Bab 24

7.9K 470 4
                                    

Esok paginya, Venezio sudah datang ke rumah Aletheia. Aletheia yang baru saja bangun tidur segera membuka pintunya ketika pintu di ketuk berulang kali.

"Nggak kurang pagi datangnya?" sindir Aletheia.

"Aku kan kangen anak-anak," jawabnya yang kemudian mendorong Aletheia pelan agar ia bisa masuk.

"Tch, Mereka masih tidur," jawab Aletheia yang kemudian membuka pintunya.

"Al, anak-anak nggak sekolah?"

"Sekolah,"

"Biar aku yang anter mereka ya," pinta Venezio dengan tersenyum lebar.

Aletheia mendecak, ia sebal harus melihat wajah Venezio di pagi yang indah ini.

"Cana aja anter, aku mau jalan-jalan sama Shaka nanti,"

"Arshaka aja? Arcana enggak? Kamu itu jangan pilih kasih! Sama-sama anak, masa yang di ajak Arshaka aja," tegur Venezio dengan wajah yang ditekuk.

Mendapat teguran itu Aletheia kesal. "Kamu pergi aja deh dari sini,"

"Kalian mau pergi kemana sih? Aku ikut ya," pinta Venezio tanpa memperdulikan perkataan Aletheia.

"Enggak,"

"Ayolah Al, please. Lagian seru loh keluar bareng aku, please ... Ya ya, bolehin dong, kita main bareng, sama anak-anak juga. Hubungan positif orang tua mempengaruhi tumbuh kembang anak,"

"Cih, terakhir kita keluar bareng, pacar tersayang kamu itu nendang perut aku,"

"Ya kan aku udah minta maaf,"

"Minta maaf? Abis kejadian itu kamu lupa?"

"Aku labil waktu itu, maaf. Kalau aku bisa muter waktu, aku pasti bakal tanggung jawab."

"Hm," respon Aletheia sinis.

"Al, aku ikut ya... Please, aku mohon sama kamu,"

"Kamu nggak kerja emangnya?"

"Ngelibur, mau sama kalian aja," jawabnya dengan tersenyum.

"Ntar dimarahin nyokap,"

"Enggak, kan sama kalian." jawabnya yang kemudian masuk kedalam kamar.

Venezio mengeluarkan handphonenya dan memotret kedua buah hatinya sebelum membangunkan mereka berdua.

Tidak sulit membangunkan kedua anaknya, Venezio bergegas mengajak si kembar untuk mandi agar mereka bisa keluar bermain bersama.

"Pelginya sama Om Zio dan kak Cana ya ma?" tanya Shaka.

Dengan enggan, Aletheia menjawab iya.

Arcana langsung bersorak.

Selesai mandi mereka langsung makan bersama. Arshaka memuji masakan mamanya begitu pula dengan Arcana. Venezio sendiri awalnya ragu memakan makanan kemarin namun ketika ia mencoba makanan itu ia takjub. Ternyata masakan Aletheia enak. Ia juga baru tau, ternyata makanan kemarin masih bisa di makan. Ia pikir makanan yang di masak sehari sebelumnya basi. Ini pertama kalinya Venezio makan makanan masakan kemarin.

"Ini pertama kalinya aku makan makanan kemarin," kata Venezio.

"Sombong!"

"Nggak sombong ya,"

"Om Zio nggak pernah susah sih," tegur Arshaka.

"Kok om sih, papa!"

Arshaka mengalihkan pandangannya. Aletheia tertawa kecil melihatnya.

KARMA -TAMAT-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang