39. Puncak Komedi yang Sesungguhnya

125 25 0
                                    

Entah sekarang ini gue lagi dimana sama Ichan, tapi yang jelas ini kayak ruangan yang seperti terisolasi dari dunia luar. Karena sebelum masuk ke dalam ruangan ini, tadi gue sama Ichan kayak masuk ke suatu labirin di mana itu membawa gue ke ruangan ini.

Dan lagi, gue udah gak ngeliat rombongan teman-teman gue yang ngebuntutin gue sama Ichan dengan pandangan kosong dan aneh itu.

Sumpah gitu doang beneran bikin gue merinding sekujur badan.

"Minum dulu ya. Ichan tau Jisoo pasti masih shock."

Cowok di depan gue ini dateng sambil membawa dua gelas berisi teh hijau panas di hadapan gue, otomatis langsung gue ambil tapi gak langsung gue minum.

Gue pun menyahut, "Bisa lo jelasin lagi tentang semua ini? Jujur, gue masih bingung."

Ichan duduk di hadapan gue sambil mengangguk, dia mulai membuka suaranya hendak mulai bercerita.

"Jisoo jangan panik dulu ya, biar Ichan cerita pelan-pelan semoga Jisoo mudah mengerti setelah ini."

Gue hanya mengerjap perlahan. Kemudian Ichan melanjutkan kalimatnya kembali.

"Sebenernya Ichan gak bisa menyampaikan semua ini secara gamblang sama Jisoo, tapi Ichan gak tahan jadi sekalian aja Ichan jelaskan,"

"... kita berdua terjebak di dunia lain. Jadi dunia yang selama ini Jisoo dan Ichan tinggali bukanlah dari dunia asal kita melainkan ini dunia lain,"

"... kenapa kita berdua bisa terjebak disini itu Ichan belum tau, yang tau itu Deka, makanya Ichan mau bertemu dengan Deka tapi Ichan gak pernah bisa. Karena Deka yang bisa membantu kita keluar dari dunia ini--" ujar Ichan yang langsung gue berhentiin.

"Tunggu, tunggu, biarin gue mencerna semuanya dulu pelan-pelan. Lo diem dulu, oke?" kata gue dan Ichan menurut.

Jadi kehidupan yang gue jalani selama ini bukanlah kehidupan gue sebenarnya? Lalu kalau bukan, gue ini apa? Dan gue ini siapa? Kenapa gue bisa terjebak di dunia yang kalau katanya Ichan, ini bukan dunia kita yang sebenarnya.

"Ichan tau Jisoo sangat kaget begitu mendengar ini semua, makanya Ichan sudah mempersiapkan semuanya dari awal supaya Jisoo perlahan bisa menerima kenyataan ini." jawab Ichan, bikin gue memandang kedua mata penuh raut khawatir di dalam matanya.

Gue tau Ichan nampak berbicara serius dan tidak ada unsur kebohongan sama sekali di balik semua penjelasannya ke gue.

"Tapi kenapa Deka seakan gak tau apa-apa? Dia seperti gak sadar kalo dia itu hantu atau manusia. Dan lagi, Esa Junpi dan temen-temen lainnya kenapa mereka ada di sana? Mereka semua bukan manusia?"

Ichan kembali memusatkan pandangannya ke gue setelah sebelumnya dia menyeruput teh hijau miliknya.

Sebelum ngomong dia menghela nafasnya dulu, "Wajar Deka bingung, dia hantu atau manusia karena sebenarnya Deka itu bukan hantu, dan lagi namanya bukan Deka melainkan Seokmin. Lebih tepatnya Seokmin Handika Sulistyo."

Gue kaget lagi demi apapun, alhasil gue pun kembali merespon demi mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya.

"Jadi, maksud lo Deka-- Aaa, maksud gue Seokmin itu manusia? Dia bukan hantu? Tapi kok bisa? Kenapa dan karena apa?"

"Ini yang Ichan belum tau pasti tapi Ichan menemukan satu hal yang kemungkinan bisa menjadi alasan semua ini bisa terjadi sama kita berdua."

"Apa itu?"

"Jisoo memang saling terikat dengan kak Seokmin, kalian berdua memang ada ikatan satu sama lain dan itu lah kenapa kita semua bisa ada disini dengan kak Seokmin yang menjadi pusat dari segalanya. Bahkan teman-teman Jisoo disini, di dunia kita mereka semua adalah orang-orang yang saling terhubung dengan Jisoo juga, makanya Jisoo bisa bertemu dengan mereka semua disini termasuk dengan Ichan."

I Ghost U | SeokSoo [GS] ✔Where stories live. Discover now