentang bagaimana Aksa merasa menderita ketika melihat hidup menyedihkan Mayu yang selalu berjalan seorang diri, tentang bagaimana lama-kelamaan semakin besar dan kuatnya perasaan cinta Aksa dan tentang bagaimana Mayu berusaha membuka hati padanya meskipun tidak ada status yang jelas diantara mereka.

Sakit dan hancur bersamaan, itu yang Aksa rasakan saat ini. Jauh lebih menyedihkan daripada ketika dirinya melihat bagaimana Mayu tampak begitu dekat dengan Elena. Kini Aksa dibiarkan berharap seorang diri. Harapan yang merujuk pada Mayu akan kembali dengan jiwanya yang sudah sembuh dengan masa depan jelas yang akan diberikan laki-laki itu padanya. Aksa dipaksa belajar bagaimana menerima seorang dengan banyak kekurangan seperti Mayu namun Aksa juga tidak diizinkan tau dan bertanya bagaimana caranya. Aksapun tidak tau bagaimana Mayu akan berproses karena jauh darinya seorang diri. Anak itu ingin berteriak marah pada setiap kisah cintanya yang selalu berakhir menyedihkan. Jatuh cinta diam-diam seperti pada Reno maupun jatuh cinta terang-terangan seperti pada Mayu, seluruhnya memiliki ending tanpa status yang jelas. Aksa tentu tidak bangga dengan hal semacam itu.

Namun, mengingat kini Reno juga sudah merasakan hal yang sama dengan yang pernah Aksa rasakan pada dominan teman satu SMAnya membuat Aksa bertanya. Apakah memungkinkan nanti Mayu akan kembali padanya dan berbalik mengejarnya seperti yang dilakukan Reno? Nyatanya Aksapun kini takut berpikir positif karena hal tersebut secara tidak langsung membuatnya berharap.

Jujur, Aksa sudah dalam tahap kehilangan dirinya sendiri. Tidak tentu arah dan bingung kemana dirinya harus melangkah. Cincin berlian mewah yang Mayu hadiahkan masih dengan setia melingkar di jemari tangan kanannya. Meskipun Mayu memberikannya sebuah lambang perasaan dan meyakinkan padanya bahwa laki-laki itu akan kembali. Aksa merasa tidak bisa melakukan seperti hal yang dimintakan Mayu padanya. Aksa betulan kesakitan dan terlihat menyedihkan.

Mengapa Buddha memberikannya cobaan seperti ini? Ataukah ini jawaban dari segala doanya yang menginginkan yang terbaik dalam hidupnya? Buddha tengah menyelamatkannya dari kisah kelam apabila tetap memaksakan diri agar bersama Mayu. Mungkin perpisahan inilah yang memang jalan paling pas untuk Aksa menata kembali hidupnya setelah dibuat berantakan oleh Mayu.

Namun ketika kembali mengingat bagaimana Mayu membuatnya jatuh hati setiap detiknya, hatinya justru kembali menginginkan Mayu dengan egois. Apabila bisa diibaratkan angka 100, padahal ada 90 sikap buruk Mayu, yang terlihat di mata Aksa justru 10 sifat baik Mayu. Kebaikan kecil itulah yang berefek besar yang membuat Aksa tetap jatuh cinta dengan gilanya.

Aksa kini justru berbalik meragukan dirinya sendiri. Dirinya masih manusia yang ingin menyerah karena tidak adanya kepastian. Akan tetapi, Aksa takut nanti dirinya tidak akan bisa menemukan orang yang membuatnya cinta mati seperti rasa cintanya seperti Mayu. Berakhir Aksa akan terus mencari sosok itu pada orang lain. Menginginkan orang lain itu agar seperti Mayu. Aksa akan menjadi orang paling brengsek dengan menyiksa mereka karena yang Aksa inginkan hanya Mayu.

Pertanyaan lainnya, siapa yang akan tahan tanpa kepastian seperti Aksa? Berapa tahun lagi dirinya harus menunggu Mayu? Kenapa Mayu tidak memintanya untuk mendampinginya saja? Kenapa Mayu masih selalu berjalan sendirian padahal kini ada Aksa yang akan rela mengikuti kemanapun laki-laki itu pergi?