Bukan malam pertama, bukanya juga pengantin baru, nyatanya keduanya sudah lama menjadi sepasang suami istri. Malam setelah selesai acara Cyra dan Gitvin langsung masuk ke dalam kamar untuk beristirahat karena terlalu lelah.
Setelah di dalam kamar bukanya istirahat, Gitvin yang belum mengganti pakaian malah asik bermanja-manja dalam pelukan istrinya.
“Pak saya mau mandi dulu.” Kata Cyra seraya mendorong bahu suaminya agar melepaskan pelukannya.
Gitvin menggelengkan kepalanya malah semakin mengeratkan pelukannya yang membuat Cyra tidak mempunyai ruang untuk bergerak rasanya.
Cyra sudah tidak tahan lagi dengan tubuhnya yang terasa lengket, semakin ia menggeliat semakin erat pula Gitvin memeluk Cyra hingga kesulitan bernafas.
“Pak Git, serius Cyra susah nafas..huuu.”
“Mau peluk kamu terus,” jawab Gitvin sedikit melonggarkan pelukannya, asik menggesekan kepalanya pada dada istirnya.
Cyra yang jengah berusaha sabar, lagian sejak kapan Gitvin menjadi semanja ini, jika setiap hari seperti ini sepertinya Cyra akan kewalahan harus mengurus sikap manja Gitvin yang belakangan ini mulai muncul.
“Nanti boleh kok peluk lagi, tapi Cyra mau mandi dulu.” Ucapnya berusaha melepaskan tangan kekar milik Gitvin yang melilit pinggangnya.
Lelaki itu tak langsung menjawab melainkan sedikit mengangkat kepalanya memperhatikan wajah Cyra dengan ekspresi wajah yang terlihat sedikit berbeda. Sedetik kemudian lelaki itu melepaskan dekapannya dan duduk di tepi kasur.
Cyra tersenyum senang, akhirnya batin gadis itu.
Niat Cyra setelah mandi ia ingin langsung tidur untuk beristirahat karena tubuhnya sudah sangat lelah dengan kedua kaki yang pegal akibat terus-menerus berdiri sepanjang acara. Gadis itu turun dari kasur Cyra membersihkan make-up yang masih menempel diwajahnya.
Barulah setelah itu Cyra mengambil handuk dan berjalan ke arah kamar mandi, gadis itu sempat melirik ke arah suaminya yang sekarang tengah memainkan ponsel. Baru saja tangannya hendak meraih gagang pintu kamar mandi, Cyra dikejutkan dengan tangan seseorang yang melilit perutnya sambil mendorong Cyra untuk masuk ke dalam kamar mandi yang hampir saja tersungkur ke depan.
Yap betul, itu ulah Gitvin!
Mereka berdua masuk ke dalam kamar mandi dengan Cyra yang masih terkejut dengan kejadian beberapa lalu, namun segera tersadar ketika mendengar suara pintu kamar mandi tertutup, lalu dikunci.
“Pak Git!” pekik gadis itu memutar badan menghadap suaminya, dengan tangan Gitvin yang masih melingkarin pinggang gadis itu, sepertinya hobi baru Gitvin.
Satu alis lelaki itu terangkat dengan bibir tersenyum miring yang terlihat menyeramkan dimata Cyra sekarang, gadis itu baru menyadari situasi ini bahaya, reflek Cyra mendorong dada bidang suaminya, namun hasilnya nihil yang ada tubuh keduanya semakin menempel.
Cyra menahan nafas ketika menyadari kancing kemeja suaminya sudah terbuka semua, pipi Cyra tiba-tiba memanas sehingga sulit untuk menelan ludah ketika tak sengaja melihat dada bidang suaminya yang terpampang jelas di depan mata, meski sebelumnya Cyra sudah pernah melihat tetap saja hal ini selalu membuat dirinya salah tingkah.
“Pak G-it mau ngap-ain sih, lepasin!” Cyra beberapa kali mengutuk mulutnya yang seperti orang gagu karena nervous.
“Mau..” Gitvin sempat mejeda ucapannya beberapa detika sambil mendorong gadis itu ke sudut dinding kamar mandi yang membuat detak jantung Cyra semakin tak karuan.
“Mau mandi bareng kamu.” Belum sempat menjawab, Cyra lebih dulu dibungkam dengan mulut Gitvin.
•
KAMU SEDANG MEMBACA
That Police
Teen FictionCover by: nsfyyyy Cyra rasanya ingin tertawa keras ketika orang tuanya mengatakan hendak menjodohkan dirinya dengan seorang polisi muda. Bukanya ingin menolak, karena Cyra termasuk golongan gadis 'pecinta cowok ganteng apalagi dibonusi berseragam se...