2. All My Love Is For You.

5 2 16
                                    

Segala kritik dan saran diterima dan menjadi bahan pertimbangan untuk update bab berikutnya. Terima kasih.

~

"Diva?"

"Ya, kak?"

"Hm, kamu gak izin orang tua kamu kalau diantar oleh orang lain?"

Jleb

Lagi-lagi dan lagi, orang lain terus menanyakan hal yang menyangkut orang tuanya. Diva hanya sedih saja jika ada topik yang menyangkut orang tuanya.

Diva diam-diam menangis di dalam mobil.

"Kedua orang tuaku sudah tenang di sisi-Nya, kak." Diva membalas pertanyaan Dimas dengan senyuman manisnya menatap ke arah jalanan, tetapi air matanya tetap mengalir.

Perubahan suara Diva saat membalas pertanyaan Dimas, membuat sang pengemudi tidak bisa fokus. Sehingga sang pengemudi menepikan mobilnya terlebih dahulu lalu segera memeluk tubuh Diva dengan pelan.

"Maafin saya karena gak tau keadaan kamu." Dimas merasa bersalah. Dia tetap memberikan pelukan kepada Diva, tangannya tetap mengelus punggung dan surai Diva.

.

Si pengemudi kini melajukan mobilnya kembali karena Diva sudah tenang. Dia hanya merasa rindu kepada orang tua yang meninggalkannya 4 bulan yang lalu. Tetapi Dima tidak tahu itu. Dimas hanya mengetahui kalau orang tua Diva sudah meninggal, tidak lebih.

Keheningan menyeruak di antara mereka berdua. Dimas berinisiatif untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Diva?" Panggil Dimas.

"Kenapa kak?"

"Hm, saya mau bertanya kepadamu, tapi saya bingung." Dimas berkata demikian karena takut melukai hati Diva lagi yang sebenarnya di dalan pikiran Dimas sedang berseteru apakah ingin ditanyakan atau tidak.

"Hm, aku tahu kakak mau tanya apa."

"Hm?" Dimas heran.

"Aku tinggal di rumah orang tuaku, aku tidak tinggal di kos. Dan masalah uang... Aku bekerja paruh waktu karena harta orang tua tidak cukup untuk biaya kuliah dan biaya hidupku. Itukan yang kakak pengen tanya ke aku?" Jelas Diva panjang-lebar kepada Dimas, diakhiri dengan kekehan serta senyuman hangat.

"Kamu wanita yang kuat."

"Aku kuat sampai saat ini karena ada lelaki yang sudah mampir kehidupku." Balas Diva.

Dimas merasa hatinya sakit mengetahui Diva menyebut 'ada lelaki yang sudah mampir'. Dimas memunculkan senyum pahitnya. Suasana di dalam mobil kembali hening tanpa suara.

.

Mereka berdua sudah tiba di depan rumah orang tua Diva yang kini ditempati olehnya. Mereka berdua masih di dalam mobil Dimas.

"Terima kasih, Kak Dimas atas buku dan antarannya, dan senang berkenal dengan Kak Dim. Jadi irit ongkos juga, hehe." Diva mengucapkan terima kasih kepada Dimas karena sudah membantunya hari ini.

"Iya sama-sama." Dimas kembali melanjutkan perkataannya, "Diva?"

"Kenapa kak?"

"Belanjaan hari ini mau diganti atau gak?" Dimas bertanya demikian karena ada maksud terselubung di dalamnya. Dimas menggaruk tengkuknya ysng tidak gatal sambil mengeluarkan kekehan.

(hiatus) I Love You, My Sister || DOYOUNGOnde histórias criam vida. Descubra agora